Gempa bumi

getaran permukaan bumi disebabkan pelepasan energi secara tiba-tiba di kerak

Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

Pusat-pusat gempa di seluruh dunia pada tahun 1963–1998
Lempengan tektonik gerakan global

Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (Lempeng Bumi). Gempa Bumi yang berpusat di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya tsunami. Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran Gempa Bumi yang dialami selama periode waktu tertentu.

Hentakan Gempa Bumi yang besar dapat mengakibatkan tanah longsor, bangunan roboh ataupun retak.

Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana Gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.

Skala Richter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan jika besarnya 7 atau lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai.

Sehingga memakan korban jiwa yang cukup banyak. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Jenis Gempa Bumi

Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:

Berdasarkan Penyebab

Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.

Gempa Bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran Gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruhan bagian Bumi.

Gempa Bumi Tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempeng plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi

Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, Gempa Bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.

Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa Bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

Berdasarkan kedalaman

  • Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

  • Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

  • Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Berdasarkan gelombang/getaran gempa

  • Gelombang Primer

Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

  • Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

 
Peta lempeng di dunia

Gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan lempengan yang bergerak ke satu arah atau bisa lebih. Semakin lama itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar.

Selain pergeseran lempeng Bumi, gerak lempeng Bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi.

Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya.

Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga besar.

Terakhir adalah gerak lempeng yang saling t juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung.

Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tingkat gerak lempeng saling bertumpuk. Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.

Gempa Bumi yang paling parah biasanya atasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi dalam gunung berapi.

Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan mi (walaupun jarang) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar rti Dam Karibia di Zambia, ang karena injeksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa Terakhir, gempa juga dapat peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah, gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Dampak gempa bumi

Guncangan dan pergerakan tanah

Pergerakan dan pecahnya tanah merupakan dampak utama dari gempa bumi di permukaan bumi, akibat gesekan lempeng tektonik yang menyebabkan kerusakan bangunan atau struktur kaku yang terletak di daerah yang terkena gempa. Kerusakan bangunan tergantung pada: a) intensitas pergerakan; b) jarak antara struktur dan pusat gempa; c) kondisi geologi dan geomorfologi yang memungkinkan perambatan gelombang lebih baik.

likuefaksi

 
Dampak likuefaksi di Balaroa, Palu.

Likuefaksi atau Pencarian tanah terjadi ketika, karena goncangan, material butiran jenuh air (seperti pasir) untuk sementara kehilangan kekuatannya dan berubah dari padat menjadi cair. Likuifaksi tanah dapat menyebabkan struktur kaku, seperti bangunan dan jembatan, miring atau tenggelam ke dalam endapan cair. Misalnya, pada gempa Alaska tahun 1964, pencairan tanah menyebabkan banyak bangunan tenggelam ke dalam tanah, akhirnya runtuh dengan sendirinya.[1]

Longsor

Gempa bumi juga dapat menghasilkan ketidakstabilan lereng yang menyebabkan tanah longsor.

Kebakaran

 
Kebakaran saat Gempa bumi San Francisco 1906.

Gempa bumi dapat menyebabkan kebakaran dengan merusak saluran listrik atau saluran gas. Jika pipa air pecah dan kehilangan tekanan, mungkin juga sulit untuk menghentikan penyebaran api setelah dimulai. Misalnya, pada gempa bumi San Francisco 1906 lebih banyak kematian yang disebabkan oleh api daripada gempa itu sendiri.[2]

Tsunami

 
Tsunami saat Gempa bumi di Samudra Hindia.

Tsunami adalah gelombang laut dengan panjang gelombang dan periode panjang yang dihasilkan oleh pergerakan air dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau tiba-tiba—termasuk saat terjadi gempa bumi di bawah laut. Di lautan terbuka, jarak antara puncak gelombang dapat melebihi 100 kilometer (62 mil), dan periode gelombang dapat bervariasi dari lima menit hingga satu jam. Tsunami semacam itu bergerak dengan kecepatan 600–800 kilometer per jam (373–497 mil per jam), bergantung pada kedalaman air. Gelombang besar yang dihasilkan oleh gempa bumi atau tanah longsor bawah laut dapat menyerbu daerah pesisir terdekat dalam hitungan menit. Tsunami juga dapat menempuh jarak ribuan kilometer melintasi lautan terbuka dan mendatangkan kehancuran di pantai seberang beberapa jam setelah gempa bumi yang menimbulkannya.

