Liga Champions UEFA
Liga Champions UEFA (disingkat UCL, bahasa Inggris: UEFA Champions League) atau Liga Champions Eropa (LCE) yang sebelumnya bernama Piala Eropa (European Cup) adalah sebuah kompetisi sepak bola antarklub oleh UEFA dan diikuti oleh klub dari liga atau divisi tertinggi Eropa. Kompetisi ini merupakan salah satu turnamen paling bergengsi di dunia dan kompetisi antarklub paling bergengsi di sepak bola Eropa, yang hanya diikuti oleh juara liga nasional (dan juga juara kedua untuk beberapa negara) dari setiap asosiasi nasional anggota UEFA. Final UCL adalah acara yang paling banyak ditonton di seluruh dunia setiap tahunnya. Final musim 2012–13 merupakan yang paling banyak ditonton, dengan jumlah mencapai 360 juta penonton televisi.[1] Sejak tahun 2015, Final UCL digelar pada hari Sabtu minggu pertama bulan Juni pada tahun ganjil dan Sabtu minggu terakhir bulan Mei pada tahun genap.
Mulai digelar | 1955 (menggunakan format terkini sejak 1992) |
---|---|
Wilayah | Eropa (UEFA) |
Jumlah tim | 32 (babak penyisihan grup) 79, 80 atau 81 (total) |
Kualifikasi untuk | Piala Super UEFA Piala Dunia Antarklub FIFA |
Kompetisi terkait | Liga Eropa UEFA (tingkat ke 2) Liga Konferensi Eropa UEFA (tingkat ke 3) |
Juara bertahan | Real Madrid (gelar ke-14) |
Tim tersukses | Real Madrid (14 gelar) |
Televisi penyiar | Daftar penyiar |
Situs web | uefa.com |
Liga Champions UEFA 2022–2023 |
Diperkenalkan sejak 1992, kompetisi ini menggantikan Piala Champions Eropa atau disebut sebagai Piala Eropa, yang telah bergulir sejak 1955, dengan menambahkan babak penyisihan grup ke dalam kompetisi dan memungkinkan masuknya beberapa klub dari beberapa negara tertentu.[2]
Real Madrid merupakan klub tersukses sepanjang sejarah kompetisi ini, dengan empat belas kali meraih gelar juara, termasuk gelar juara berturut-turut pada lima edisi awal kompetisi ini.[3]
Real Madrid adalah juara bertahan setelah mengalahkan Liverpool dengan skor 1–0 pada pertandingan final 2022 di Stade de France, Perancis.
Sejarah
Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olahraga Prancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big Ears" (Telinga Besar),dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara Klub Eropa (European Champion Clubs Cup), yang biasanya disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada Piala Kejuaraan Eropa). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.
Format baru
Format dan namanya kemudian diganti pada musim 1992/93. Mulai saat itu, kejuaraan mempunyai tiga babak kualifikasi, satu babak kompetisi grup (tim-tim bermain dalam bentuk "tandang-kandang" seperti kompetisi reguler), dan kemudian empat babak final dengan sistem gugur. Semua babak kualifikasi dan pertandingan dengan sistem gugur dilangsungkan dengan dua leg, kecuali pertandingan final yang merupakan pertandingan tunggal yang diselenggarakan di sebuah tempat yang telah ditentukan oleh UEFA.
Pemegang gelar juara terbanyak
Real Madrid telah menjuarai kompetisi ini empat belas kali dan menjadi yang terbanyak di seluruh Eropa. Tim-tim yang paling sukses berikutnya adalah AC Milan (7 kali juara), Liverpool FC dan FC Bayern München (6 kali juara), FC Barcelona (5 kali juara), AFC Ajax (4 kali juara), Manchester United F.C. dan F.C. Internazionale Milano (3 kali juara).
