Insiden Saudi Arabian Airlines Penerbangan 763 dengan Air Kazakhstan Penerbangan 1907

Revisi sejak 18 Juli 2009 10.04 oleh Borgx (bicara | kontrib) (Suntingan Tjmoel (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 114.58.92.232)

{Infobox Airliner accident 2|name=Saudi Arabian Airlines Penerbangan 763/Kazakhstan Airlines Penerbangan 1907| Crash image=| Image caption=| Date=27 Maret 1977 | Type=tabrakan di tengah penerbangan| Site=Charkhi Dadri, India | Fatalities=349| Injuries=| Aircraft Type=Boeing 747-168B| Operator=Saudi Arabian Airlines| Tail Number=HZ-AIH| Ship name=| Passengers=289| Crew=23| Survivors=0| Aircraft 2 Type=Ilyushin Il-76| Operator 2=Air Kazakhstan| Tail Number 2=UN-76435| Ship name 2=| Passengers 2=27| Crew 2=10| Survivors 2 =0| }}


Pembukaan

Tak jauh dari bandara tersibuk di India, langit petang disulut oleh bola api yang besar. Dua pesawat jet raksasa telah bertabrakan di atas India. Puing-puing pesawat berserakan di mana-mana, dan terpisah beberapa kilometer jauhnya. Petunjuk terpenting terpendam di bawah tanah. Bagaimanakah dua pesawat yang seharusnya terpisah 300 meter jauhnya, bisa berakhir menjadi sebuah tabrakan udara terburuk sepanjang masa?


Cerita Penerbangan Sebelum Kecelakaan Terjadi

Bandara Internasional Indira Gandhi, New Delhi. Sebuah gerbang masuk untuk masuk ke India. Petugas menara kendali Sua bernama VK Dutta, datang untuk bertugas malam. Beberapa pesawat meninggalkan bandara, dan sebagian lagi mendatangi bandara. Arus lalu lintas udara saat itu sangatlah padat. Pukul 6 lebih, pesawat Saudi Arabian Airlines nomor penerbangan 763 meninggalkan bandara, dan terbang menuju langit senja. Kapten Khalid Al-Shubaily memacu Boeing 747-100 itu menjauh. Sementara co-pilotnya, Nazir Khan, bertugas menangani komunikasi radio. Dan seorang enginner atau ahli mesin pesawat bernama Evris. Tujuan pesawat 763 adalah ke Dhahran, Arab Saudi. Ada 289 orang di dalam pesawat itu.

Tak lama kemudian, kopilot Nazir Khan memanggil Dutta untuk minta ijin menanjak. "Saudi 763, minta ijin untuk menanjak ke level terbang 140," kata Kopilot Nazir Khan. "Dikonfirmasi, Saudi 763 menanjak ke 140," jawab Dutta. SVA763 ingin menanjak lebih tinggi lagi. Dutta meminta Saudi 763 untuk berhenti menanjak sementara. Sebuah pesawat lain dari Shymkent, Kazakhstan, hendak mendarat di Bandara Indira Gandhi. Pesawat itu adalah Ilyushin Il-76 dari maskapai Kazakhstan Airlines. Ilyushin Il-76 adalah pesawat buatan Rusia berukuran raksasa. Il-76 awalnya untuk keperluan militer saja. Namun, pesawat ini diubah sedemikian rupa untuk menjadi pesawat penumpang.

Pilot pesawat Kazakhstan Airlines 1907 bernama Gennadi Cherepanov. Sementara operator radionya bernama Egor Repp. Pesawat Kazakh 1907 itu mengangkut 27 orang penumpang. Di sore itu juga, sebuah pesawat kargo United States Air Force atau USAF dijadwalkan untuk mendarat di Indira Gandhi pula.

13 mil lagi, pesawat Kazakh 1907 yang ada di level terbang 150, sampai di Bandara Indira Gandhi. Namun kemudian, suara ledakan di angkasa di atas Charkhi Dadri memecah kesunyian di sore itu. pesawat SVA763 dan KZK1907 bertabrakan di atas Charkhi Dadri. Kapten pesawat kargo AU Amerika Serikat, Kapten Timothy J. Place, mendengar ledakan beserta awan yang seakan-akan menyala. "Ada peluru kendali misil?" tanya Kapten Tim Place heran. "Saya pikir itu adalah peluru kendali misil, yang menuju ke pesawat saya. Karena itu, saya sempat mengalihkan pesawat keluar dari jalur. Namun ternyata, tak ada apapun yang akan menembak pesawat saya," ucap Kapten Place, saat sedang diwawancarai oleh investigator dari Mayday : Air Crash Investigation.

