Migrasi awal manusia

penyebaran manusia dari Afrika ke seluruh dunia

Migrasi manusia awal adalah migrasi dan ekspansi terawal manusia arkaik dan modern dari Afrika ke belahan benua-benua lain pada permulaan 2 juta tahun lalu dengan migrasi ke luar Afrika dari Homo erectus. Migrasi awal tersebut disusul oleh manusia arkaik lainnya yang meliputi H. heidelbergensis, yang hidup sekitar 500,000 tahun lalu dan tampaknya merupakan leluhur dari Denisovan dan Neanderthal.

Gelombang migrasi putatif ke luar Afrika dan migrasi balik ke benua tersebut, serta lokasi-lokasi jasad manusia kuno besar dan situs arkeologi (López et al. 2015).

Perjalanan migrasi

Migrasi awal manusia merujuk pada perpindahan manusia purba dari tempat asal mereka di Afrika menuju wilayah lain di dunia. Ini adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah manusia yang terjadi sekitar 60.000 hingga 70.000 tahun yang lalu. Berdasarkan bukti arkeologi, genetika, dan paleontologi, kita dapat melacak dan memahami sebagian dari perjalanan migrasi manusia awal. Berikut adalah deskripsi umum tentang migrasi awal manusia.

Afrika

Manusia modernHomo sapiens, diyakini berasal dari Afrika Timur sekitar 200.000 hingga 300.000 tahun yang lalu. Inilah tempat asal dari nenek moyang kita yang paling awal.

Penyebaran Pertama

Manusia awal mulai meninggalkan Afrika melalui rute di sepanjang pesisir timur benua, yang dikenal sebagai Rute Keluaran Tepi Laut. Mereka menyeberangi Teluk Aden dan menyebar ke wilayah-wilayah seperti Semenanjung Arab, India, dan Asia Tenggara.

Asia

Setelah mencapai Asia Tenggara, manusia purba menyebar lebih jauh ke wilayah-wilayah yang sekarang menjadi Tiongkok, Siberia, dan kepulauan Asia Pasifik. Migrasi ini terjadi sekitar 50.000 hingga 60.000 tahun yang lalu.

Oseania

Seiring waktu, manusia purba mencapai wilayah-wilayah kepulauan di Oseania, termasuk Papua Nugini, Australia, dan Kepulauan Pasifik. Migrasi ini melibatkan perjalanan melintasi perairan yang luas dan penyesuaian dengan lingkungan baru.

Eropa dan Amerika

Kemudian, manusia purba mencapai benua Eropa dan Amerika. Perjalanan ke Eropa diyakini terjadi sekitar 45.000 hingga 40.000 tahun yang lalu, sementara migrasi ke Amerika terjadi sekitar 15.000 hingga 20.000 tahun yang lalu melalui Selat Bering yang terhubung.

Migrasi awal manusia melibatkan adaptasi terhadap berbagai lingkungan, termasuk perubahan iklim, lahan yang berbeda, dan perairan yang luas. Selama perjalanan ini, manusia purba mengembangkan berbagai teknologi dan strategi bertahan hidup untuk menghadapi tantangan baru yang mereka hadapi.

Perjalanan migrasi manusia awal ini adalah hasil dari faktor-faktor seperti perubahan lingkungan, peningkatan populasi, perburuan yang berhasil, serta kemampuan manusia untuk beradaptasi dan berinovasi. Studi lebih lanjut tentang bukti arkeologi, genetika, dan paleontologi terus memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang perjalanan migrasi awal manusia.

Bacaan lanjutan

Referensi

  1. ^ Diamond, Jared (April 20, 2018). A Brand-New Version of Our Origin Story. The New York Times. Diakses tanggal April 23, 2018. 

Pranala luar