Leak
Dalam mitologi Bali, Leak adalah sebuah ilmu yang bernama Aji Pengeleakan yang dapat mengubah wujud pengamal menjadi berbagai bentuk seperti menjadi sosok Rangda (ratu dari para leak dalam mitologi Bali), bade (tempat mayat/tulang manusia saat ngaben), page (kranda dari ulatan bambu kadang beserta petinya), binatang, maupun sinar yang berwarna merah, kuning, hijau, dan sebagainya tergantung tingkat kesaktian level dalam ilmu tersebut. Ilmu leak sejatinya digunakan untuk tameng badan maupun untuk menyerang musuh-musuh pada zaman dahulu kala, dan juga karena orang-orang yang menguasai ilmu leak ditambah dengan menguasai ilmu-ilmu santet, pengasih, penunduk, pembungkam, sirep, ilmu pelet, ilmu cetik atau racun, akhirnya ilmu pengeleakan menjadi sebuah momok yang mengerikan dan jahat. Leak hanya bisa dilihat di hari sandikala (menjelang Magrib sampai malam hari oleh orang-orang yang memiliki kepekaan mata batin ataupun para ahli supranatural, sedangkan siang hari orang-orang yang memiliki ilmu leak tetap beraktivitas seperti biasa karena bagaimanapun juga mereka adalah manusia biasa yang mempelajari ilmu leak yang berkhodamkan (taksu) sosok astral yakni Khodam Leak sendiri, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan, hutan, sawah untuk mencari makan seperti kodok, bangkai bahkan kotoran, karena di dunia perleakan benda-benda tersebut akan terlihat seperti makanan yang lezat (kecuali si pengamal bisa menahan diri untuk tidak terlena dengan tidak memakan makanan tersebut) bahkan organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir, santet, pelet, dan sebagainya yang menjurus untuk mencelakai korban. Adapun ramuan sihir itu dapat digunakan untuk mengubah wujud bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi, atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup, semua tergantung persyaratan dari tingkat keilmuan Aji pengleakan ataupun beda guru beda alur persyaratannya.
Manfaat
Apa manfaat dalam kehidupan saat memiliki ilmu pengleakan?
Jawabannya: sama sekali tidak ada bahkan bisa jadi merugikan orang lain ataupun diri sendiri apabila si pengamal ilmu memiliki nafsu dan egois yang tinggi.
Kepercayaan
Leak di Bali kerap diidentikkan dengan perilaku jahat para penganut ajaran kiri atau pengiwa yakni berupa kepala manusia dengan organ-organ yang masih menggantung di kepala tersebut. Leak dikatakan dapat terbang untuk mencari wanita hamil, untuk kemudian mengisap darah bayi yang masih di kandungan. Ada tiga leak yang terkenal. Dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki.
Menurut kepercayaan orang Bali, ngeleak adalah manusia biasa yang mempraktikkan sihir jahat dan membutuhkan darah embrio agar dapat hidup. Dikatakan juga bahwa leak dapat mengubah diri menjadi babi atau bola api, sedangkan bentuk leak yang sesungguhnya memiliki lidah yang panjang dan gigi yang tajam. Beberapa orang mengatakan bahwa sihir leak hanya berfungsi di pulau Bali, sehingga leak hanya ditemukan di Bali.
Ada seseorang menusuk leher leak dari bawah ke arah kepala pada saat kepalanya terpisah dari tubuhnya, maka leak tidak dapat bersatu kembali dengan tubuhnya. Jika kepala tersebut terpisah pada jangka waktu tertentu, maka Leak akan mati. Dalam lontar Durganing Purwa dinyatakan bahwa terdapat sekitar 35 jenis leak, di antaranya leak pemoroan, leak nengkleng, leak ugig yang semuanya berkonotasi tentang keburukan di penganut ilmu leak itu.