Ma'had Al-Zaytun
Ajaran Sesat (Islam-Yahudi)
Ma'had Al-Zaytun | |
---|---|
Berkas:Al-Zaytun.jpg | |
Alamat | |
Desa Mekarjaya, Gantar , | |
Koordinat | -6,5287279, 108,0056819 |
Situs web | www.al-zaytun.ac.id |
Informasi | |
Jenis | Pondok pesantren |
Didirikan | 27 Agustus 1999 |
Pendiri | Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) |
Pimpinan | Prof. Dr. Dr. (H.C.) KH. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, MP. |
Lain-lain | |
Slogan | Bashthotan fi al-'ilmi wa al-jismi |
Moto | |
Moto | Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Budaya Perdamaian |
Ma'had Al-Zaytun atau Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun adalah sebuah pondok pesantren yang terletak di desa Mekarjaya, kecamatan Gantar, kabupaten Indramayu, provinsi Jawa Barat. Pesantren ini merupakan usaha dari Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), yang memulai pembangunannya pada 13 Agustus 1996. Pembukaan awal pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 1999 dan peresmian secara umum dilakukan pada 27 Agustus 1999 oleh Presiden RI ke-3, Prof. Ing. B.J. Habibie.[1] Pimpinan pesantren ini ialah Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang yang adalah alumni Pondok Pesantren Gontor.[2]
Pondok pesantren yang disebut oleh Washington Times (29 Agustus 2005) sebagai pesantren terbesar se-Asia Tenggara ("the largest Islamic madrasah in Southeast Asia")[3] ini berdiri di atas lahan seluas 1.200 hektar. Tercatat pada tahun 2011 telah ada sekitar 7.000 santri yang menimba ilmu di pesantren ini. Santri ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Afrika Selatan.[4]
Selain Itu
Kurikulum
Ponpes yang memiliki landasan yaitu "Pesantren spirit but modern system" ini menggunakan kurikulum yang mengacu pada Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Muatan lokal pun diberikan kepada para siswa, seperti Piagam Madinah dan Hak Asasi Manusia serta Jurnalistik. Selain itu, siswa dibekali kemampuan didaktik agar bisa mengajar.[5] Santri Al-Zaytun mengatakan bahwa mereka diajarkan Islam yang terbuka dan toleran, menghindari perpecahan seperti pada aliran Sunni dan Syiah dan menerima penganut agama lain, seperti ditulis oleh Post-Gazette, "Students at the school say they are taught an open, tolerant version of Islam, eschewing divisions such as Sunni and Shiite and accepting adherents of other religions."[6]
Jenjang Pendidikan
Pendidikan Formal
Sistem pendidikan Ma'had Al-Zaytun menganut Sistem Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System), yaitu sistem pendidikan yang berkelanjutan dari tingkat usia dini hingga perguruan tinggi,[7] sebagai berikut:
- Pendidikan anak usia dini (PAUD)
- Sekolah Dasar yang disebut Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Zaytun[8]
- Sekolah Menengah Pertama yang disebut Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Zaytun[9] yang dipadukan dengan Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah (MA) Al-Zaytun.[10]
- Pendidikan kelas dewasa (kejar paket A, B, C)
- Perguruan Tinggi yang dinamakan Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia[11]
Fakultas / Program Studi pada Institut Agama Islam Al-Zaytun
- Fakultas Tarbiyah
- Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
- Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
- Fakultas Syari'ah
- Hukum Tata Negara (Siyasah)
- Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
- Fakultas Dakwah
- Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
- Manajemen Dakwah (MD)
Pendidikan Nonformal
ICDL-AGICT
Pendidikan komputer bekerjasama dengan lembaga International Computer Driving Licence (ICDL) untuk sertifikasi penggunaan komputer tingkat dasar. ICDL Al-Zaytun Global Information and Communication Technology (ICDL-AGICT) didirikan tahun 2002. Pada 3 Januari 2003 ICDL-AGICT mendapatkan akreditasi dari kantor pusat ICDL, di London, Inggris sebagai test centre yang pertama untuk seluruh kawasan Indonesia.
