Bintang Lima adalah album kelima karya grup band Dewa yang dirilis pada tahun 2000. Di album pertama ini, Dewa memperkenalkan personel barunya yaitu Elfonda "Once" Mekel sebagai vokalis dan Tyo Nugros sebagai drummer. Kehadiran 2 personel baru ini membawa angin segar pada musik Dewa. Album ini meledak di pasaran dan sukses terjual hingga lebih mencapai 1,8 juta keping. Album ini merupakan album paling sukses sepanjang karir Dewa. Album ini mencetak sejumlah hits termasuk "Roman Picisan", "Dua Sejoli", "Risalah Hati", "Cemburu", "Lagu Cinta", "Sayap-Sayap Patah", "Separuh Nafas" dan "Cinta Adalah Misteri". Bintang Lima masuk ke dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia.[1]
Latar Belakang
Bila ada sebuah grup band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Dewa 19. Kontroversi ini bersumber dari cara Ahmad Dhani dalam menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat Wong Aksan (drum) dan keluarnya Ari Lasso (vokal), tidak terdengar kabar Dewa 19 akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Dewa 19 sudah habis. Hingga pada tahun 2000, Dhani kembali menghidupkan Dewa 19 dengan merilis album baru yang berjudul "Bintang Lima", Dhani merekrut Once (vokal) dan Tyo Nugros (drum). Erwin Prasetya masih menjadi bassist Dewa 19, meskipun dalam album ini Erwin tercatat sebagai "additional player", karena masih dalam taraf rehabilitasi. Usai rilisnya album ini, Erwin kembali bergabung dengan Dewa sebagai personil tetap. Selain itu, Ari Lasso yang telah mengundurkan diri di tengah proses rekaman album ini, tetap berpartisipasi di lagu "Roman Picisan" dan "Cinta Adalah Misteri" sebagai backing vocal. Angka 19 yang selama ini dipakai sebagai merek dagang pun dihilangkan dan diubah namanya menjadi "Dewa" saja. Banyak yang meragukan kalau Dewa mampu bangkit lagi dan mengulang sukses album "Pandawa Lima" (1997) yang terjual 900 ribu keping. Namun, nyatanya album ini perlahan tetapi pasti berhasil terjual menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik di album ini terdengar cukup rumit, nyatanya hampir semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi ala Kahlil Gibran mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing. Sebut saja "Roman Picisan", "Dua Sejoli", "Cinta Adalah Misteri" dan "Sayap-Sayap Patah". Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi Dewa sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia. 5 penghargaan AMI Awards pun diraih oleh album ini, termasuk untuk Kategori Grup Terbaik dan Album Terbaik.
Daftar Lagu
Personel
Catatan
- Walaupun sudah mengundurkan diri dari Dewa, Ari Lasso sempat menjadi penyanyi latar pada lagu "Roman Picisan" dan "Cinta Adalah Misteri". Tahun 2012, Ari Lasso menyanyikan lagu "Cinta Adalah Misteri" di album Yang Terbaik (2012).
- Erwin Prasetya tetap bermain bass di album ini, tetapi hanya sebagai "additional player". Usai rilisnya album ini, Erwin kembali bergabung dengan Dewa sebagai personil tetap.
- Beberapa lagu yang dijadikan lagu tema sinetron dalam album ini adalah : "Hidup Adalah Perjuangan" (OST Sinetron "Jalan Keadilan" - MNC TV, 2006), "Roman Picisan" (OST Sinetron "Roman Picisan the Series" - RCTI, 2017), "Risalah Hati" (OST Sinetron "Buku Harian Seorang Istri" - SCTV, 2021) dan "Separuh Nafas" (OST Sinetron "Bukan Cinderella Biasa" - GTV, 2022).
- Pada tahun 2019, lagu "Lagu Cinta" dibawakan ulang oleh Afgan Syahreza, Isyana Sarasvati dan Rendy Pandugo dalam album AIR (2019).
- Video Klip "Separuh Nafas" dibintangi oleh sejumlah publik figur ternama seperti Titi Kamal, Suti Karno (Atun), Dana Iswara, Erwin Parengkuan, Ade Rai, Joshua Suherman, Nugie, Nico Siahaan, Cindy Fatika Sari, Tengku Firmansyah dan Alm. Indra Safera.
Lihat Pula
- ^ Majalah Rolling Stone Indonesia (2007). 150 Album Indonesia Terbaik. Jakarta: PT a&e media.