Perang Ossetia Selatan 2008

invasi Georgia oleh Rusia tahun 2008
Revisi sejak 22 Februari 2023 15.11 oleh Henri Aja (bicara | kontrib) (Membatalkan 3 suntingan by Fakta nyata (bicara): -> tanpa referensi 🤦‍♂️ (🕵️‍♂️))

Perang Ossetia Selatan 2008 dimulai pada Agustus 2008 setelah pertempuran antara tentara Georgia dan separatis Ossetia Selatan. Setelah setuju untuk melakukan gencatan senjata, pada 7 Agustus Georgia melancarkan operasi militer kejutan untuk merebut kota Tskhinvali, ibu kota Ossetia Selatan, sebagai respon dari serangan separatis terhadap desa di Georgia.[5][6] Pada 8 Agustus, Rusia yang bersekutu dengan separatis Ossetia Selatan, membalas dengan mengirim tentaranya masuk ke Georgia, membawa tank dan artileri ke Tskhinvali. Menurut presiden Rusia Dmitry Medvedev, tujuan Rusia adalah untuk melindungi banyak penduduk Ossetia Selatan yang memiliki status warga negara Rusia. Presiden Georgia Mikheil Saakashvili menyatakan negaranya melindungi Georgia dari agresi Rusia dan tentara Rusia mengebom penduduk Georgia.[7] Pada 10 Agustus Georgia menyatakan pasukannya telah mundur dari Ossetia Selatan dan meminta diadakannya gencatan senjata, namun pengamat menunjukkan Georgia masih melakukan serangan.[8] Pada 11 Agustus Rusia dilaporkan telah maju ke wilayah-wilayah Georgia yang tidak diperselisihkan di luar Ossetia Selatan dan Abkhazia.[9]

Perang Ossetia Selatan 2008
Bagian dari Konflik Georgia-Ossetia

Lokasi Rusia di Kaukasus Utara, Ossetia Selatan, Abkhazia dan Georgia
Tanggal7 Agustus 2008 - 16 Agustus[3] 2008
LokasiGeorgia
Hasil Kemenangan Rusia/Abkhazia
Pengakuan Rusia terhadap Ossetia Selatan dan Abhkazia sebagai republik independen.[4]
Pihak terlibat
Ossetia Selatan
 Rusia
Abkhazia
 Georgia
MPRI[1]
Ukrainian nationalists[2]
Tokoh dan pemimpin
Eduard Kokoity
Rusia Dmitry Medvedev
Rusia Vladimir Putin
Rusia Anatoliy Serdyukov
Rusia Marat Kulakhmetov
Sergey Bagapsh
Georgia Mikheil Saakashvili
Georgia Davit Kezerashvili
Georgia Zaza Gogava

Pada 12 Agustus 2008, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menemui Nicolas Sarkozy yang bertindak sebagai Presiden Uni Eropa, dan menyetujui adanya perdamaian.[10]

Catatan kaki

  1. ^ The Destiny of Croatian Serbs Awaited Ossetians Diarsipkan 2009-08-23 di Wayback Machine.. Strategic Culture Foundation
  2. ^ Ukrainian Mercenaries against South Ossetia Diarsipkan 2009-08-23 di Wayback Machine.. Strategic Culture Foundation
  3. ^ http://www.kremlin.ru/eng/text/news/2008/08/205406.shtml Diarsipkan 2008-09-14 di Wayback Machine. President of Russia Dmitry Medvedev signed a plan to resolve the Georgian-South Ossetian conflict, based on the six principles previously agreed on. kremlin.ru
  4. ^ "Statement by President of Russia Dmitry Medvedev" (dalam bahasa English). Russia's President web site. 2008-08-26. Diakses tanggal 2008-08-26. 
  5. ^ "Peace bid as Ossetia crisis rages". BBC. 9 August 2008. Diakses tanggal 2008-08-10. 
  6. ^ "Georgia launches operation on South Ossetian capital". France 24. 7 August 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-13. Diakses tanggal 2008-08-10. 
  7. ^ "Georgian President Mikhail Saakashvili responds to Russian tanks rolling into his country". CNN. 9 August 2008. Diakses tanggal 2008-08-10. 
  8. ^ Putin criticises U.S. over South Ossetia. Reuters. 11 Agustus 2008
  9. ^ Russians advance in west Georgia. BBC News. 11 Agustus 2008
  10. ^ "Russia 'backs Georgia peace plan'". BBC. 2008-08-12. Diakses tanggal 2008-08-12. 

Pranala luar