Pada bulan Desember 2006 ICDL Licensee in Indonesia, atau ICDL AGICT, sebagai perpanjangan tangan kantor pusat ICDL di Indonesia, berhasil membangun kesepakatan kerjasama dengan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Depdiknas, untuk memberikan pelatihan-pelatihan penguasaan komputer, kepada unit-unit pelaksana teknis daerah pendidikan nonformal.
Dengan akreditasi yang dimiliki itulah, ICDL-AGICT berhak merekrut peserta, melakukan pelatihan menggunakan silabus dan kurikulum dari ICDL, serta melaksanakan serangkaian tes kepada peserta pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi ICDL. Pada 12-18 Maret 2007 Al-Zaytun melaksanakan pelatihan sertifikasi ICDL kepada 39 pegawai negeri sipil (PNS) yang berdinas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah, Pendidikan Luar Sekolah. Peserta berasal dari 17 daerah di seluruh Indonesia.[12]
NCC Education
Pendidikan komputer bekerjasama dengan lembaga NCC Education untuk jenjang pendidikan komputer sampai tingkat Master.
Program Pendidikan Tinggi lainnya
- Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T), yang ditempuh dalam waktu empat semester dan bekerjasama dengan para tenaga pengajar dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
- Program Pendidikan Bahasa Terpadu (P2BT).
- Program Pendidikan Teknik Informasi Terpadu (P2T1).
PKBM
Bagi masyarakat sekitar, melalui PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), Al-Zaytun membuka kelas dewasa untuk keterampilan-keterampilan baik peternakan, pertanian, pertukangan dan juga kelas KF (Keaksaraan Fungsional) bagi mereka yang belum dapat membaca dan menulis.
Fasilitas
Masjid
Di lingkungan pesantren ini terdapat Masjid Rahmatan lil 'Alamin yang masih dalam tahap pembangunan. Masjid ini berukuran enam hektar dan berlantai enam dengan kapasitas mencapai 100.000 orang.[13] Terdapat pula Masjid Al-Hayat yang dapat menampung 7000 orang.
Gedung Pembelajaran dan Asrama Santri
Al Zaytun memiliki gedung tempat belajar mengajar. Gedung tersebut yakni gedung Abu Bakar Al-Shiddiq, Gedung Umar Ibnu Khaththab, Gedung Utsman Ibnu Affan, Gedung Ali bin Abi Thalib yang kesemuanya adalah nama sahabat Nabi Muhammad SAW. Sedangkan dua gedung lagi diambil dari nama Presiden pertama dan kedua RI, Ir. Soekarno dan HM Soeharto.
Selain memiliki gedung untuk tempat belajar mengajar, Gedung yang disebut asrama di antaranya Asrama Al-Mushthofa, Asrama Al-Fajr, Asrama Al-Nur, Asrama Al-Madani, Asrama Persahabatan, dan akan dibangun Asrama Syarifah Hidayatullah.[14]
Fasilitas lain-lain
- Perkhidmatan Kesihatan, yaitu pelayanan kesehatan dengan dua unit ambulans, tenaga medis, poliklinik umum, poliklinik gigi, kamar rawat inap, UGD, apotek dan laboratorium.
- Perpustakaan.
- Laboratorium komputer.
- Fasilitas umum dan sarana pendukung, seperti wartel, bank, fotokopi, barbershop, dapur umum, kantin dan laundry.
- Fasilitas olahraga, antara lain stadion Palagan Agung, trek atletik, lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan bulu tangkis, lapangan tenis, tenis meja, lapangan voli dan lapangan hoki.
- Wisma tamu Al-Islah.
- Gedung pertunjukan seni yang dinamakan Mini Zeteso (Zaytun Student Opera).
- Ruang kesenian.
- Gedung serbaguna Al-Akbar.
Program Pertanian Terpadu
Untuk membangun kemandirian pesantren ini menerapkan Program Pertanian Terpadu. Program ini meliputi pertanian, peternakan dan perikanan sebagai satu kesatuan yang saling terikat. Berbagai teknologi dipelajari dan diterapkan di lapangan, di antaranya teknologi kultur jaringan, pemuliaan tanaman dan pembibitan, transfer embrio dan inseminasi buatan, teknologi pemerahan susu, teknologi pasteurisasi untuk pengolahan susu, teknologi pembuatan silase, teknologi pembuatan pupuk dari kotoran ternak, kotoran manusia dan urin manusia, pembuatan pupuk dari daun-daunan dan teknologi pembuatan pupuk bokasi dan kascing.
