Siti Hardijanti Rukmana

pebisnis dan politikus Indonesia

Siti Hardijanti Hastuti Indra Rukmana (lahir 23 Januari 1949), atau biasa dikenal dengan nama panggilannya Mbak Tutut, adalah Menteri Sosial Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Anggota MPR RI Fraksi Golkar sejak 1 Oktober 1992 hingga 14 Maret 1998. Tutut merupakan putri dari mantan Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto.

Siti Hardijanti Rukmana
Menteri Sosial Indonesia ke-23
Masa jabatan
14 Maret 1998 – 21 Mei 1998
PresidenSoeharto
Ketua Umum Palang Merah Indonesia ke-10
Masa jabatan
1992–1998
Sebelum
Pendahulu
Ibnu Sutowo
Sebelum
Anggota MPR RI Fraksi Golkar
Masa jabatan
1 Oktober 1992 – 14 Maret 1998
Direktur Utama TPI ke-1
Masa jabatan
1991–1998
Sebelum
Pendahulu
jabatan baru
Pengganti
Tito Sulistio
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Siti Hardijanti Hastuti

23 Januari 1949 (umur 75)
Yogyakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikGolkar (sampai 1998)
PKPB (2002–14)
Berkarya (sejak 2018)
Suami/istriIndra Rukmana (m. 1975)
AnakDandy Nugroho Rukmana
Danty Indriastuti Purnamasari
Danny Bimo Hendro Utomo
Orang tuaSoeharto (bapak)
Siti Hartinah (ibu)
KerabatSigit Harjojudanto (adik)
Bambang Trihatmodjo (adik)
Siti Hediati Hariyadi (adik)
Hutomo Mandala Putra (adik)
Siti Hutami Endang Adiningsih (adik)
Penghargaan sipilBintang Mahaputera Pratama[1]
JulukanMbak Tutut
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Menteri Perempuan dalam Kabinet Pembangunan VII (1998). Tuti Alawiyah (Menteri Urusan Wanita), Tutut Soeharto (Mensos), Justika Baharsjah (Menteri Pertanian)

Keluarga

Ia menikah dengan salah satu pendiri Bimantara Citra dan mantan komisaris RCTI, Indra Rukmana dan dikaruniai empat orang anak, yaitu Dandy Nugroho Hendro Maryanto (Dandy), Danty Indriastuti Purnamasari (Danty), Danny Bimo Hendro Utomo (Danny), dan Danvy Sekartaji Indri Haryanti Rukmana (Sekar).

Karier

Pada era 80-an, ia pernah mempelopori terbentuknya Kirab Remaja yang bertujuan untuk memupuk rasa cinta tanah air di kalangan remaja dan memperkenalkan suatu organisasi berbasis agama seperti Rohani Islam atau ROHIS sebagai wadah organisasi yang mencetak generasi beriman. Selain itu, Mbak Tutut juga pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Pembangunan VII yang merupakan kabinet pemerintahan Soeharto yang terakhir. Ia juga menjadi calon presiden dan juru kampanye Partai Karya Peduli Bangsa yang turut serta dalam Pemilu 2004. Partai ini didukung oleh mantan pejabat-pejabat Orde Baru yang dikenal sangat dekat dengan Soeharto, seperti Jenderal (Purn.) R. Hartono.

Di samping sebagai politisi, Mbak Tutut juga dikenal sebagai pengusaha dan menjadi ketua maupun pelindung berbagai organisasi.

Kasus

Pada tahun 2010, Tutut menggugat atas kepemilikan saham MNCTV seiring dengan pengalihan stasiun televisi TPI ke MNCTV. Tutut menggugat PT Berkah Karya Bersama (BKB) dan PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD), dua anak usaha Media Nusantara Citra senilai Rp 3,4 triliun. MNC dituding telah mengambil alih kepemilikan saham Mbak Tutut di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia yang dimiliki secara sepihak.[3] Namun 23 Agustus 2010 Mbak Tutut kalah di pengadilan atas TUN dicabut.[4]

Tanggal 20 Oktober 2010 Mbak Tutut kembali mengancam pidana kelompok MNC atas perubahan nama MNCTV.[5] Alhasil pada 14 April 2011 Mbak Tutut memenangkan gugatan di PN Jakarta Pusat terhadap kelompok MNC atas perubahan nama MNCTV menjadi TPI.[6]

Kepemilikan perusahaan

  • TPI, mengudara pertama kali pada tahun 1991 dan berubah nama menjadi MNCTV pada tanggal 20 Oktober 2010
  • Tabloid Wanita Indonesia, terbit pertama kali pada tahun 1989
  • Radio 103.4 DFM, mengudara pertama kali pada akhir dasawarsa 1980an dengan nama "Terminal Musik Indonesia" (TMI)

Riwayat Jabatan

Riwayat Organisasi

  • Ketua Koordinator Bidang (Korbid) Pemberdayaan Wanita DPP Partai Golkar (1992-1997)

Penghargaan

Lihat pula

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Endang Kusuma Inten Soeweno
Menteri Sosial Republik Indonesia
1998
Diteruskan oleh:
Justika Baharsjah
Jabatan lain
Didahului oleh:
Ibnu Sutowo
Ketua Umum Palang Merah Indonesia
1992–1998
Diteruskan oleh:
Mar'ie Muhammad