Selat Bali
Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa (di sebelah Timur) dengan Pulau Bali (di sebelah Barat). Selat Bali dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk (di Bali) dan Pelabuhan Ketapang (di Jawa). Dalam jangka panjang, selat ini rencananya akan dibangun jembatan yang menghubungkan kedua pulau tersebut.
Selat Bali | |
---|---|
Jenis perairan | Selat |
Aliran masuk utama | Samudra Hindia |
Aliran keluar utama | Laut Jawa |
Terletak di negara | Indonesia |
Lebar maksimal | 82 km (51 mi) |
Kedalaman rata-rata | −50 m (−160 ft) |
Kepulauan | Sunda besar |
Pelabuhan
Di Selat ini terdapat rute kapal feri Ketapang-Gilimanuk yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry.
Pelabuhan Ketapang
Pelabuhan Ketapang adalah sebuah pelabuhan feri di Desa Ketapang, Kalipuro Kabupaten Banyuwangi.
Pelabuhan Gilimanuk
Pelabuhan Gilimanuk adalah sebuah pelabuhan feri di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali.
Pelabuhan Marina Banyuwangi
Dirut PT Pelindo III, Djarwo Surjanto mengatakan, proyek pelabuhan wisata ini akan dibangun di lahan seluas 44,2 hektar di Pantai Boom. Pelabuhan Marina di Pantai Boom ini nanti, akan terintegrasi dengan Pelabuhan Benoa di Bali dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan ke depannya juga akan terhubung dengan lokasi lain yang memiliki potensi lebih besar ataupun potensial, seperti misalnya Karimun Jawa yang terkenal juga dengan wisata pantainya serta Lombok dan Tenau Kupang.[1]
Namun, proyek ini menimbulkan kendala seperti pembebasan lahan dan penggusuran penduduk yang mendiami wilayah Pantai Boom Ditengah gencarnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan PT Pelindo Property Indonesia (PPI), PT Pelindo III Tanjung Wangi Banyuwangi dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang dinyatakan berakhir secara sepihak, Senin (21/11/2016) lalu, ternyata tidak mampu mendengar jerit tangis puluhan warga RT01/RW01 Lingkungan Krajan Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi, yang telah puluhan tahun mendiami kawasan ini.[2] Warga lalu berinisiatif mengirim surat ke Komnas HAM untuk mempertahankan hak mereka.[3]
Pelabuhan Ikan Muncar
Pelabuhan rakyat ini berada di Muncar, Banyuwangi. Kawasan ini juga menjadi salah satu pusat pengalengan ikan terbesar setelah Bagansiapiapi di Rokan Hilir, Riau.
Potensi
Pantai
Beberapa pantai di selat bali di sisi Pulau Jawa (Banyuwangi) seperti Pantai Watudodol, Pantai Boom, Pantai Cacalan, Pantai Solong, Pantai Cemara, Pulau Santen, Pantai Sobo, Pantai Kampe, Rumah Apung Bangsring, Pantai Blimbingsari, Pantai Muncar, Tanjung Sembulungan dan lainnya. Sedangkan di sisi Bali ada Pulau Menjangan dan Pantai Gilimanuk.
Bawah Air
Selat Bali memiliki pemandangan bawah air yang cukup indah. Oleh karena itu terdapat titik-titik dimana pemandangan tersebut bisa dinikmati seperti di Bangsring Underwater (Bunder) di Desa Bangsring, Pulau Tabuhan dan Pulau Menjangan (bagian dari Taman Nasional Bali Barat).[4]
Insiden
Di wilayah ini pernah beberapa kali terjadi insiden kapal karam ataupun tenggelam seperti Kapal Kaltimas III pada 19 April 1994, KMP Trisilia Pratama pada 29 Agustus 1995, KMP Citra Mandala Bhakti pada 7 Juli 2010 dan KMP Rafelia II pada 4 Maret 2016.
Galeri
-
Biota Laut Selat Bali
-
Satpolair menanam terumbu karang di perairan Selat Bali
Referensi
- ^ Boom Marina Banyuwangi, proyek pelabuhan wisata terbesar di Indonesia diakses 4 Desember 2016 7.32
- ^ ‘’Kami Tidak Mampu Menebus Sewa Lahan di Lokasi Baru, Apalagi Lokasinya Juga Jauh. Pekerjaan Kami Hanya Sebagai Pencari Cacing Laut dan Kerang’’ Diarsipkan 2016-12-20 di Wayback Machine. diakses 4 Desember 2016 7.41
- ^ Terancam Tergusur, Warga Boom Berkirim Surat Ke Komnas HAM Diarsipkan 2016-12-20 di Wayback Machine. diakses 4 Desember 2016 7.42
- ^ Menelusuri Pesona Bawah Laut Selat Bali Diarsipkan 2016-12-20 di Wayback Machine. diakses 4 Desember 2016 7.47