Bahasa Ahom

bagian dari rumpun bahasa Kra-Dai
Revisi sejak 12 Januari 2023 07.59 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3)

Bahasa Ahom, juga disebut sebagai bahasa Tai-Ahom, adalah suatu bahasa Tai-Kadai telah mati,[n 1] yang dulunya dituturkan oleh suku Ahom. Bahasa ini sangat penting dalam merekonstruksi bahasa Proto-Tai, karena hampir bebas dari pengaruh rumpun bahasa Austroasia dan Indo-Arya, serta memiliki bukti tertulis sejak abad ke-13 Masehi.

Bahasa Ahom
Kata "Ahom" dalam aksara Ahom
Dituturkan diIndia
WilayahAssam
EtnisSuku Ahom
KepunahanAbad ke-18 atau ke-19[1]
sekarang hanya digunakan sebagai bahasa keagamaan
Aksara Ahom
Kode bahasa
ISO 639-3aho
Glottologahom1240[2]
IETFaho
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Ahom diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC9 Dormant
Bahasa Ahom dikategorikan sebagai C9 Dormant menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini sudah ditinggalkan mayoritas penuturnya dan hanya dituturkan oleh segelintir orang
Referensi: [3][4][5]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Suku Ahom mendirikan Kerajaan Ahom dan pernah menguasai lembah Sungai Brahmaputra pada abad ke-13 hingga ke-18, di tempat yang sekarang bagian dari Assam, India. Penutur bahasa ini kemudian beralih menuturkan bahasa Assam sejak abad ke-17. Sistem nada dalam bahasa Ahom juga telah hilang. Bahasa tersebut hanya diketahui sebagian oleh sekelompok kecil pendeta tradisional agama Ahom, dan hanya digunakan untuk tujuan keagamaan.

Penggolongan

Bahasa Ahom digolongkan sebagai bagian dari cabang Tai Barat Daya karena kedekatan hubungan dengan Aiton, Shan, Khamti, dan lebih jauh lagi, bahasa Thai. Bahasa induk langsung dari Ahom telah direkonstruksi sebagai bahasa Proto-Tai, yang dituturkan 2000 tahun lalu,[7][8] dalam rumpun bahasa Tai–Kadai,[9][8][7] Ahom paling mirip ke bahasa Aiton,[10] yang masih dituturkan di Assam.

Karakteristik

Ahom memiliki ciri khas yang umum dijumpai dalam bahasa-bahasa Tai lainnya, seperti:

Ketika menuturkan dan menulis Ahom, banyak tergantung pada konteks dan penafsiran dari penutur. Beberapa bagian kalimat dapat ditinggalkan; kata kerja, dan kata sifat akan tetap ada, tetapi bagian lain dari pengucapan, terutama kata ganti, dapat dihilangkan. Kata kerja tidak memiliki bentuk kala, dan kata benda tidak memiliki bentuk jamak. Periode waktu dapat dikenal dengan kata keterangan, rangkaian kata kerja, atau kata bantu yang ditempatkan sebelum kata kerja.[8] Ahom, seperti bahasa Tai lainnya, menggunakan penggolong untuk mengidentifikasi kategori, dan pengulangan kata untuk mengekspresikan ekspresi ungkapan. Namun, ekspresi, penggolong, kata ganti, dan partikel kalimat lainnya beragam antara bahasa-bahasa Tai yang diturunkan dari bahasa Proto-Tai, membuat bahasa-bahasa Tai saling tidak dapat dipahami.[8]

Bahasa ini memiliki aksara tersendiri, yaitu aksara Ahom.

Catatan

  1. ^ "Para ahli bahasa dan sejarawan umumnya setuju bahwa bahasa Ahom telah mati selama sekitar dua ratus tahun, dan bahwa semua masyarakat suku Ahom menggunakan bahasa Assam sebagai bahasa pertama mereka."[6]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Ahom di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Ahom". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  4. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  5. ^ "Bahasa Ahom". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  6. ^ Terwiel 1996, hlm. 283.
  7. ^ a b c d e French, M. A. (1994). Tai Languages. In The Encyclopedia of Language and Linguistics (Vol. 4, pp. 4520-4521). New York, NY: Pergamon Press Press.
  8. ^ a b c d e f Hongladarom, K. (2005). Thai and Tai Languages. In Encyclopedia of linguistics (Vol. 2, pp. 1098-1101). New York, NY: Fitzroy Dearborn.
  9. ^ a b c d e Blake, B. J. (1994). Language Classification. In The Encyclopedia of Language and Linguistics (Vol. 4, pp. 1952-1957). New York, NY: Pergamon Press Press.
  10. ^ Gogoi, Morey & Pittayaporn 2020, hlm. 14–42.
  11. ^ Diller, Anthony (1992). "Tai languages in Assam: Daughters or Ghosts". Dalam Compton, Carol J.; Hartmann, John F. Papers on Tai Languages, Linguistics and Literatures. DeKalb, IL: Center for Southeast Asian Studies, Northern Illinois University. hlm. 22. 
  12. ^ a b Buragohain, Dipima (2011). "Issues of Language Contact and Shift in Tai Ahom". International Conference of South East Asian Linguistics Society (SEALS 21). 
  13. ^ a b c Diller, Anthony (1992). "Tai languages in Assam: Daughters or Ghosts". Dalam Compton, Carol J.; Hartmann, John F. Papers on Tai Languages, Linguistics and Literatures. DeKalb, IL: Center for Southeast Asian Studies, Northern Illinois University. hlm. 22. 

Daftar pustaka

  • Morey, Stephen (2010). Das, Biswajit; Basumatary, Phukan Chandra, ed. Asamīẏā āru Asamara bhāshā [Assamese and the languages of Assam]. Guwāhāṭī: AANK-Bank. ISBN 978-93-80454-30-6. OCLC 757135305. A sketch of Tai Ahom, as recorded in original manuscripts to appear in Das, Biswajit and Phukan Basumatary (eds). 
  • Morey, Stephen (2014), "Ahom and Tangsa: Case studies of language maintenance and loss in North East India", dalam Cardoso, Hugo C., Language Endangerment and Preservation in South Asia, Honolulu: University of Hawai'i Press, hlm. 46–77 
  • Gogoi, Poppy; Morey, Stephen; Pittayaporn, Pittayawat (2020-09-08). "The Tai Ahom Sound System as Reflected by the Texts Recorded in the Bark Manuscripts". Journal of the Southeast Asian Linguistics Society. 13 (2). ISSN 1836-6821. 
  • Terwiel, B.J. (1996). "Recreating the Past: Revivalism in Northeastern India". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 152 (2): 275–92. doi:10.1163/22134379-90003014 . JSTOR 27864746. 
  • Terwiel, B. J. (1992). Tai Ahoms and the Stars: Three Ritual Texts to Ward off Danger. 

Pranala luar