Awamori
Awamori adalah minuman tradisional khas Kepulauan Ryukyu.[1][2] Minuman ini merupakan jenis "shochu", minuman beralkohol distilasi yang dibuat dari beras, seperti sake atau soju.[1] Memiliki sejarah panjang sejak zaman Kerajaan Ryukyu, awamori merupakan minuman yang disajikan pada macam-macam acara dan kegiatan.[3][4]
Karakteristik | |
---|---|
Jenis | arak beras dan Minuman beralkohol |
Asal | Kerajaan Ryukyu dan Jepang |
Diperkenalkan | 15 abad |
Kadar alkohol | 45 vol% |
Sejarah
Awamori dihasilkan dari teknik distilasi. Teknik membuat awamori diperkenalkan dari Thailand pada masa Kerajaan Ryukyu.[1] Jika sake Jepang terbuat dari beras japonica yang berbentu bulat kecil, awamori terbuat dari beras indica yang diimpor dari Thailand dari masa lalu hingga sekarang.[1] Teradapat beberapa teori tentang asal mula nama awamori. Awa berarti busa dan mori berarti naik ke atas.[1] Busa dapat naik ke atas ketika proses fermentasi sebelum distilasi. Pada masa lalu cara untuk menakar kadar alkohol adalah dengan menuangkan awamori dari ketinggian lengan ke dalam cawan kecil dan mengukur seberapa banyak busa muncul di dalam cawan.[1] Teori lain menyebutkan nama itu diberikan oleh produsen pada masa lalu untuk membedakannya dengan shochu dari Klan Satsuma, Kagoshima.
Proses pembuatan
Awamori dibuat dengan menggunakan beras indica yang diimpor dari Thailand. Proses pematangannya dibantu dengan ragi yang dinamakan koji, ragi berwarna hitam yang juga ikut memberi aroma segar dan rasa yang unik.[2] Campuran koji dan beras dibiarkan hingga tiba waktunya didistilasi dalam pot. Hasilnya adalah 100 persen alkohol murni tanpa ada penambahan bahan-bahan yang lain. Distilasi dilakukan secara tradisional, dipanaskan secara langsung dengan api.[2] Moromi adalah butiran beras yang masih keras didistilasikan sekali dan setelah 4 jam persentase alkohol mencapai 70 persen.[2] Air ditambahkan produk akhir hingga alkohol menjadi 30 persen.[2] Setelah didistilasi, awamori disimpan dalam guci tembikar di gudang bawah tanah yang dingin dalam jangka waktu yang ditentukan untuk meningkatkan kelezatan rasa dan aroma. Awamori yang telah dimatangkan selama tiga tahun dinamakan kusu (sake tua). Semakin lama awamori, semakin tinggi harganya. Awamori biasanya memang ditujukan untuk disimpan dalam waktu lama. Usia awamori ada yang puluhan tahun tergantung ekonomi pabriknya, namun kini menurut undang-undang Jepang batas tertua minuman beralkohol adalah maksimal 3 tahun. Awamori baru sering kali dicampurkan dengan awamori lama guna menjaga persediaan awamori usia lama.
Seperti sake, awamori kini dikemas dalam botol berukuran 1,8 liter atau beberapa ukuran lebih kecil.[3] Awamori yang usianya baru berharga cukup terjangkau.
Kepopuleran
Awamori merupakan minuman rakyat terpopuler di Okinawa. Mereka bisa meminumnya kapan saja. Nama lokal awamori dalam bahasa Okinawa ialah aamui. Ada juga yang menyebutnya saci atau shimazake ("sake asal kepulauan"). Pada masa lalu awamori disimpan dalam guci-guci yang disusun di depan rumah. Urutannya adalah guci awamori usia tertua ditaruh dekat pintu berjejer hingga paling baru.[1] Kusu yang terbaik disajikan pada acara khusus, disajikan di cawan kecil bernama sakajiki.[1] Penyajian secara tradisional dengan dituang dari teko tembikar yang dinamakan karakara.[3] Pada masa modern sejumlah awamori diberi rasa buah-buahan untuk dipasarkan kepada kalangan anak muda menggunakan rasa buah jeruk shikuwasa, markisa, mangga dan plum.[2] Sejenis saus untuk masakan Okinawa dibuat dari cabai rawit dalam rendaman awamori dinamakan koregusu. Koregusu dimakan dengan beragam masakan seperti nasi goreng dan soba untuk menambah rasa pedas.
Walau kadar alkohol cukup tinggi, awamori selalu disajikan dengan es batu dan tambahan air segar sesuai keinginan peminum.[4] Beberapa restoran ada yang menambahkan kopi susu, sari kunyit (ukon) yang mampu menenangkan atau mencegah mabuk. Awamori yang bebas gula dan asam amino rendah kadar kalorinya.[3]
Variasi awamori
Prefektur Okinawa memiliki puluhan pabrik awamori, tiap-tiap produsen ini memiliki cita rasa khas, merek dan cara pemasaran tersendiri, belum terhitung pula pabrik-pabrik di pulau-pulau lain.
Produk awamori terkenal antara lain:
- Donan, awamori yang berasal dari Pulau Yonaguni, gugusan kepulauan Yaeyama.[2] Donan memiliki kandungan alkohol yang tertinggi.
- Habushu, adalah awamori yang berisi ular habu.[2] Proses pembuatannya ular habu direndam dalam botol awamori bersama rempah-rempah dan madu sehingga berwarna kekuning-kuningan. Minuman ini diminum sebagai obat atau bahkan obat kuat. Beberapa proses ada yang sengaja menenggelamkan ular habu ke dalam awamori hidup-hidup sampai tak sadarkan diri karena dibekukanm kemudian isi perutnya dikeluarkan dan dijahit. Ular itu kemudian diawetkan dalam etanol selama sebulan sebelum direndam ke dalam botol awamori.
- Hanazake, berarti awamori bunga, memiliki kandungan alkohol antara 30, 43 dan 60 persen. Berasal dari Yonaguni dan berharga cukup mahal, berkisar dari 10.000 yen hingga 100.000 yen.