Wilayah Tōhoku

wilayah megapolis di Jepang
(Dialihkan dari Tōhoku)

Wilayah Tōhoku (東北地方, Tōhoku-chihō), wilayah Timur Laut, atau Jepang Timur (東北日本, Tōhoku-nihon) terletak di bagian timur laut pulau Honshu, pulau terbesar di Jepang. Wilayah tradisional ini terdiri dari enam prefektur (ken): Akita, Aomori, Fukushima, Iwate, Miyagi, dan Yamagata.[1]

Wilayah Tōhoku
東北地方
Wilayah Tōhoku di Jepang
Wilayah Tōhoku di Jepang
Luas
 • Total66.951,97 km2 (25,850,30 sq mi)
Populasi
 (Oktober 1, 2015)
 • Total8.982.807
 • Kepadatan134,2/km2 (348/sq mi)
Zona waktuUTC+09:00

Tōhoku mempertahankan reputasinya sebagai daerah terpencil yang indah namun memiliki iklim yang keras. Pada abad ke-20, pariwisata menjadi industri utama di wilayah Tohoku.

Sejarah

sunting
 
Teko besi cor seperti ini ada di atas tungku selama musim dingin yang panjang di Tōhoku.

Pada zaman mitologis, daerah ini dikenal sebagai Azuma (吾妻, あづま) hal ini berhubungan dengan daerah Honshū yang dahulu ditempati oleh suku asli Emishi dan Ainu. Daerah tersebut secara historis merupakan daerah Dewa dan wilayah Michinoku,[2] istilah tersebut pertama kali dicatat di Hitachi-no-kuni Fudoki (常陸国風土記) (654). Terdapat beberapa variasi dalam penggunaan modern dari istilah "Michinoku".[3]

Peradaban di Tohoku mulai terbentuk antara abad ketujuh dan kesembilan, jauh setelah peradaban dan budaya Jepang telah menjadi mapan di Jepang tengah dan barat daya. Daerah ini menjadi benteng terakhir dari penduduk asli Emishi di Honshu dan tempat terjadinya banyak pertempuran.

Penyair haiku Matsuo Bashō menulis Oku no Hosomichi (Jalan Sempit ke timur jauh) selama perjalanannya melalui Tōhoku.

Pada 1960-an, industri besi, pembuatan baja, semen, industri kimia, industri pulp dan kertas, dan penyulingan minyak mulai berkembang. Wilayah ini dahulu dikenal sebagai daerah yang kurang berkembang di Jepang.[4]

Gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter dan tsunami pada 11 Maret 2011, menimbulkan kerusakan besar di sepanjang pantai timur wilayah ini, menewaskan 15.894 orang[5] dan merupakan bencana alam dengan kerugian paling besar yang pernah terjadi di wilayah ini serta menyebabkan 500.000 orang kehilangan tempat tinggal dan terjadinya bencana nuklir Fukushima Daiichi.

Kekristenan di Tōhoku

sunting
 
Lukisan di Istana Quirinal, Roma. Kedutaan dari Tōhoku. Luis Sotelo, berbicara dengan Hasekura Tsunenaga

Masamune, penguasa feodal dari klan Date, memperluas area perdagangannya di wilayah Tohoku. Meskipun awalnya ia dihadapkan dengan serangan oleh klan yang musuhnya, ia berhasil mengatasinya setelah beberapa kekalahan dan akhirnya ia memerintah salah satu wilayah kekuasaan terbesar dari keshogunan Tokugawa. Dia membangun banyak istana dan bekerja pada banyak proyek untuk mempercantik wilayah tersebut. Dia juga diketahui telah mendorong orang asing untuk datang ke tanahnya. Meskipun ia mendanai dan mempromosikan utusan untuk membangun hubungan dengan Paus di Roma, ia kemungkinan besar termotivasi setidaknya oleh keinginan pada teknologi asing, mirip dengan para penguasa lain, seperti Oda Nobunaga. Lebih jauh lagi, begitu Tokugawa Ieyasu melarang agama Kristen, Masamune membalikkan posisinya dan ia tidak suka membiarkan Ieyasu menganiaya orang-orang Kristen di wilayahnya. Selama 270 tahun, Tohoku tetap menjadi tempat pariwisata, perdagangan, dan kemakmuran. Matsushima misalnya, serangkaian pulau kecilnya, dipuji karena keindahan dan ketenangannya oleh penyair haiku yang terkenal, Matsuo Bashō.

Dia menunjukkan simpati kepada misionaris Kristen dan pedagang di Jepang. Selain mengizinkan mereka untuk datang dan berkhotbah di provinsinya, ia juga membebaskan tahanan dan misionaris Luis Sotelo dari tangan Tokugawa Ieyasu. Date Masamune mengizinkan Sotelo dan juga misionaris lainnya untuk mempraktikkan agama mereka di Tōhoku.

