Raja Juli Antoni

politisi Indonesia
Revisi sejak 8 Februari 2023 09.03 oleh Yun19 (bicara | kontrib) (menyunting informasi)

Raja Juli Antoni, Ph.D. (lahir 13 Juli 1977) adalah seorang politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina (Sekwanbin). Ia menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022.[1][2] Sebelumnya, dia merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga 2014.

Raja Juli Antoni
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia ke-2
Mulai menjabat
15 Juni 2022
PresidenJoko Widodo
MenteriHadi Tjahjanto
Sebelum
Pendahulu
Surya Tjandra
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional
Mulai menjabat
15 Juni 2022
PresidenJoko Widodo
KepalaHadi Tjahjanto
Sebelum
Pendahulu
Surya Tjandra
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir13 Juli 1977 (umur 47)
Pekanbaru, Riau, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (2009-2014)
Partai Solidaritas Indonesia (2014-sekarang)
Orang tuaRaja Ramli Ibrahim
AlmamaterUIN Jakarta
Universitas Bradford
Universitas Queensland
PekerjaanPolitisi
Dikenal karena- Sekretaris jendral Partai Solidaritas Indonesia
- Direktur Eksekutif Maarif Institut
- Direktur Eksekutif The Indonesian Institute
Situs webhttps://rajajuliantoni.com/
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau.[3][4]

Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.[5]

Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.[6][7]

Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.[6]

Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).[6]

Karier

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002[5] ini juga pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.[8][9]

Pada tahun 2009, Ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Akan tetapi, Ia belum terpilih karena kurang suara dengan Maruarar Sirait serta Tb. Hasanuddin (caleg terpilih PDIP dapil Jabar IX).[10]

Ia sempat menjadi calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015–2020, tetapi kemudian mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya.[8][9][11][12]


Referensi

Pranala luar