Serba-serbi Liga Champions
6 klub telah menjuarai lima kali secara keseluruhan atau tiga kali juara berturut-turut, sehingga dapat memakai lencana kehormatan dengan logo Liga Champions dan jumlah gelar yang diraih di lengan kiri, yang diterapkan sejak musim 2000–2001:
- Real Madrid (setelah juara 5 kali berturut-turut di tahun 1955-1960)
- Ajax (setelah juara 3 kali berturut-turut di tahun 1971-1973)
- Bayern München (setelah juara 3 kali berturut-turut di tahun 1974-1976)
- AC Milan (setelah juara sebanyak 7 kali di tahun 2007)
- Liverpool (setelah juara sebanyak 6 kali di tahun 2019)
- FC Barcelona (setelah juara sebanyak 5 kali di tahun 2015)
Dalam 19 musim terakhir, hanya ada satu tim yang berhasil mempertahankan gelar juara Liga Champions (saat itu format dan namanya masih Piala Champions) selama dua musim berturut-turut, yaitu AC Milan yang kala itu masih berpredikat The Dream Team. Lalu, setelah diubah formatnya menjadi Liga Champions, satu-satunya tim yang berhasil mempertahankan gelar juaranya hanya Real Madrid pada edisi Liga Champions UEFA 2016–2017 setelah berhasil menundukkan Juara Liga Italia, Juventus dengan skor 4-1.
Hanya ada 3 tim yang berhasil meraih final Liga Champions secara 3 kali berturut-turut sejak berganti format pada 1992, yaitu AC Milan (1993, 1994 (Juara), dan 1995), Juventus (1996 (Juara), 1997, dan 1998) dan Real Madrid yang memenangkannya secara berturut-turut di tahun 2016, 2017, dan 2018.
Pada akhir musim 2004–05 terjadi masalah. Liverpool yang juara Liga Champions pada musim itu berhak lolos langsung ke babak penyisihan musim depan, namun Liverpool di liga domestik ada di peringkat lima. Everton yang merupakan peringkat 4 mengajukan protes, sehingga Liverpool dan Everton tetap ikut Liga Champions musim depan (Everton lewat kualifikasi) dan Inggris pun punya lima tim ke Liga Champions (terbanyak dalam satu negara).
Selain Inggris, hal serupa juga terjadi di Spanyol. Pada musim 2015–16, sebanyak 5 tim dari La Liga mengikuti kompetisi Liga Champions. Dalam hal ini, Sevilla FC yang merupakan juara bertahan Liga Eropa musim 2014–15 berhak lolos otomatis ke fase grup Liga Champions dikarenakan FC Barcelona (juara bertahan Liga Champions) juga menjadi juara Liga Spanyol di akhir musim 2014–15. Selain kedua tim di atas, tim-tim asal Spanyol lainnya yang lolos ke Liga Champions adalah Real Madrid (runner-up liga domestik), Atletico Madrid (posisi ketiga), dan Valencia (posisi keempat).
Lagu Tema Liga Champions UEFA
Pada tahun 1992, UEFA meminta kepada Tony Britten untuk membuat sebuah lagu tema untuk Liga Champions UEFA yang akan dimulai pada bulan Agustus 1992, dan dia kemudian mengadaptasi lagu George Frideric Handel yang berjudul Zadok the Priest.[4][5] Lagu tersebut kemudian dibawakan oleh Chorus of the Academy of St. Martin in the Fields, dengan iringan musik oleh Royal Philharmonic Orchestra.[4] Lirik lagu ini menggunakan tiga bahasa resmi UEFA: Bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.[4] Chorus lagu ini dimainkan sebelum setiap pertandingan Liga Champions UEFA, dan juga sebelum dan sesudah setiap siaran pertandingan di televisi.[4] Lagu tersebut berdurasi kurang lebih tiga menit, dengan dua bait pendek dan chorus. Versi lengkap dari lagu tema ini tidak bisa dibeli atau diunduh secara legal, karena memang tidak pernah dirilis secara komersial.[4]
Kualifikasi
Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.
Hadiah
Trofi
Setiap tahun, tim pemenang dihadirkan dengan European Champion Clubs Cup, piala versi saat ini telah diberikan sejak 1967. Setiap tim yang memenangkan Liga Champions tiga tahun berturut-turut atau lima kali kemenangan berhak untuk mempertahankan penuh replika ukuran trofi (UEFA mempertahankan yang asli setiap saat). Enam klub telah mendapatkan kehormatan ini: Real Madrid, Ajax, Bayern Munich, Milan, Liverpool dan Barcelona.[6] Sejak itu sebagai gantinya klub yang menang tiga tahun berturut-turut atau lima secara keseluruhan menerima lencana peringatan untuk dipakai secara permanen pada seragam mereka.