Alumni Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) langsung dikaryakan untuk mengelola lahan di pesantren ini serta menangani koperasi simpan pinjam yang bekerjasama dengan masyarakat desa sekitar pesantren, serta memberikan penyuluhan untuk peningkatan hasil pertanian masyarakat desa sekitar. Masyarakat Koperasi Desa Mekarjaya-Ma’had Al Zaytun (MKDM-MAZ) membantu permodalan masyarakat untuk berusahatani padi.[15]
Prestasi
Bidang Olahraga
Menjadi tuan rumah pada Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) pertama yang diselenggarakan pada tahun 2001 diikuti 2.668 Olahragawan, Seniman & Official seluruh Provinsi dan dibuka oleh Mendiknas, A. Malik Fajar.[16]
Kejuaraan Olahraga Hockey
- Juara untuk Tim Putra U-21 dan U-14 pada Youth Hockey Challenge yang diselenggarakan oleh ISCI, pada 27-28 Mei 2010 di Senayan, DKI Jakarta.[17]
- Juara pertama Putri pada Kejuaraan Hockey Ruangan Antar Universitas Piala Menpora di UNJ Jakarta 2011 (Universitas Al Zaytun Indonesia)
- Juara pertama untuk Tim Putra U-21 pada Youth Hockey Challenge yang diselenggarakan oeh ISCI 5 kali berturut-turut sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
- Juara pertama untuk Tim Putri U-21 pada Youth Hockey Challenge yang diselenggarakan oeh ISCI 4 kali berturut-turut sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014
- Juara Umum pada turnamen Lihojab (Liga Hoki Jawa Barat) yang diselenggarakan oleh Disorda (Dinas Olahraga Daerah) Jawa Barat tahun 2011 di Bandung
- Juara II untuk Tim Putri pada Liga Hoki Mahasiswa Nasional (LIHOMANAS) VIII tahun 2011, di Senayan, Jakarta.
- Juara Pertama Tim Putra 3 kali berturut-turutpada Kejuaraan Hockey Ruangan Antar Pelajar se Indonesia di STEI Jakarta sejak tahun 2012 sampai dengan 2014
- Juara Pertama Tim Putri 3 kali berturut-turutpada Kejuaraan Hockey Ruangan Antar Pelajar se Indonesia di STEI Jakarta sejak tahun 2012 sampai dengan 2014
- Juara pertama pada ISCI International Hockey 8's Festival, tahun 2013 di lapangan hockey Astroturf Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.[18]
- Runner-up pada ISCI International Hockey 8's Festival, tanggal 22 - 25 Mei 2014 di lapangan hockey Astroturf Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.[18]
- Juara Pertama Indoor HockeyTim Putra dan Tim Putri pada Babak Kualifikasi PORDA Jawa Barat tahun 2013 di Bandung
- Juara 2 field hockey Tim Putra dan Juara 3 Tim Putri pada Babak Kualifikasi PORDA Jawa Barat tahun 2013 di Bandung.
