Epilimnion

Revisi sejak 12 Juni 2023 04.34 oleh AABot (bicara | kontrib) (fix)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Epilimnion adalah bagian lapisan teratas pada danau yang memiliki temperatur lebih hangat atau termal, serta memiliki pH dan konsentrasi oksigen tinggi yang terlarut didalamnya.[1]

Struktur Fisik

sunting

Properti

sunting

Lapisan epilimnion berada pada danau yang bertingkat dan pada bagian atas bersinggungan langsung dengan udara, sehingga terjadi turbulensi dalam air. Turbulensi dan konveksi yang terjadi secara bersamaan akan menciptakan gelombang yang berujung pada terjadinya aerasi.[2][3] Lapisan selanjutnya yaitu Metalimnion yang merupakan lapisan bawah epilimnion yang memiliki termoklin dan terbentuk dari suhu yang berbeda antara epilimnion dan metalimnion. Suhu yang berbeda terjadi karena lapisan epilimnion bersinggungan dengan matahari dan udara secara langsung, sehingga menjadi lebih hangat. Sedangkan lapisan dibawahnya yaitu metalimnion memiliki suhu lebih dingin karena tidak bersinggungan dengan matahari dan udara. Lapisaan epilimnion dapat berubah menjadi beku selama musim dingin pada negara tertentu.[4]

Perputaran dan pencampuran danau

sunting

Epilimnion menjadi hangat atau dingin dipengaruhi oleh perubahan musim pada danau bertingkat, sehingga menyebabkan pergantian danau. Danau menjadi tidak berlapis apabila terjadi suhu kontinu dan nutrisi yang merata pada seluruh danau akibat tercampurnya epilimnion dan hipolimnium.[5] Terdapat perbedaan nama untuk setiap pergantian danau dalam setahun berdasarkan jumlah terjadinya pergantian. Danau membalik dalam satu kali dinamakan danau monoktik, danau membalik dalam dua kali dinamakan danau dimiktik, dan danau membalik lebih dari dua kali dinamakan polimiktik.

dan CO² terlarut lebih tinggi pada lapisan epilimnion akibat terbukanya lapisan ke udara dan menyebabkan pertukaran gas dengan atmosfer tetap tidak berubah. Limpasan fosfor dan nitrogen yang bersumber dari teresterial menjadikan epilimnion sebagai tempat pertumbuhan alga. Selain itu, nutrisi dapat masuk ke dalam sistem danau melalui epilimnion apabila terbawa partikel tanah oleh erosi angin.[6]

Biologi

sunting

Epilimnion menjadi tempat bagi fitoplankton, mekar alga, dan produsen utama lainnya karena nutrisi yang besar pada lapisan ini. Selain itu, adanya fitoplankton, mekar alga, dan produsen utama lainnya menyebabkan ikan mencari makan pada lapisan epilimnion. Interaksi lainnya yaitu penggunaan lapisan epilimnion untuk rekreasi oleh manusia untuk berenang, berperahu, dan lainnya. Lalu terdapat juga interaksi tidak langsung seperti dari pengembangan lahan, limbah, dan limpasan lahan pertanian yang memberikan pengaruh terhadap sifat epilimnion.[7]

Referensi

sunting
  1. ^ "Epilimnion - an overview | ScienceDirect Topics". www.sciencedirect.com. Diakses tanggal 2022-02-07. 
  2. ^ Prats, Jordi; Danis, Pierre-Alain (2019). "An epilimnion and hypolimnion temperature model based on air temperature and lake characteristics". Knowledge & Management of Aquatic Ecosystems (dalam bahasa Inggris) (420): 8. doi:10.1051/kmae/2019001. ISSN 1961-9502. 
  3. ^ Read, Jordan S.; Hamilton, David P.; Desai, Ankur R.; Rose, Kevin C.; MacIntyre, Sally; Lenters, John D.; Smyth, Robyn L.; Hanson, Paul C.; Cole, Jonathan J. (2012-05). "Lake-size dependency of wind shear and convection as controls on gas exchange". Geophysical Research Letters. 39 (9): n/a–n/a. doi:10.1029/2012gl051886. ISSN 0094-8276. 
  4. ^ Wilson, Harriet L.; Ayala, Ana I.; Jones, Ian D.; Rolston, Alec; Pierson, Don; de Eyto, Elvira; Grossart, Hans-Peter; Perga, Marie-Elodie; Woolway, R. Iestyn (2020-11-24). "Variability in epilimnion depth estimations in lakes". Hydrology and Earth System Sciences (dalam bahasa English). 24 (11): 5559–5577. doi:10.5194/hess-24-5559-2020. ISSN 1027-5606. 
  5. ^ Pernica, Patricia; Wells, Mathew G.; MacIntyre, Sally (2014-04-01). "Persistent weak thermal stratification inhibits mixing in the epilimnion of north-temperate Lake Opeongo, Canada". Aquatic Sciences (dalam bahasa Inggris). 76 (2): 187–201. doi:10.1007/s00027-013-0328-1. ISSN 1420-9055. 
  6. ^ Minor, Elizabeth C.; Austin, Jay A.; Sun, Luni; Gauer, Lance; Zimmerman, Richard C.; Mopper, Kenneth (2016). "Mixing effects on light exposure in a large-lake epilimnion: A preliminary dual-dye study". Limnology and Oceanography: Methods (dalam bahasa Inggris). 14 (8): 542–554. doi:10.1002/lom3.10111. ISSN 1541-5856. 
  7. ^ Sadchikov, A. P.; Ostroumov, S. A. (2019-12-01). "Epilimnion, Metalimnion, and Hypolimnion of a Mesotrophic Aquatic Ecosystem: Functional Role of the Vertical Structure of the Reservoir Ecosystem in Terms of Hydrochemical and Biological Parameters". Russian Journal of General Chemistry (dalam bahasa Inggris). 89 (13): 2860–2864. doi:10.1134/S107036321913019X. ISSN 1608-3350.