Trofi saat ini memiliki tinggi 74 cm (29 in) dan terbuat dari perak, dengan berat 11 kg (24 pon). Ini dirancang oleh Jörg Stadelmann, seorang pembuat piala dari Bern, Swiss, setelah aslinya diberikan kepada Real Madrid pada tahun 1966 sebagai pengakuan atas enam gelar mereka hingga saat ini, dan berharga 10.000 franc Swiss.
Pada musim 2012–2013, 40 medali emas diberikan kepada pemenang Liga Champions, dan 40 medali perak untuk peringkat kedua.[7]
Hadiah uang
Pada 2018–2019, jumlah uang hadiah yang dibayarkan kepada klub adalah sebagai berikut:[8]
- Babak kualifikasi awal: €230.000
- Babak kualifikasi pertama: €280.000
- Babak kualifikasi kedua: €380.000
- Babak kualifikasi ketiga: €480.000 (Hanya untuk klub yang tersingkir dari jalur juara, karena klub yang tersingkir dari jalur liga langsung lolos ke babak grup Liga Eropa dan karenanya mendapat manfaat dari sistem distribusinya.)
- Biaya dasar untuk babak penyisihan grup: €15.250.000
- Kemenangan pertandingan grup: €2.700.000
- Undian pertandingan grup: €900.000
- Putaran 16: €9.500.000
- Perempat final: €10.500.000
- Semi final: €12.000.000
- Kalah di final: €15.000.000
- Memenangkan Final: €19.000.000
Ini berarti bahwa yang terbaik, sebuah klub dapat memperoleh €82.450.000 uang hadiah di bawah struktur ini, tidak termasuk bagian dari babak kualifikasi, babak play-off atau kumpulan pasar.
Sebagian besar dari pendapatan yang didistribusikan dari Liga Champions UEFA terkait dengan "kelompok pasar", distribusi yang ditentukan oleh nilai pasar televisi di setiap negara. Untuk musim 2014–15, Juventus, yang menjadi runner-up, menghasilkan hampir €89.1 juta total, dimana €30,9 juta adalah uang hadiah, dibandingkan dengan €61,0 juta yang diperoleh Barcelona, yang memenangkan turnamen dan dianugerahi penghargaan €36,4 juta.[9]
Rekor dan statistik
Distribusi juara berdasarkan klub
Distribusi juara berdasarkan negara
Negara | Juara | Tempat kedua | Keseluruhan |
---|---|---|---|
Spanyol | 20 | 11 | 31 |
Inggris | 15 | 11 | 26 |
Italia | 12 | 17 | 29 |
Jerman[a] | 8 | 11 | 19 |
Belanda | 6 | 2 | 8 |
Portugal | 4 | 5 | 9 |
Prancis | 1 | 6 | 7 |
Rumania | 1 | 1 | 2 |
Skotlandia | 1 | 1 | 2 |
Yugoslavia[b] | 1 | 1 | 2 |
Belgia | 0 | 1 | 1 |
Yunani | 0 | 1 | 1 |
Swedia | 0 | 1 | 1 |
Pencetak gol terbanyak sepanjang masa
- Tanda menunjukkan bahwa pemain tersebut berasal dari era Piala Eropa.
- Pemain yang tampil pada Liga Champions UEFA 2022–2023 ditandai dengan cetak tebal.
- Tabel di bawah ini tidak termasuk gol yang dicetak pada babak kualifikasi.
