Pemutihan karang adalah proses karang menjadi putih karena berbagai macam penyebab, seperti perubahan suhu, iklim, cahaya, dan nutrisi.[1][2] Pemutihan terjadi ketika polyp melepaskan zooxanthellae (sering juga disebut dengan algae) yang biasanya hidup di dalam tisu-tisu karang, menyebabkan karang memutih.[1] Zooxanthellae dapat berfotosintesis dan menyebabkan suhu air meningkat, sehingga mereka dapat memproduksi spesi oksigen reaktif.[2] Hal ini beracun bagi koral, sehingga koral melepaskan zooxanthellae.[2] Tisu koral menjadi transparan dan menampakkan warna tulang koral yang dibentuk oleh kalsium karbonat karena mereka melepaskan zooxanthellae yang dapat mewarnai koral.[2] Karang yang memutih umumnya tampak berwarna putih, tetapi terkadang juga berwarna biru, kuning, atau merah muda karena pigmen protein di dalam koral.[2]

Karang yang mengalami pemutihan
Karang yang sehat

Faktor yang paling berpengaruh adalah meningkatnya suhu laut akibat dari perubahan iklim..[3] Perubahan sebesar 1 °C dapat mengakibatkan fenomena pemutihan karang.[3] Menurut Program Lingkungan PBB, antara tahun 2014 hingga 2016, pemutihan karang secara global membunuh koral dengan jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 2016, pemutihan karang di Great Barrier Reef membunuh sekitar 29 hingga 50 persen dari terumbu karang disana.[4][5][6][7] Pada tahun 2017, pemutihan merambah hingga ke bagian tengah terumbu karang.[8][9] Rata-rata pemutihan telah berkurang setengah sejak 1980 hingga 2016.[10] Terumbu karang yang paling tahan terhadap fenomena ini dapat dijumpai di bagian selatan Persia/Semenanjung Arab. Beberapa dari karang disana hanya akan memutih pada temperatur diatas ~35 °C.[11][12]

Karan yang terdampak pemutihan tetap bisa hidup, tetapi karang-karang tersebut lebih rentan terserang penyakit dan kekurangan makanan.[13][14] Zooxanthellae memberikan hingga 90 persen energi pada karang,[2] sehingga karang akan kekurangan nutrisi ketika mereka melepaskan zooxanthellae.[15] Beberapa karang akan kembali seperti semula (berwarna)[1] ketika kondisi kembali normal,[13] dan beberapa karang dapat berfotosintesis.[13] Meskipun begitu, karang yang kekurangan zooxanthellae tidak dapat berfotosintesis.[13]

Referensi

  1. ^ a b c US Department of Commerce, National Oceanic and Atmospheric Administration. "What is coral bleaching?". oceanservice.noaa.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-13. 
  2. ^ a b c d e f "CORAL BLEACHING – A REVIEW OF THE CAUSES AND CONSEQUENCES" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 Desember 2009. 
  3. ^ a b "Corals and Coral Reefs". Smithsonian Ocean (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Oktober 2020. Diakses tanggal 2019-08-15. 
  4. ^ "Coral bleaching on Great Barrier Reef worse than expected, surveys show". The Guardian. 29 Mei 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Mei 2017. Diakses tanggal 29 Mei 2017. 
  5. ^ Gilmour, J. P.; Smith, L. D.; Heyward, A. J.; Baird, A. H.; Pratchett, M. S. (2013). "Recovery of an Isolated Coral Reef System Following Severe Disturbance". Science. 340 (6128): 69–71. Bibcode:2013Sci...340...69G. doi:10.1126/science.1232310. PMID 23559247. 
  6. ^ "The United Nations just released a warning that the Great Barrier Reef is dying". The Independent. 3 Juni 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juni 2017. Diakses tanggal 11 Juni 2017. 
  7. ^ Hughes TP, Kerry JT, Álvarez-Noriega M, Álvarez-Romero JG, Anderson KD, Baird AH, et al. (Maret 2017). "Global warming and recurrent mass bleaching of corals" (PDF). Nature. 543 (7645): 373–377. Bibcode:2017Natur.543..373H. doi:10.1038/nature21707. hdl:20.500.11937/52828. PMID 28300113. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 November 2020. Diakses tanggal 12 April 2020. 
  8. ^ "Mass coral bleaching hits the Great Barrier Reef for the second year in a row". USA Today. 13 Maret 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Maret 2017. Diakses tanggal 14 Maret 2017. 
  9. ^ Galimberti, Katy (18 April 2017). "Portion of Great Barrier Reef hit with back-to-back coral bleaching has 'zero prospect for recovery'". AccuWeather.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2017. Diakses tanggal 18 April 2017. When coral experiences abnormal conditions, it releases an algae called zooxanthellae. The loss of the colorful algae causes the coral to turn white. 
  10. ^ Hughes TP, Anderson KD, Connolly SR, Heron SF, Kerry JT, Lough JM, et al. (Januari 2018). "Spatial and temporal patterns of mass bleaching of corals in the Anthropocene" (PDF). Science. 359 (6371): 80–83. Bibcode:2018Sci...359...80H. doi:10.1126/science.aan8048. PMID 29302011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 28 April 2019. Diakses tanggal 25 November 2018. 
  11. ^ Shuail, Dawood; Wiedenmann, Jörg; D'Angelo, Cecilia; Baird, Andrew H.; Pratchett, Morgan S.; Riegl, Bernhard; Burt, John A.; Petrov, Peter; Amos, Carl (2016-04-30). "Local bleaching thresholds established by remote sensing techniques vary among reefs with deviating bleaching patterns during the 2012 event in the Arabian/Persian Gulf". Marine Pollution Bulletin. Coral Reefs of Arabia (dalam bahasa Inggris). 105 (2): 654–659. Bibcode:2016MarPB.105..654S. doi:10.1016/j.marpolbul.2016.03.001. ISSN 0025-326X. PMID 26971815. 
  12. ^ Hume, Benjamin C. C.; Voolstra, Christian R.; Arif, Chatchanit; D’Angelo, Cecilia; Burt, John A.; Eyal, Gal; Loya, Yossi; Wiedenmann, Jörg (2016-04-19). "Ancestral genetic diversity associated with the rapid spread of stress-tolerant coral symbionts in response to Holocene climate change". Proceedings of the National Academy of Sciences (dalam bahasa Inggris). 113 (16): 4416–4421. Bibcode:2016PNAS..113.4416H. doi:10.1073/pnas.1601910113 . ISSN 0027-8424. PMC 4843444 . PMID 27044109. 
  13. ^ a b c d "What is Coral Bleaching and What Causes It – Fight For Our Reef". Australian Marine Conservation Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-13. 
  14. ^ "Coral Bleaching". Great Barrier Reef Foundation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-13. 
  15. ^ Slezak, Michael (2016-06-06). "The Great Barrier Reef: a catastrophe laid bare". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2021-09-13. 

Pranala luar