Kereta api Gajayana

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 27 April 2023 06.06 oleh NFarras (bicara | kontrib) (Pengembalian suntingan oleh Muhammadyasirabdilahyasir (bicara) ke revisi terakhir oleh 202.80.212.162)

Kereta api Gajayana merupakan layanan kereta api penumpang kelas luxury dan eksekutif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani lintas MalangGambir melalui lintas selatan Jawa (via PurwokertoYogyakartaSolo Balapan) dan sebaliknya. Perjalanan kereta api ini menempuh jarak 905 km dalam waktu sekitar 12 jam 33 menit. Nama Gajayana berasal dari seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan dengan nama Sang Liswa dari Kanjuruhan yang memerintah sekitar tahun 760-789.

Kereta api Gajayana
Kereta api Gajayana akan melintas langsung Stasiun Jayakarta.

Kereta api Gajayana
Kereta api Gajayana
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Mulai beroperasi28 Oktober 1999; 25 tahun lalu (1999-10-28)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian2.200 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalMalang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh905 km
Waktu tempuh rerata12 jam 33 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan luxury
Pengaturan tempat duduk
  • 26 tempat duduk disusun 1-2 (luxury)
    kursi dapat diputar dan dapat direbahkan hingga 140°
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional
  • 80 s.d. 120 km/jam (Reguler)
  • 80 s.d. 100 km/jam (Tambahan)
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal71C-72C (reguler)
7005C-7006C (tambahan)

Sejarah

 
Kereta api Gajayana saat beroperasi menggunakan rangkaian kereta buatan 2009, September 2013

Kereta api Gajayana pertama kali beroperasi pada 28 Oktober 1999 dengan dua layanan kelas, yaitu kelas eksekutif dan bisnis. Kereta kelas bisnis yang digunakan saat itu merupakan limpahan dari rangkaian kereta api Turangga—kereta api Turangga mendapat rangkaian baru dari PT INKA sehingga ia melayani kelas bisnis dan eksekutif pada tahun yang sama.

Sejak Oktober 2008, kereta api Gajayana sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif hasil penyehatan dari PT INKA, sebelum menggunakan rangkaian kereta keluaran tahun 2009—rangkaian kereta hasil penyehatan tersebut sempat digunakan untuk pengoperasian kereta api Bangunkarta.

Saat ini, kereta api Gajayana beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif keluaran 2016 dan 2017, sedangkan rangkaian kereta lama (buatan tahun 2009) dimutasi ke depo kereta lain, seperti Solo Balapan (SLO) dan Purwokerto (PWT), kecuali kereta pembangkit dan kereta makan.

Kereta api Gajayana melayani kelas luxury sejak 26 Mei 2019.[1][2][3]

Per tanggal 18 Juni 2022 rangkaian KA Gajayana yang menganggur di Stasiun Jakarta Kota dipergunakan untuk pengoperasian KA Argo Parahyangan Tambahan tujuan Stasiun Kiaracondong (KA 36 dan KA 49) yang dioperasikan secara terbatas

Insiden

Pada 4 Januari 2011, empat rangkaian kereta eksekutif kereta api Gajayana yang sedang parkir di Stasiun Malang tiba-tiba mundur dan menabrak empat rumah. Satu orang balita tewas dalam kejadian tersebut.[4]

Pada 27 Agustus 2011, kereta api Gajayana dengan masinis Yodian Wiliarso dan asisten masinis Bambang Suradi dibajak oleh tiga orang yang memasuki kabin masinis lokomotif. Sebanyak tiga pembajak masuk lokomotif dan mengarahkan kereta api tersebut ke Stasiun Pasar Senen. Mulanya, kereta ini tertahan sinyal masuk di stasiun Jatibarang, kemudian saat di Stasiun Telagasari beberapa orang menghadang kereta api dan satu orang masuk lokomotif. Kereta sempat berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan penumpang gelap di lokomotif. Lalu sang masinis memberitakan kepada pusat kendali (PK) Cirebon agar diberikan sinyal aspek hijau dan melaju tanpa henti di sepanjang jalur rel hingga Gambir. Selama pembajakan berlangsung, masinis sempat kehilangan kontak. Masinis kemudian memberitahu PK baru pada pukul 09.08 bahwa masinis tersebut disandera dan meminta agar PK mengarahkan kereta itu langsung ke Gambir. Kereta api Gajayana mencoba berhenti di Stasiun Jatinegara namun gagal dan diarahkan ke Stasiun Pasar Senen. Pada pukul 09.35, kereta api Gajayana masuk ke jalur 4, berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, kemudian dihadang aparat Brimob yang sudah berjaga di bibir peron.[5]

Galeri

Lihat pula

  • Kereta api Brawijaya – layanan kereta api penumpang kelas eksekutif lintas Gambir-Malang (melalui Semarang dan Solo)
  • Kereta api Bima – layanan kereta api penumpang kelas eksekutif lintas Gambir-Surabaya Gubeng (melalui Purwokerto, Yogyakarta dan Solo)
  • Kereta api Matarmaja – layanan kereta api penumpang kelas ekonomi lintas Malang–Pasar Senen (melalui Semarang dan Solo)

Referensi

  1. ^ Arnani, Mela. Galih, Bayu, ed. "Mengenal Kemewahan KA Luxury 2, Ini Fasilitas dan Jadwal Keberangkatan". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-02-29. 
  2. ^ Ibrahim, A Malik (2019-05-27). Wijaya, Ahmad, ed. "Gerbong Luxury generasi 2 diluncurkan di KA Gajayana". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-02-29. 
  3. ^ "Gajayana Perkenalkan Gerbong Sleeper Mewah Terbaru". Republika Online. 2019-05-27. Diakses tanggal 2020-02-29. 
  4. ^ Kompas: Berita Foto: Gajayana Tabrak Rumah
  5. ^ Kompas: Inilah Kronologi Kasus Pembajakan KA Gajayana

Pranala luar