Peringkat | Pemain | Gol | Penampilan | Rasio | Tahun | Klub (Gol/Penampilan) |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Cristiano Ronaldo | 140 | 183 | 0.77 | 2003– | Manchester United (21/59), Real Madrid (105/101), Juventus (14/23) |
2 | Lionel Messi | 129 | 161 | 0.8 | 2005– | Barcelona (120/149), Paris Saint-Germain (9/12) |
3 | Robert Lewandowski | 91 | 111 | 0.82 | 2011– | Borussia Dortmund (17/28), Bayern München (69/78), Barcelona (5/5) |
4 | Karim Benzema | 86 | 146 | 0.59 | 2005– | Lyon (12/19), Real Madrid (74/127) |
5 | Raúl | 71 | 142 | 0.5 | 1995–2011 | Real Madrid (66/130), Schalke 04 (5/12) |
6 | Ruud van Nistelrooy | 56[c] | 73 | 0.77 | 1998–2009 | PSV Eindhoven (8/11), Manchester United (35/43), Real Madrid (13/19) |
7 | Thomas Müller | 52 | 138 | 0.38 | 2009– | Bayern München |
8 | Thierry Henry | 50[d] | 112 | 0.45 | 1997–2012 | Monaco (7/9), Arsenal (35/77), Barcelona (8/26) |
9 | Alfredo Di Stéfano | 49 | 58 | 0.84 | 1955–1964 | Real Madrid |
10 | Andriy Shevchenko | 48[e] | 100 | 0.48 | 1994–2012 | Dynamo Kyiv (15/26), Milan (29/59), Chelsea (4/15) |
Zlatan Ibrahimović | 48[f] | 124 | 0.39 | 2001– | Ajax (6/19), Juventus (3/19), Inter Milan (6/22), Barcelona (4/10), Milan (9/20), Paris Saint-Germain (20/33), Manchester United (0/1) | |
12 | Eusébio | 46 | 65 | 0.71 | 1961–1974 | Benfica |
Filippo Inzaghi | 46[g] | 81 | 0.57 | 1997–2012 | Juventus (17/26), Milan (29/55) | |
14 | Didier Drogba | 44 | 92 | 0.48 | 2003–2015 | Marseille (5/6), Chelsea (36/74), Galatasaray (3/12) |
15 | Mohamed Salah | 43[h] | 77 | 0.51 | 2013– | Basel (2/6), Chelsea (0/2), Roma (1/7), Liverpool (40/62) |
Neymar | 43 | 80 | 0.54 | 2013– | Barcelona (21/40), Paris Saint-Germain (22/40) | |
17 | Alessandro Del Piero | 42[i] | 89 | 0.47 | 1995–2009 | Juventus |
18 | Sergio Agüero | 41[j] | 79 | 0.52 | 2008–2021 | Atlético Madrid (5/14), Manchester City (36/64), Barcelona (0/1) |
19 | Kylian Mbappé | 40 | 59 | 0.68 | 2016– | Monaco (6/9), Paris Saint-Germain (34/50) |
20 | Ferenc Puskás | 36 | 41 | 0.88 | 1956–1966 | Budapest Honvéd (1/2), Real Madrid (35/39) |
21 | Edinson Cavani | 35 | 70 | 0.5 | 2011– | Napoli (5/8), Paris Saint-Germain (30/54), Manchester United (0/8) |
22 | Gerd Müller | 34 | 35 | 0.97 | 1969–1977 | Bayern München |
23 | Fernando Morientes | 33[k] | 93 | 0.35 | 1997–2009 | Real Madrid (17/58), Monaco (9/12), Liverpool (1/5), Valencia (6/14), Marseille (0/4) |
24 | Arjen Robben | 31[l] | 110 | 0.28 | 2002–2018 | PSV Eindhoven (3/10), Chelsea (2/19), Real Madrid (1/11), Bayern München (25/70) |
25 | Samuel Eto'o | 30[m] | 78 | 0.38 | 1999–2014 | Real Madrid (0/3), Mallorca (1/5), Barcelona (16/38), Inter Milan (10/23), Chelsea (3/9) |
Antoine Griezmann | 30[n] | 85 | 0.35 | 2014– | Real Sociedad (0/6), Atlético Madrid (26/63), Barcelona (4/16) | |
Wayne Rooney | 30[o] | 85 | 0.35 | 2004–2015 | Manchester United | |
Kaká | 30 | 86 | 0.35 | 2003–2014 | Milan (25/62), Real Madrid (5/24) | |
Francisco Gento | 30 | 89 | 0.34 | 1955–1969 | Real Madrid | |
30 | David Trezeguet | 29[p] | 58 | 0.50 | 1997–2009 | Monaco (4/9), Juventus (25/49) |
