Purwareja Klampok, Banjarnegara
Purwareja Klampok adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pusat pemerintahan kecamatan berada di desa Klampok[1]
Purwareja Klampok | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Banjarnegara |
Pemerintahan | |
• Camat | Sonhaji,S,IP, S.Sos M.Kes. |
Luas | |
• Total | 21,87 km2 (8,44 sq mi) |
Populasi (2020) | |
• Total | 47,657 jiwa |
Kode Kemendagri | 33.04.02 |
Desa/kelurahan | 8 |
Sejarah
Dalam sistem administratif pemerintahan Kolonial Belanda, dahulu terdapat Kawedanan, dimana pemangku jabatan wilayah tersebut adalah Wedana. Kawedanan strukturnya berada di bawah Kabupaten, dan diatas Kecamatan. Jadi kawedanan adalah 'sekumpulan beberapa kecamatan'. Bentuk pemerintahan kawedanan juga pernah ada di Kabupaten Banjarnegara, salah satunya adalah Kawedanan Purwareja-Klampok.
Saksi bisu berdirinya Kawedanan Purwareja-Klampok yaitu sebuah bangunan besar 'eks kantor kawedanan' yang masih berdiri dengan kokoh. Meskipun kurang terawat, namun bangunan tua tersebut masih bisa digunakan sebagai tempat 'Kelompok Bermain atau PAUD.
Purwareja-Klampok dulunya ditengarai sebagai kota yang sibuk dan ramai. Salah satu bukti dari keramaian wilayah ini adalah, sebuah peninggalan bangunan pabrik gula, namun saat ini pabrik gula tersebut sudah tidak beroperasi lagi dan sekarang digunakan sebagai gudang semen.
selain itu juga ada beberapa bangunan bersejarah lain, diantaranya adalah :
- Komplek Perumahan BLK Pertanian.
Menurut sejarahnya komplek perumahan ini dulunya merupakan rumah pembesar Hindia Belanda, sedangkan Kantor BLK difungsikan sebagai 'camp tentara' Belanda.
- Kantor Kecamatan Purwareja Klampok.
- Kantor Pos dan Giro.
- Balai Desa Klampok.
- Gedung SD N 1 dan SD N 4 Klampok.
- Puskesmas 1 Purwareja Klampok.
- Rumah dinas dokter Puskesmas.
- Rumah pendeta GKJ.
- Pabrik rokok klembak menyan dengan merk ATOM, dan sekarang juga sudah tidak beroperasi lagi.
- Makam Belanda.
Setelah sistem kawedanan ditiadakan, Purwareja-Klampok sekarang menjadi nama salah satu kecamatan di Kabupaten Banjarnegara. Posisinya di bagian barat yang menjadi jalan raya penguhubung antara Banyumas dengan Banjarnegara.
Geografi
Secara geografis kecamatan Purwareja Klampok berada Di antara 7,26°- 7,28° Lintang Selatan Dan 109,26 - 109,,28° Bujur Timur. dan berbatasan dengan:
Utara | Kabupaten Purbalingga |
Timur | Kecamatan Mandiraja |
Selatan | Kecamatan Susukan Dan Kabupaten Kebumen |
Barat | Kecamatan Susukan Dan Kali Serayu |
Penduduk
Pada tahun 2020, berdasarkan sensus BPS, kecamatan ini memiliki penduduk sebesar 47.657 jiwa yang tersebar di 8 desa di kecamatan purwareja klampok, Jumlahnya meningkat di bandingkan dengan sensus penduduk 2010 yang berjumlah 40.064 jiwa.
Dari persebaran penduduk yang ada, desa dengan jumlah penduduk terbesar adalah desa Purwareja dengan 9.265 jiwa dan desa pagak dengan jumlah penduduk terkecil sebanyak 3.384 jiwa.
Tingkat kepadatan penduduk di kecamatan Purwareja klampok tahun 2020 mencapai 2.179 jiwa/km², meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 1.831 jiwa/km². Bila dilihat perdesanya, desa purwareja merupakan wilayah terpadat, dengan 3.549 jiwa/km², dan desa sirkandi sebagai wilayah paling jarang penduduknya dengan kepadatan hanya 1.266 jiwa/km².
Desa | 2023 | 2020 | 2010 |
---|---|---|---|
Kalimandi | 6.447 | 6.035 | 4.659 |
Pagak | 3.560 | 3.384 | 2.796 |
Kecitran | 6.334 | 6.038 | 5.050 |
Kalilandak | 3.636 | 3.477 | 2.945 |
Klampok | 7.404 | 7.170 | 6.390 |
Sirkandi | 7.861 | 7.329 | 5.554 |
Kaliwinasuh | 5.227 | 4.960 | 4.069 |
Purwareja | 9.462 | 9.264 | 8.601 |
Total | 49.931 | 47.657 | 40.064 |
Kerajinan keramik klampok
Geliat industri pembuatan Keramik Klampok sudah ada sejak tahun 1957-an. Saat itu Kandar Atmomihardjo mendirikan perusahaan keramik bernama Meandallai yang merupakan singkatan dari "Mendidik Anak dalam Lapangan Industri". Meandallai menjadi perusahaan keramik pertama di Klampok dan pernah berjaya pada masanya. Karyawan yang dipekerjakan pun tak sedikit. Jumlahnya mencapai puluhan orang.
Namun, saat ini Meandallai hanya tinggal kenangan. Perusahaannya sudah lama ditutup dan hanya papan namanya saja yang tersisa di pinggir jalan. Tapi, perjuangan Kandar Atmomihardjo untuk mendidik masyarakat Klampok dalam pembuatan keramik berbuah manis sampai sekarang.
Tercatat masih ada sekitar 15 perajin yang rutin membuat kerajinan ini baik dalam skala kecil maupun besar. Para perajin yang telah berusia 50-60an dulunya merupakan pegawai dari Keramik Meandallai. Setelah keluar dari Meandallai, mereka membuat usaha sendiri dan masih bertahan hingga detik ini. Usaha tersebut antara lain Keramik Mustika, Keramik Usaha Karya, Serayu Art Keramik, Keramik Kismo Adji, Keramik Teko Arto, Keramik Makmur, Sari Mulya Keramik, Keramik Karya Mandiri, Kharisma Keramik, dan lain-lain.
Dua perusahaan besar yang dapat dengan mudah dijumpai di pinggir jalan raya adalah Keramik Mustika dan Usaha Karya. Keduanya memiliki showroom yang memajang berbagai hasil kerajinan. Bahkan, mereka sering ekspor produk keramiknya, lho. Sentra Keramik Klampok berada di dua desa yaitu Desa Klampok dan Desa Kalimandi.[3]
Referensi
- ^ Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara banjarnegarakab.go.id Diakses Tanggal 3 April 2020.
- ^ Banyaknya Desa kelurahan luas penduduk dan kepadatan menurut kecamatan di kabupaten banjarnegara tahun 2010-2019 banjarnegara.bps.go.id Diakses tanggal 29 maret 2020.
- ^ Kerajinan Keramik Klampok Di akses tanggal 11 Juni 2023.