Lumbantoruan

salah satu marga Batak Toba
Revisi sejak 16 Februari 2023 05.59 oleh Sentosalumbantoruan (bicara | kontrib) (penjelasan terkait nama Oppu Satti yang dikenal dengan Tuan Sinanti Raja)

Lumbantoruan (Surat Batak Toba: ᯞᯔᯮ᯲ᯅᯉ᯲ᯖᯬᯒᯮᯀᯉ᯲; juga ditulis sebagai Lumban Toruan), adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Tipang, Baktiraja, Humbang Hasundutan.

Lumbantoruan
Aksara Batakᯞᯮᯔ᯲ᯅᯉ᯲ᯖᯬᯒᯮᯀᯉ᯲
(Surat Batak Toba)
Nama margaLumbantoruan
Julukan/
nama panggilan
Borsak Sirumonggur
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Raja Isumbaon
3Tuan Sorimangaraja
4Tuan Sorbadibanua (Nai Suanon)
5Si Raja Sumba
6Sihombing
7Lumbantoruan
Nama lengkap
tokoh
Borsak Sirumonggur Lumbantoruan
Kekerabatan
Induk margaSihombing
Persatuan
marga
Toga Sihombing
Kerabat
marga
Asal
SukuBatak
EtnisBatak Toba
Daerah asalTipang, Baktiraja, Humbang Hasundutan

Asal

Lumbantoruan merupakan anak dari Toga Sihombing. Keturunan Sihombing yaitu Silaban, Lumbantoruan, Nababan, Hutasoit. Yang mana dari dulu sampai sekarang terus memakai label bermarga Lumbantoruan atau Sihombing, baik laki-laki maupun perempuan dari garis keturunan bapak secara turun-temurun.

Lumbantoruan yang pertama (nomor 1 di tarombo Lumbantoruan) bergelar "Borsak Sirumonggur", merupakan anak kedua dari Sihombing (induk marga) yang mempunyai 4 orang anak laki-laki dengan urutan sebagai berikut:

  1. Silaban gelar Borsak Junjungan.
  2. Lumbantoruan gelar Borsak Sirumonggur.
  3. Nababan gelar Borsak Mangatasi.
  4. Hutasoit gelar Borsak Bimbinan.

Keturunan Lumbantoruan

Borsak Sirumonggur (Lumbantoruan ) terbagi lagi dua (memiliki anak 2) yaitu Hutagurgur dan Hariara. Hutagurgur memiliki anak terbagi 2 yaitu Tuan Hinalang dan Raung Nabolon. Sementara Hariara memiliki anak 1 (terbagi satu) yaitu Namora Muningan. Sementara Tuan Hinalang memiliki anak 5 (terbagi lima) yaitu Datu Parulas, Oppu Satt (Taun Sinanti Raja), Datu Sidari, Ampartibi, dan Juara pagi. Sementara Raung Nabolon anaknya yaiu Hombar Najolo, Panda Namora, Ginjang Manubung, dan Datu Galapang. Sementara anak Namora Miningan adalah Amparhudatar dan Namora Pujion.

Marga yang diwarisi oleh keturunan masing-masing adalah Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit. Keempat gelar tersebut sering dipakai sebagai nama perkumpulan marga oleh keturunan yang bersangkutan di perantauan, atau sebagai nama nenek moyang dari marga yang bersangkutan. Misalnya marga Lumbantoruan, pomparan (keturunan) dari Borsak Sorumonggur.

Perlu dicatat bahwa mayoritas orang yang bermarga Lumbantoruan memakai marga Sihombing, sedangkan yang bermarga Silaban, Nababan, dan Hutasoit hanya sedikit yang memakai marga Sihombing.

Walaupun keturunan dari masing-masing marga telah banyak jumlahnya, dari empat bersaudara: Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit masih melarang untuk tidak boleh saling mengawini, namum karena berkembangnya zaman dan luasnya Perantauan dari keturunan Sihombing sudah ada kejadian saling mengawini. Artinya, laki-laki di marga ini mengawini perempuan marga lainnya dari kelompok empat marga yang bersaudara tersebut. Persetujuan nikah tersebut di dalam upacara tastas bombong. Namun, hal tersebut masih sangat dilarang di kawasan Samosir dan sekitarnya.

Tokoh

Beberapa tokoh yang bermarga Lumbantoruan, di antaranya adalah:

Pranala luar