Roy Makaay | 29 | 61 | 0.48 | 2000–2007 | Deportivo La Coruña (12/29), Bayern München (17/32) | |
Patrick Kluivert | 29[q] | 71 | 0.41 | 1994–2006 | Ajax (9/22), Barcelona (20/46), PSV Eindhoven (0/3) | |
33 | Erling Haaland | 28 | 23 | 1.22 | 2019– | Red Bull Salzburg (8/6), Borussia Dortmund (15/13), Manchester City (5/4) |
Jean-Pierre Papin | 28 | 37 | 0.76 | 1989–1994 | Marseille (19/21), Milan (7/13), Bayern München (2/3) | |
Edin Džeko | 28 | 68 | 0.41 | 2009– | VfL Wolfsburg (4/6), Manchester City (3/24), Roma (15/25), Inter Milan (6/13) | |
Ryan Giggs | 28[r] | 145 | 0.19 | 1993–2014 | Manchester United | |
37 | Sadio Mané | 27 | 61 | 0.44 | 2017– | Liverpool (24/55), Bayern München (3/6) |
Luis Suárez | 27[s] | 73 | 0.37 | 2010–2022 | Ajax (1/13), Barcelona (25/55), Atlético Madrid (1/13) | |
Rivaldo | 27[t] | 73 | 0.37 | 1997–2007 | Barcelona (22/43), Milan (2/13), Olympiacos (3/17) | |
40 | Mario Gómez | 26[u] | 44 | 0.59 | 2007–2013 | VfB Stuttgart (3/5), Bayern München (23/39) |
Raheem Sterling | 26 | 79 | 0.33 | 2014– | Liverpool (0/6), Manchester City (24/67), Chelsea (2/6) | |
42 | Mário Jardel | 25[v] | 46 | 0.54 | 1996–2001 | Porto (19/32), Galatasaray (6/14) |
Robin van Persie | 25[w] | 59 | 0.42 | 2002–2014 | Feyenoord (0/2), Arsenal (18/45), Manchester United (7/12) | |
Hernán Crespo | 25[x] | 65 | 0.38 | 1997–2007 | Parma (2/6), Lazio (2/11), Inter Milan (11/23), Chelsea (4/15), Milan (6/10) | |
45 | José Altafini | 24 | 28 | 0.86 | 1959–1976 | Milan (20/17), Juventus (4/11) |
Marco Simone | 24[y] | 46 | 0.52 | 1989–2001 | Milan (15/36), Paris Saint-Germain (3/4), Monaco (6/6) | |
José Augusto | 24 | 56 | 0.43 | 1960–1969 | Benfica | |
Giovane Élber | 24[z] | 69 | 0.35 | 1997–2004 | Bayern München (21/60), Lyon (3/9) | |
Gonzalo Higuaín | 24[aa] | 83 | 0.29 | 2007–2020 | Real Madrid (8/48), Napoli (4/5), Juventus (12/30) | |
Luís Figo | 24 | 103 | 0.23 | 1997–2009 | Barcelona (7/24), Real Madrid (16/58), Inter Milan (1/21) | |
Paul Scholes | 24[ab] | 124 | 0.19 | 1994–2013 | Manchester United |
Penampilan terbanyak
- Per 29 Mei 2022.[13]
Tabel di bawah ini tidak termasuk gol yang dicetak pada tahap kualifikasi.
Hak siar
Catatan
- ^ Termasuk klub yang mewakili Jerman Barat. Tidak ada klub yang mewakili Jerman Timur tampil di final.
- ^ Kedua penampilan final Yugoslavia diwakili oleh klub dari RS Serbia.
- ^ Van Nistelrooy juga mencetak empat gol dalam delapan pertandingan kualifikasi.
- ^ Henry juga mencetak satu gol dalam tiga pertandingan kualifikasi.
- ^ Shevchenko juga mencetak sebelas gol dalam enam belas pertandingan kualifikasi.
- ^ Ibrahimović juga mencetak satu gol dalam empat pertandingan kualifikasi.
- ^ Inzaghi juga mencetak empat gol dalam empat pertandingan kualifikasi.
- ^ Salah juga mencetak empat gol dalam sepuluh pertandingan kualifikasi.
- ^ Del Piero juga mencetak dua gol dalam tiga pertandingan kualifikasi.
- ^ Agüero juga mencetak enam gol dalam empat pertandingan kualifikasi.
- ^ Morientes juga mencetak enam gol dalam sebelas pertandingan kualifikasi.
