Betatron

Revisi sejak 13 Januari 2023 19.09 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Betatron adalah alat yang digunakan sebagai akselerator elektron. Pembuatan betatron pertama kali diusulkan oleh Rolf Widerøe pada awal tahun 1924. Pada tahun 1940, Donald William Kerst dan Robert Serber berhasil membuat betatron melalui berbagai percobaan. Betatron melakukan akselerasi elektron berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Alat ini mampu memberikan peragaan tentang prinsip pemfokusan lemah. Selain itu, betatron mampu menimbulkan osilasi melintang sederhana.[1] Susunan pembentuk betatron menyerupai isi transformator. Energi elektron yang dihasilkannya sangat besar. Elektronnya berasal dari tabung sinar katode. Peningkatan energi elektron merupakan akibat dari penembakan elektron secara tangensial ke dalam pipa berbentuk cincin lingkaran penuh. Pipa ini dijadikan sebagai tempat isolator elektron yang terdapat di dalam kumparan sekunder. Pada kumparan primer diberikan arus bolak-balik. Arus inilah yang menghasilkan fluks magnet induksi pada pipa dan menyebaban perubahan fase arus bolak-balik. Perubahan fase ini kemudian menghasilkan tegangan induksi yang meningkatkan jumlah fluks magnet di sepanjang pipa.[2]

Betatron generasi awal di Universitas Illinois. Donald William Kerst sedang memeriksa ruang vakum di antara kutub magnet 4-ton (sebelah kanan).

Referensi

sunting
  1. ^ Rosenzweig, J.B. (2003). Fundamentals of Beam Physics (PDF). Oxford: Oxford University Press. hlm. 2–3. ISBN 0-19-852554-0. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 2021-04-11. 
  2. ^ Gertshen, C., Kneser, H.O., dan Vogel, H. (1996). Fisika: Listrik, Magnet, dan Optik (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. hlm. 193–194. ISBN 979-459-693-0.