Biasanya, gempa subduksi di bawah magnitudo 7,5 tidak menyebabkan tsunami, meskipun beberapa kejadiannya telah tercatat. Sebagian besar tsunami yang merusak disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 7,5 atau lebih.

Banjir

Banjir mungkin efek sekunder dari gempa bumi jika bendungan rusak. Gempa bumi dapat menyebabkan tanah longsor membendung sungai, runtuh dan menyebabkan banjir.

Gempa bumi terkuat berdasarkan magnitudo

Rank Tanggal Lokasi Nama Magnitudo
1 01960-05-2222 Mei 1960   Chile, Valdivia Gempa bumi Valdivia 1960 9.5
2 01964-03-2727 Maret 1964   Amerika Serikat, Prince William Sound, Alaska Gempa bumi Alaska 1964 9.2
3 02004-12-2626 Desember 2004   Indonesia, Samudra Hindia, Sumatra Gempa bumi Samudra Hindia 2004 9.1–9.3
4 01952-11-044 November 1952   Uni Soviet, Kamchatka Gempa bumi Kamchatka 1952 9.0[3]
4 02011-03-1111 Maret 2011   Jepang, Samudra Pasifik, Tōhoku Gempa bumi Tōhoku 2011 9.0[4][5][6]
5 01833-11-2525 November 1833   Indonesia, Sumatra Gempa bumi Sumatra 1833 8.8–9.2 (perkiraan)
6 01906-01-3131 Januari 1906   Ekuador
  Kolombia
Gempa bumi Ekuador-Kolombia 1906 8.8
6 02010-02-2727 Februari 2010   Chile, Pesisir Maule Gempa bumi Chile 2010 8.8
8 01700-01-2626 Januari 1700   Amerika Serikat
  Kanada, Samudra Pasifik
Gempa bumi Cascadia 1700 8.7–9.2 (perkiraan)[7]
9 01730-07-088 Juli 1730   Chile, Valparaiso Gempa bumi Valparaiso 1730 8.7–9.0 (perkiraan)[8]
10 01755-11-011 November 1755   Portugal, Lautan Atlantik, Lisbon Gempa bumi Lisboa 1755 8.7 (perkiraan)[9]

Sejarah Gempa Bumi Besar pada Abad ke-20 dan 21

2000-Sekarang

 
Kerusakan pasca gempa bumi dan tsunami pada tahun 2004 di Aceh, Sumatra.
 
Gempa bumi Haiti pada tahun 2010 merupakan salah satu gempa bumi paling banyak memakan korban.
 
Panorama kota Rikuzentaka setelah Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011.
 
Dampak kerusakan pasca gempa bumi di Turki dan Suriah 2023.

1900-1999

 
Kerusakan pasca gempa bumi di Kobe, Jepang.
 
Kerusakan pada bangunan di kota Los Angeles pasca gempa bumi di Northridge 1994.
 
Kerusakan akibat Gempa Bumi di San Francisco, California pada tahun 1906
 
Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa Bumi Loma Prieta, California pada tahun 1989

Dalam budaya

Mitologi dan agama

Dalam Mitologi Nordik, gempa bumi dijelaskan sebagai perjuangan keras dewa Loki. Ketika Loki, dewa kejahatan dan perselisihan, membunuh Baldr, dewa keindahan dan cahaya, dia dihukum dengan diikat di sebuah gua dengan ular berbisa ditempatkan di atas kepalanya yang meneteskan racun. Istri Loki, Sigyn, berdiri di sampingnya dengan mangkuk untuk menangkap racun, tetapi setiap kali dia harus mengosongkan mangkuk, racun itu menetes ke wajah Loki, memaksanya untuk menyentakkan kepalanya dan meronta-ronta ke ikatannya, yang menyebabkan bumi bergetar.