Geografi

sunting
 
Daerah Tōhoku dan Hokkaido dilihat dari angkasa

Tohoku, seperti sebagian besar Jepang, wilayahnya berbukit atau bergunung-gunung, dengan Pegunungan Ōu membentang dari utara ke selatan. Lokasi pedalaman terdiri dari banyak dataran rendah sehingga menyebabkan konsentrasi populasi di daerah ini. Ditambah dengan garis pantai yang tidak mendukung untuk pengembangan pelabuhan, pola pemukiman ini menghasilkan ketergantungan yang jauh lebih besar dari biasanya pada transportasi darat dan kereta api. Titik rendah di pegunungan tengah membuat komunikasi antara dataran rendah di kedua sisi rentang menjadi cukup mudah.

Tōhoku sejak dahulu dianggap lumbung Jepang karena memasok pasar-pasar di Sendai dan Tokyo hingga Yokohama dengan beras dan komoditas pertanian lainnya. 20% dari panen padi nasional berasal dari Tōhoku. Iklimnya lebih dingin daripada di bagian lain Honshu karena efek yang lebih kuat dari Siberia High, sehingga memungkinkan hanya satu kali panen setahun di sawah. Kota Iwaki, misalnya, memiliki suhu rata-rata harian mulai dari 3 °C pada Januari hingga 23,9 °C pada Agustus.

Daftar Prefektur

sunting

Kota dan daerah berpenduduk

sunting
 
Detail peta Tohoku
 
Kota Sendai

Kota terpilih

sunting
  • Sendai (population: 1,045,000)

Kota inti

sunting
 
Iwaki
 
Kōriyama

Kota lainnya

sunting

Demografi

sunting
Populasi historis
Tahun Jumlah
Pend.
  
±%  
1884 3.957.085—    
1898 4.893.747+23.7%
1920 5.793.974+18.4%
1940 7.164.674+23.7%
1950 9.021.809+25.9%
1955 9.334.442+3.5%
1970 9.031.197−3.2%
1975 9.232.875+2.2%
1980 9.572.088+3.7%
1985 9.730.352+1.7%
1990 9.738.284+0.1%
1995 9.834.124+1.0%
2000 9.817.589−0.2%
2010 9.335.636−4.9%
2018 8.768.559−6.1%
Catatan: Semua sensus sejak tahun 1920 dilakukan pada bulan Oktober, kecuali 2018 yaitu pada bulan April.
Sumber: Sensus Jepang kecuali yang terbaru dari ja:東北地方

Penurunan populasi Tohoku, yang dimulai sejak sebelum tahun 2000 semakin meningkat, sekarang termasuk juga prefektur Miyagi yang sebelumnya dianggap dinamis. Meskipun demikian, Kota Sendai telah mulai bertumbuh, hal itu dapat terjadi karena relokasi orang yang terkena dampak bencana tahun 2011. Penurunan populasi di Prefektur Aomori, Prefektur Iwate dan Prefektur Akita, tiga Honshu yang paling utara, dimulai pada awal 1980-an setelah hilangnya populasi awal pada akhir 1950-an. Prefektur Fukushima, sebelum tahun 1980, sejak dahulu merupakan prefektur paling padat penduduknya, tetapi saat ini prefektur Miyagi adalah yang terpadat di Tōhoku.

Tempat menarik

sunting
  • Taman Nasional Bandai-Asahi
  • Pantai Miss Veedol
  • Taman Nasional Sanriku Fukkō
  • Taman Nasional Towada-Hachimantai

Lihat juga

sunting

Bacaan lanjutan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Nussbaum, Louis-Frédéric. (2005). "Tōhoku" in Japan Encyclopedia, p. 970, hlm. 970, pada Google Books
  2. ^ Hanihara, Kazuro. "Emishi, Ezo and Ainu: An Anthropological Perspective," Diarsipkan 2011-10-02 di Wayback Machine. Japan Review, 1990, 1:37 (PDF p. 3).
  3. ^ McCullough, Helen Craig. (1988). The Tale of the Heike, p. 81, hlm. 81, pada Google Books; excerpt, "Furthermore, in the old days, the two famous eastern provinces, Dewa and Michinoku, were a single province made up of sixty-six districts, of which twelve were split off to create Dewa."
  4. ^ Dentsu. (1970). Industrial Japan, Issues 18-26, p. 58; retrieved 2013-4-17.
  5. ^ "National Police Agency of Japan Damage Situation and Police Countermeasures associated with 2011Tohoku district - off the Pacific Ocean Earthquake" (PDF). March 10, 2016. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-02-08. 

Pranala luar

sunting

38°54′N 140°41′E / 38.900°N 140.683°E / 38.900; 140.683