Sa sapa

salah satu huruf aksara Bali
Revisi sejak 14 Juni 2009 05.30 oleh M. Adiputra (bicara | kontrib) (b)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sa sapa (lafal: /ʂə-ʂa-pə/) adalah salah satu aksara wianjana (huruf konsonan) dalam sistem penulisan aksara Bali, yang melambangkan bunyi /ʂ/. Jika dialihaksarakan menjadi huruf Latin, maka aksara ini ditulis "Ṣa".[1][2] Aksara ini termasuk dalam kelompok Murdhanya (linguals),[2] atau konsonan retrofleks, yaitu bunyi huruf konsonan yang dihasilkan dengan merapatkan lidah pada langit-langit keras.

Sa sapa
Fonem[ʂ]
Warga aksaraMurdhanya
(konsonan retrofleks)
Gantungan[[Berkas:Gempelan Sa sapa
(disebut pula gempelan Sa sapa)|50px|alt=|link=]]

Fonem

Sa sapa diucapkan seperti huruf "Ṣ" pada kata: ṣaṣ (bahasa Sanskerta), paksi (bahasa Bali). Bunyi /ʂ/ tersebut dihasilkan dengan cara mengucapkan "s" dengan posisi lidah menyentuh langit-langit mulut. Bila Sa danti (huruf S biasa) diucapkan seperti mengucapkan "s" dengan lidah menyentuh kaki gigi atas, maka Sa sapa (huruf Ṣ) diucapkan seperti mengucapkan "s" dengan lidah menyentuh langit-langit mulut. Maka dari itu, berdasarkan dasar pengucapannya, Sa sapa termasuk warga aksara Murdhanya (linguals), atau konsonan retrofleks.

Penggunaan

Penggunaan aksara Sa sapa sama dengan penggunaan Ṣa (Dewanagari: ष) dalam abjad bahasa Sanskerta.[1] Dalam sistem penulisan dengan aksara Bali, Sa sapa digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /ʂ/, biasanya terdapat dalam kosakata bahasa Bali yang diserap dari bahasa Sanskerta maupun Jawa Kuno. Selain itu, Sa sapa dipakai saat mengalihaksarakan aksara selain Bali (misalnya aksara Dewanagari atau Latin) ke dalam aksara Bali, khusus untuk bunyi /ʂ/. Maksudnya, apabila saat mengalihaksarakan atau menulis aksara non-Bali tersebut ditemukan adanya aksara yang melambangkan bunyi /ʂ/, maka pada saat itulah Sa sapa digunakan.

Sa sapa selalu ditulis apabila ada bunyi /k/ (konsonan velar) yang disusul oleh bunyi /s/ (konsonan dental), sebab bunyi /s/ yang mengikuti /k/ berubah menjadi /ʂ/ (konsonan retrofleks). Maka, penulisan konsonan rangkap "ks" selalu ditulis dengan Sa sapa.

Sa sapa juga ditulis apabila dalam suatu kata ada bunyi /s/ yang mengikuti bunyi konsonan retrofleks, contohnya bunyi /ɳ/ dan /ʈ/. Contoh (dalam bahasa Sanskerta): kṛṣṇa, niṣṭhha, duṣṭa dll.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b Surada, hal. 5.
  2. ^ a b Tinggen, hal. 23.

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.
  • Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.