- Juara pertama Field Hockey Tim Putrapdan juara 3 Tim Putriada PORDA XII Jawa Barat November 2014 di Bekasi
- Peringkat ke-5 pada kejuaraan 2nd Women's Asian Challenge mewakili Indonesia tanggal 21-28 Desember 2015 di Bangkok, Thailand.[19]
Kontroversi
Pada tahun 2002 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan penelitian mengenai pesantren ini dan hasilnya menyatakan bahwa ada keterkaitan kepemimpinan dan finansial antara Ma'had Al-Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9.[20]
Menanggapi isu-isu yang kemudian berkembang di masyarakat mengenai keterkaitan Ponpes Al-Zaytun dengan NII pada tahun 2011, Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang saat itu menjabat panglima Kodam III/Siliwangi, berinisiatif untuk melakukan komunikasi dari kedua pihak, baik dari Panji Gumilang selaku pengasuh Pesantren Al-Zaytun dan kelompok masyarakat tertentu. Hasilnya, isu bahwa Ponpes Al-Zaytun mendidik siswa atau santri agar menolak Pancasila tidak terbukti sama sekali. "Sekarang kita lihat hasilnya, gaya komunikasi yang saya lakukan. Tidak ada kecurigaan lagi. Ini masalahnya komunikasi," demikian ujar Moeldoko.[21]
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono membantah jika Ponpes Al-Zaytun disebut sebagai sarang kelompok NII. Ia mengaku sering berkunjung ke pondok pesantren tersebut. Hendopriyono dalam buku Al-Zaytun Sumber Inspirasi Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara yang ditulis Drs. Ch. Robin Simanullang, menegaskan: ""Al-Zaytun ini mengajarkan toleransi dan perdamaian, mengajarkan Pancasila dan mendidik santrinya supaya menjadi warga negara Republik Indonesia yang baik, sesuai kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama Republik Indonesia. Itu kebenarannya. Tapi oleh orang-orang lain masih dituding NII (Negara Islam Indonesia). Bagaimana mungkin NII mengajarkan Pancasila? Bukankah NII menentang dan mengkafirkan Pancasila dan NKRI?"[22] Pembuktian bahwa Ponpes tersebut bukan sarang NII dapat dilihat dari beberapa hal. Salah satunya adalah hasil dari penelitian tim Kementerian Agama, yang menyatakan bahwa ajaran dalam Ponpes tersebut tidak ada yang menyalahi ajaran Islam.[23][24]
Salah seorang alumni Ponpes Al-Zaytun yang berasal dari Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, merasa keberatan jika lembaga tempatnya menuntut ilmu dituding sebagai sarang Negara Islam Indonesia (NII). Ia mengaku tidak pernah menemukan indikasi mencurigakan seperti penerapan paham-paham radikal dan NII. "...Jangan mentang-mentang salah satu pengurus ponpes bekas anak buah Kartosoewiryo, yang pernah membina pesantren ini, sehingga Al-Zaytun terbawa-bawa dengan gerakan NII," ujarnya.[25]
Sedang Pimpinan Ponpes, Panji Gumilang menanggapi isu-isu tersebut dengan mengatakan bahwa persoalan NII menurut sejarah Indonesia sudah selesai pada tahun 1962.[26][27] Terkait dengan persoalan finansial, Panji Gumilang menjelaskan, semuanya didapat dari uang siswa dan usaha ekonomi pesantren. Misalnya, pertanian padi dan perkebunan jati. Selain itu, dia mengatakan bahwa beberapa sahabatnya memberikan bantuan dana.[28]
Catatan kaki
- ^ Halim (2007), halaman 5.
- ^ "Pelopor Pendidikan Terpadu". tokohindonesia.com. Diakses tanggal 31 Desember 2015.
- ^ Melissa Crouch (12 November 2013). Law and Religion in Indonesia: Conflict and the courts in West Java. Taylor & Francis. hlm. 99–. ISBN 978-1-134-50836-5.
- ^ Panji Gumilang Optimistis Universitas Al-Zaytun Segera Terwujud antaranews.com. 15 Juni 2011. Diakses tanggal 21 Desember 2015.
- ^ Kala Menag Bertamu ke Pesantren Al-Zaytun Indramayu Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine.. kliping.kemenag.go.id. 12 Mei 2011. Diakses tanggal 21 Desember 2015
- ^ Sunday Forum: Indonesia -- Embracing Moderation. post-gazette.com. 15 Juni 2007. Diakses tanggal 24 Desember 2015.
- ^ Mantapkan Implementasi Sistem Pendidikan Satu Pipa Diarsipkan 2015-12-23 di Wayback Machine. beritaindonesia.co.id. 16 Juni 2009. Diakses tanggal 22 Desember 2015.
- ^ Madrasah Ibtidaiyah Ma'had Al-Zaytun. Situs resmi.
- ^ Madrasah Tsanawiyah Ma'had Al-Zaytun Situs resmi.
