Integrasi bahasa
Integrasi bahasa, kata integrasi dalam KBBI[1] adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Maka integrasi bahasa bisa diartikan sebagai pembauran bahasa. Dalam hal ini merujuk pada penyerapan bahasa asing agar diterapkan ke bahasa Indonesia. Upaya ini sangat berguna untuk pembentukan istilah, contohnya singkatan ATM dalam bahasa Indonesia adalah kepanjangan dari Anjungan Tunai Mandiri, sedangkan dalam bahasa asing, kepanjangan dari Automatic Teller Machine. Integrasi bahasa dapat dilakukan dengan cara penyerapan, penerjemahan atau keduanya.
Penyerapan
Cara penyerapan dilakukan ketika kata bahasa asing tidak sulit untuk dilafalkan atau dieja ke dalam bahasa Indonesia. Penyerapan dapat dilakukan melalui penyesuaian ejaan dan lafal, contohnya microphone diucapkan menjadi mikrofon, system dilafalkan menjadi sistem, camera menjadi kamera[2], psychology menjadi psikologi, apotheek yang berasal dari bahasa belanda kemudian diserap menjadi apotek.
Penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal, contohnya therapy menjadi terapi, design menjadi desain, science menjadi sains, file dieja menjadi fail.[3]
Penyesuaian lafal tanpa penyesuaian ejaan, seperti radio tetap ditulis radio, bias dieja bias, laser tetap menjadi laser. Namun, ada hal unik dari laser yang sebenarnya merupakan sebuah singkatan dari Light Amplifiation by Stimulated Emmission Radiation yang mempunyai arti amplifikasi cahaya dengan emisi terstimulasi dari radiasi (sinar yang dapat menembus benda-benda keras).
Di luar itu, ada pula beberapa kata yang diserap jika lafal dan ejaannya tidak mengalami perubahan pada bahasa-bahasa modern, contohnya divide et impera, ad hoc, dan quo vadis.
Penerjemahan
Pada umumnya, cara penerjemahan dilakukan apabila penyerapan sulit diterapkan. Ada dua jenis penerjemahan, yaitu, penerjemahan langsung dan penerjemahan dengan perekaan.
Pada penerjemahan langsung dapat dilakukan dengan mengutamakan keserasian makna, walaupun bentuknya tidak sepadan. Contoh kata yang mengalami penerjemahan langsung adalah pasar swalayan yang berasal dari kata supermarket. Contoh lainnya adalah toserba (toko serba ada) yang berasal dari kata department store. Selain itu, penerjemahan langsung juga bisa dilakukan berdasarkan kesesuaian makna dan bentuk, misalnya income tax menjadi pajak penghasilan atau contoh lainnya public ownership menjadi kepemilikan publik. Berikut ini contoh lain dari kata-kata yang lahir karena proses penerjemahan bahasa Inggris, overlap (tumpang-tindih), acceleration (percepatan), pilot project (proyek rintisan), dan try out (uji coba).
Perlu diketahui, hasil terjemahan tidak harus terdiri atas jumlah kata yang sama dengan asal kata, misalnya ibu kota untuk capital, anak perusahaan untuk subsidiary, batu bara untuk coal.
Selain itu, penerjemahan dengan perekaan dapat kita temui pada kata anjak piutang yang memadankan kata factoring. Kata anjak menyiratkan memindahkan atau mengalihkan, sedangkan piutang bisa diartikan uang yang dipinjamkan atau ditagih dari seseorang. Kedua arti tersebut jika disatukan menjadi tagihan utang. Berdasarkan pada perekaan tersebut, anjak piutang dirangkai menjadi pengalihan hak menagih utang yang memiliki makna factoring.
Contoh lain penerjemahan dengan perekaan adalah lantatur untuk arti dari drive through, sulih suara untuk dubbing, sulih teks untuk subtitle, jasa boga untuk catering, dan masih banyak lagi.
Penyerapan dan penerjemahan
Langkah pemadanan ini biasanya diterapkan pada istilah khusus dalam suatu bidang. Contohnya, closed system menjadi sistem tertutup, calcaneocuboid joint menjadi sendi kalkaneokuboid, probability of living menjadi probabilitas hidup,
Baik melalui penerjemahan maupun penyerapan, itulah upaya pemadanan agar bisa membentuk integrasi bahasa. Tentu saja, integrasi ini tidak hanya terbatas pada bahasa asing. Ada banyak bahasa daerah yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti cemani (Jawa) yang mengartikan hitam sekali (sampai ke tulang-tulangnya), balayan [4](Minangkabau) yang berarti penyakit kulit seperti bisul, yang tumbuh pada bagian kepala dan meninggalkan bekas, dan bangkung (Bali) yang mengartikan induk babi.
Referensi
- ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-04-12.
- ^ Mas’ud Ali, Kemas (Januari 2014). Fungsi Dan Kedudukan Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia. hlm. 89. line feed character di
|title=
pada posisi 34 (bantuan) - ^ Yudhistira (2021-02-06). "Integrasi Bahasa: Penyerapan dan Penerjemahan | Narabahasa". Diakses tanggal 2023-04-12.
- ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-04-12.