Hasibuan

salah satu marga Batak
Revisi sejak 23 Februari 2023 10.30 oleh 114.122.5.113 (bicara) (Tarombo raja Toga Hasibuan beserta keturunannya)

Hasibuan (Surat Batak Toba: ᯂᯘᯪᯅᯮᯀᯉ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba yang awalnya menyebar dari kawasan Silindung. Beberapa kelompok keturunan marga ini termasuk pula ke dalam masyarakat Batak Angkola dan Batak Mandailing.[1]

Hasibuan
Tugu persatuan marga Hasibuan di Uluan, Toba.
Aksara Batakᯂᯘᯪᯅᯮᯀᯉ᯲
(Surat Batak Toba)
ᯄᯚᯪᯅᯮᯀᯉ᯲
(Surat Batak Angkola-Mandailing)
Nama margaHasibuan
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Raja Isumbaon
3Tuan Sorimangaraja
4Tuan Sorbadibanua (Nai Suanon)
5Si Raja Sobu
6Hasibuan
Nama lengkap
tokoh
Si Raja Hasibuan
Nama istriMangiring Omas boru Simatupang
Nama anak
  • Raja Manjalo
  • Guru Mangaloksa
  • Guru Hinobaan
  • Raja Manjalang
  • Raja Maniti
  • si boru Turasi
  • si boru Tumandi
  • si boru Taripar Laut
  • si boru Sande Balige
  • si boru Nauli
Kekerabatan
Kerabat
marga
Sitompul
Matani ari
binsar
Simatupang
Asal
SukuBatak
Etnis

Asal-usul

Hasibuan merupakan keturunan Si Raja Sobu. Si Raja Sobu yang hidup pada abad XV, sekitar tahun 1455, merupakan anak dari Tuan Sorba Dibanua.[butuh rujukan]

Silsilah

Keturunan dari Hasibuan dengan istrinya, Mangiring Omas boru Simatupang adalah:

  • Raja Manjalo, yang tinggal di Sigaol, Uluan dan tetap memakai marga Hasibuan. Raja Manjalo membuka perkampungan baru yang diberi nama Hariaramarjalo di Lumban Bao Sigaol saat ini, Hariara. (Pohon ara) marjalo (namanya) dan membuat pertanda dengan menamakan pohon Hariara (ara) yang sampai saat ini masih berdiri kukuh dan di sampingnya telah dibangun Monumen si Raja Hasibuan yang sudah diresmikan tahun 2002 lalu.
  • Guru Mangaloksa, pergi merantau ke daerah Silindung dan menetap di sana di kampung Marsaitbosi dan menikah dengan boru Pasaribu. Keturunan Guru Mangaloksa telah menurunkan kelompok marga baru, yaitu marga Hutagalung, marga Hutabarat, marga Hutatoruan, dan marga Lumbantobing, sementara keturunan marga Panggabean ada yang menjadi marga Simorangkir dan keturunan dari Guru Mangaloksa ini di kemudian hari dikenal dengan sebutan "Si Opat Pusoran", menurut cerita bahwa sebagian keturunan Guru Mangaloksa yang merantau ke Tapanuli Selatan Sipirok tetap memakai marga Hasibuan, begitu juga dengan marga Hasibuan dan marga Lumbantobing yang bermukim di Laguboti.
  • Guru Hinobaan, pergi ke Barus/Sibolga atau Asahan dan tetap memakai marga Hasibuan.
  • Raja Manjalang / Guru Marjalang: pergi merantau ke Padang Bolak/Sibuhuan Tapanuli Selatan dan tetap memakai Marga Hasibuan
  • Raja Maniti: dikabarkan pergi merantau ke daerah Aceh (Nangro Aceh Darussalam saat ini), dan kemungkinan keturunan inilah yang mengaku Batak Sampulu Pitu (17) yang bermukim di kabupaten Alas saat ini, dan hingga saat ini Parsadaan Pomparan ni Raja Hasibuan di mana pun berada masih menanti kembalinya keturunan anak yang hilang ini.
  • Lima putri si Raja Hasibuan:
  1. Si Boru Turasi Br Hasibuan: marhamulian/marhuta (kawin) ke marga Sitorus Pane di Lumban Lobu,
  2. Si Boru Tumandi Br Hasibuan: marhamulian/marhuta (kawin) ke Marga Panjaitan di Sitorang,
  3. Si Boru Taripar laut Br Hasibuan: marhamulian/marhuta (kawin) ke marga Simanjuntak di Sitandohan Balige,
  4. Si Boru Sande Balige Br Hasibuan: marhamulian/marhuta (kawin) ke marga Siahaan di Sibuntuon Balige, dan
  5. Si Boru Nauli Br Hasibuan: marhamulian/marhuta (kawin) ke marga Siringo-ringo di Muara.

Ketika diadakan perayaan Monumen si Raja Hasibuan di Lumban Bao Hariaramarjalo tahun 2002 lalu semua perwakilan dari si Raja Hasibuan dan boru hadir bersama rombongannya masing-masing, kecuali keturunan dari Guru Maniti yang tidak hadir.

Pemakaian marga Hasibuan

Keturunan Hasibuan yang tetap menggunakan marga Hasibuan

  • Raja Marjalo
  • Guru Hinobaan
  • Guru Marjalang
  • Guru Maniti

Keturunan Hasibuan yang tidak menggunakan marga Hasibuan

Keturunan Hasibuan yang tidak memakai marga Hasibuan adalah:

Namun ada juga beberapa keturunan Guru Mangaloksa yang memakai marga Hasibuan, yakni keturunan Guru Mangaloksa yang sudah lama tinggal di perantauan dan sepakat untuk memakai marga Hasibuan, hal ini biasanya dilakukan karena jumlah yang dianggap kurang banyak dalam sutau pelaksanaan upacara adat.

Tokoh

Beberapa tokoh yang bermarga Hasibuan, di antaranya adalah:

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hutagalung, W. M. (1991). Pustaha Batak: Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak (dalam bahasa Batak). Medan: Tulus Jaya. OCLC 33133368.