- ^ Robben juga mencetak satu gol dalam satu pertandingan kualifikasi.
- ^ Eto'o juga mencetak tiga gol dalam empat pertandingan kualifikasi.
- ^ Griezmann juga mencetak satu gol dalam dua pertandingan kualifikasi.
- ^ Rooney juga mencetak empat gol dalam tiga pertandingan kualifikasi.
- ^ Trezeguet juga mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan kualifikasi.
- ^ Kluivert juga mencetak satu gol dalam empat pertandingan kualifikasi.
- ^ Giggs juga mencetak dua gol dalam sepuluh pertandingan kualifikasi.
- ^ Suárez juga mencetak empat gol dalam enam pertandingan kualifikasi.
- ^ Rivaldo juga mencetak empat gol dalam lima pertandingan kualifikasi.
- ^ Gómez juga mencetak satu gol dalam dua pertandingan kualifikasi.
- ^ Jardel juga mencetak tiga gol dalam dua pertandingan kualifikasi.
- ^ Van Persie juga mencetak dua gol dalam sembilan pertandingan kualifikasi.
- ^ Crespo juga mencetak tiga gol dalam lima pertandingan kualifikasi.
- ^ Simone juga mencetak satu gol dalam dua pertandingan kualifikasi.
- ^ Élber juga mencetak dua gol dalam empat pertandingan kualifikasi.
- ^ Higuaín juga mencetak satu gol dalam dua pertandingan kualifikasi.
- ^ Scholes juga mencetak satu gol dalam enam pertandingan kualifikasi.
Referensi
- ^ Chishti, Faisal (30 Mei 2013). "Champions League final at Wembley drew TV audience of 360 million". Sportskeeda. Absolute Sports Private Limited. Diakses tanggal 31 Desember 2013.
- ^ "Football's premier club competition". Union of European Football Associations. 31 Januari 2010. Diakses tanggal 23 Mei 2010.
- ^ "European Champions' Cup". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. 31 January 2010. Diakses tanggal 23 May 2010.
- ^ a b c d e https://beritabolasaya.com/final-liga-champions-2021-2022-di-pindahkan-dari-rusia-ke-paris/ Diarsipkan 2022-04-22 di Wayback Machine. UEFA.com. Diakses 23 April 2022
- ^ Media, democracy and European culture p.129. Intellect Books, 2009. Diakses 09 Mei 2012
- ^ "The UEFA Champions League trophy". uefa.com. Diakses tanggal 6 Juni 2017.
- ^ "2012/13 Season" (PDF). Regulations of the UEFA Champions League: 2012–15 Cycle. UEFA. hlm. 8. Diakses tanggal 22 September 2012.
- ^ UEFA.com. "How clubs' 2018/19 UEFA Champions League revenue will be shared". UEFA.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 Juni 2018.
- ^ "Clubs benefit from Champions League revenue" (PDF). uefadirect. Union of European Football Associations (1): 1. Oktober 2015. Diakses tanggal 16 Oktober 2015.
- ^ "Champions League all-time top scorers". UEFA.com (dalam bahasa Inggris). Uni Sepak Bola Eropa. 8 Agustus 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Agustus 2020. Diakses tanggal 10 Agustus 2020.
- ^ "Champions League + European Cup – All-time Topscorers". worldfootball.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 Agustus 2020.
- ^ Untuk para pemain sebelum era Liga Champions UEFA pada 1992, lihat "All-time records 1955–2020" (PDF). UEFA.com (dalam bahasa Inggris). Uni Sepak Bola Eropa. hlm. 8. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 August 2020. Diakses tanggal 10 Agustus 2020.
- Untuk para pemain lainnya, lihat: "UEFA Champions League Statistics Handbook 2019/20" (PDF). UEFA.com (dalam bahasa Inggris). Uni Sepak Bola Eropa. hlm. 8. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 9 August 2020. Diakses tanggal 9 Agustus 2020.
- ^ "UEFA Champions League Statistics Handbook 2018/19" (pdf). UEFA.com. Union of European Football Associations (UEFA). hlm. 4, 7. Diakses tanggal 3 Oktober 2018.
Pranala luar
- (Inggris) Situs resmi
- (Inggris) Database tidak resmi Kejuaraan Eropa
- (Inggris) Komunitas Fans Liga Champions