Dalam mitologi Yunani, Poseidon adalah penyebab dan dewa gempa bumi. Ketika suasana hatinya sedang buruk, dia menghantam tanah dengan trisula, menyebabkan gempa bumi dan bencana lainnya. Dia juga menggunakan gempa bumi untuk menghukum dan menakuti orang-orang sebagai balas dendam.[19]

Dalam mitologi Jepang, Ōnamazu adalah ikan lele raksasa yang menyebabkan gempa bumi. Ōnamazu tinggal di lumpur di bawah bumi dan dijaga oleh dewa Kashima yang menahan ikan dengan batu. Saat Kashima lengah, ōnamazu meronta-ronta, dan menyebabkan gempa bumi yang dahsyat.[20]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Historic Earthquakes – 1964 Anchorage Earthquake". United States Geological Survey. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-23. Diakses tanggal 2008-09-15. 
  2. ^ "The Great 1906 San Francisco earthquake of 1906". United States Geological Survey. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-11. Diakses tanggal 2008-09-15. 
  3. ^ "Historic Earthquakes – Kamchatka Diarsipkan 2009-08-25 di Wayback Machine.." U.S. Geological Survey, October 26, 2009.
  4. ^ "New USGS number puts Japan quake at 4th largest". CBS News. 14 Maret 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-04. Diakses tanggal 15 Maret 2011. 
  5. ^ "Reilly, Michael (March 11, 2011). "Japan's quake updated to magnitude 9.0". New Scientist. Retrieved March 11, 2011". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-03-13. Diakses tanggal 2017-09-09. 
  6. ^ USGS analysis as of March 12, 2011
  7. ^ Atwater, B.F. (2005). "The Orphan Tsunami of 1700" (PDF). Professional Paper 1707. USGS. hlm. 98. Diakses tanggal March 13, 2011. 
  8. ^ "Historic World Earthquakes Diarsipkan 2009-11-25 di Wayback Machine.." U.S. Geological Survey, November 23, 2009.
  9. ^ "Historic Earthquakes – Lisbon, Portugal Diarsipkan 2013-03-07 di Wayback Machine.." U.S. Geological Survey, October 26, 2009.
  10. ^ "Korban Tewas akibat Gempa Afghanistan Nyaris 1.000 Orang, Paling Mematikan dalam Beberapa Dasawarsa". iNews.ID. 2022-06-22. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  11. ^ "Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Afghanistan dan Pakistan, Terasa hingga India". iNews.ID. 2022-06-22. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  12. ^ Chandra, Riki (2022-06-23). "Gempa Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang dan Hancurkan 3.000 Rumah". Suara.com. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  13. ^ "BNPB: Tinggi Tsunami Palu Capai 6 Meter | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-09-30. 
  14. ^ Wiratama, Bobby (2019-03-01). Wiratama, Bobby, ed. "Rekap Baru Dirampungkan, Ini Jumlah Terbaru Korban Terdampak Bencana di Kota Palu". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-09-30. 
  15. ^ Tribunkaltim (2018-09-28). "Samarinda dan Balikpapan Terimbas Gempa Donggala, Tamu Hotel Dievakuasi". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-09-30. 
  16. ^ Gempa 7,8 Skala Richter Dirasakan di Seluruh Sumatra Barat Tempo.co, tanggal 2 Maret 2016. Diakses tanggal 2 Maret 2016
  17. ^ BMKG: Potensi Tsunami dari Aceh hingga Lampung Tempo.co, tanggal 2 Maret 2016. Diakses tanggal 2 Maret 2016
  18. ^ "Metro TV News". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-16. Diakses tanggal 2007-03-07. 
  19. ^ George E. Dimock (1990). The Unity of the Odyssey. Univ of Massachusetts Press. hlm. 179–. ISBN 978-0-87023-721-8. 
  20. ^ "Namazu". World History Encyclopedia. Diakses tanggal 2017-07-23. 

Pranala luar