- ^ Madrasah Aliyah Ma'had Al-Zaytun Situs resmi.
- ^ Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia. Situs resmi.
- ^ Al-Zaytun-Ditjen PLS Lakukan Pelatihan Sertifikasi ICDL Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine. beritaindonesia.co.id. 27 April 2007. Diakses tanggal 21 Desember 2015.
- ^ 6 Masjid Megah di Indonesia Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.. liputan6.com. 12 Juli 2015. Diakses tanggal 21 Desember 2015.
- ^ Rahasia si Balik Tembok Abu Nawas Diarsipkan 2015-12-23 di Wayback Machine.. news.detik.com. 2 Mei 2011. Diakses tanggal 22 Desember 2015 (disesuaikan pada tanggal 7 Syawal 1444 H / 26 April 2022).
- ^ Pramesti, Aryani. (2005). Peranan Pesantren Al-Zaytun terhadap peningkatan produksi dan pendapatan usahatani padi di kecamatan Gantar, kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
- ^ Sejarah POSPENAS Diarsipkan 2015-12-24 di Wayback Machine.. darunnajah3.com. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
- ^ Indonesia Youth Hockey Challenge: Al-Zaytun Mengukir Prestasi Diarsipkan 2014-02-22 di Wayback Machine. beritaindonesia.co.id. 11 Juni 2010. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
- ^ a b Pesantren Ini Banyak Mencetak Pemain Hoki Handal beritasatu.com 26 Mei 2014. Diakses tanggal 23 Desember 2015
- ^ 21 to 28 December 2015 2nd Women's Asian Challenge Diarsipkan 2016-02-05 di Wayback Machine. asiahockey.org. Diakes tanggal 29 Desember 2015.
- ^ MUI Lihat Kaitan Pemimpin Al-Zaytun dan NII KW 9, Jangan Asal Datang Diarsipkan 2015-12-23 di Wayback Machine.. mui.or.id. 13 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
- ^ Ponpes Al Zaytun Ajarkan NII, Ini Klarifikasi Moeldoko. republika.co.id. 10 Agustus 2014. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
- ^ Simanullang, Ch. Robin (Christian Robin), (2015). Al-Zaytun sumber inspirasi : bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (edisi ke-Cetakan pertama). Jakarta: Pustaka Tokoh Indonesia. hlm. ix–x. ISBN 9786029712254. OCLC 933291139.
- ^ Hendro Bantah Al-Zaytun Sarang NII. kompas.com. 31 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
- ^ Minister: Al-Zaytun Not Linked to NII. antaranews.com. 11 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
- ^ Alumni Ponpes Keberatan Al-Zaytun Dituding Sarang NII. antaranews.com. 7 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
- ^ Wawancara Eksklusif Panji Gumilang: NII Sudah Selesai. nasional.tempo.co. 29 April 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2011.
- ^ Panji Gumilang: NII Sudah Selesai wawancara.news.viva.co.id. 4 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
- ^ Mengunjungi Pesantren Al-Zaytun bersama Menag Ketika Gencar Dituduh Markas NII Diarsipkan 2015-12-24 di Wayback Machine.. jpnn.com. 12 Mei 2011. Diakses tanggal 23 Desember 2015.
Sumber buku
- Simanullang, Ch. Robin (Christian Robin)), (2015). Al-Zaytun Sumber Inspirasi: Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara (Cetakan Pertama). Jakarta: Pustaka Tokoh Indonesia. ISBN 9786029712254. OCLC 933291139
- Halim, Abdul; Nawawi; Abdurrazaq, Kholish (2007). Al-Zaytun International Education Center, Profile 2007. Indramayu: Yayasan Pesantren Indonesia.
- Melissa Crouch (12 November 2013). Law and Religion in Indonesia: Conflict and the courts in West Java. Taylor & Francis. hlm. 99–. ISBN 978-1-134-50836-5.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi Ma'had Al-Zaytun
- (Indonesia) Situs resmi Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia
- (Indonesia) Situs resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat - Pesantren Al-Zaytun Diarsipkan 2017-07-04 di Wayback Machine.