Dutta melihat pesawat 763 dan 1907 hilang seketika dari sapuan radar. VK Dutta sempat melakukan panggilan ke kedua pesawat itu, 12 kali. Dutta mengaku, dia memanggil kedua pesawat itu 12 kali sampai lupa nama istrinya, berapa anaknya, dan berapa jumlah keluarganya.

Bersama-sama, kedua pesawat yang raib itu membawa 349 orang. "Mimpi buruk seorang petugas menara kendali Sua adalah, adanya tabrakan di udara," jelas VK Dutta. Tak lama kemudian, insinyur berjalan menuju VK Dutta. Dutta mengatakan apa yang telah disaksikannya, bahwa dua pesawat telah bertabrakan di atas Charkhi Dadri.


Penyelidikan Dimulai

Vishnu Som juga sampai terlibat dalam kecelakaan itu. Dia juga menjadi saksi matanya, dan mengunjungi puing-puing pesawat malam itu juga. "Saya yakin bahwa yang saya lihat adalah sisa-sisa tubuh manusia atau bangkai puing pesawat," ujar Vishnu Som. Dia juga diwawancarai oleh reporter India, dan menjelaskan apa yang telah ia saksikan, dan ditayangkan di acara televisi India.

Kabar musibah ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Paginya, Kapten Ashok Verma tiba pertama kali di tempat kecelakaan itu. "Saya tak bisa menjelaskan apa yang telah saya saksikan ... karena itu .. adalah ... pemandangan yang tak dapat saya ceritakan." katanya. Bagian-bagian pesawat yang terkoyak terpisah 7 km jauhnya. Yang mengherankan adalah, bagian ekor pesawat Saudi 763 terletak di daerah awal tersebarnya reruntuhan. Ini berarti, bagian ekor pesawat Saudi hancur lebih dulu. Nampaknya, ekor pesawat Kazakh telah memotong stabilisator horizontal dari pesawat Saudi. Jika begitu, berarti pesawat Kazakh ada di bawah pesawat Saudi, bukan di atasnya. Saudi 763 meminta untuk menanjak ke 140, sedangkan Kazakh 1907 menyatakan ada di 150. Bagaimana pesawat Kazakh yang seharusnya ada di atas pesawat Saudi, justru ada di bawahnya?

Dalam musibah ini, penyidik mengkategorikan tiga penyebab, mengapa pesawat bisa bertabrakan. Kesalahan pihak petugas kendali, kesalahan pihak salah satu kru pesawat, ataukah kegagalan/kerusakan pada instrumen pesawat. Untuk ini, penyidik harus menemukan kotak hitam kedua pesawat. Kotak hitam pesawat KZK1907 dan SVA763 ditemukan di hari pertama penyidikan. Sementara itu, kotak hitam pesawat Saudi, dianalisa di Inggris.

Peter Sheppard juga terlibat dalam tabrakan udara ini. Dia terlibat dalam perekaman pada kedua pesawat. Saat kotak hitam pesawat Kazakh dianalisa, ada sesuatu yang tidak wajar. Pesawat ini menukik tajam, setelah bertabrakan. Kazakhstan Airlines mengklaim penurunan ini disebabkan oleh pusaran angin yang menyebabkan pesawat menurun tiba-tiba. Akan tetapi, ternyata ini tak benar. Alasannya sederhana, mengapa penurunannya bisa tiba-tiba. Ilyushin Il-76 adalah pesawat militer yang diubah, dan punya sesuatu yang tidak umum. Adanya operator radio pada pesawat, dan Egor Repp menduduki posisi itu.

Hasil penyidikan ditemukan, bahwa penyebab kecelakaan ini lebih dari satu. Pertama, kesalahan kru pesawat Kazakh, khususunya Egor Repp, yang salah mengukur ketinggian. Penyidik juga menyalahkan tata letak tempat duduk pesawat Ilyushin Il-76 - tak ada pengukur ketinggian pada posisi operator radio. Egor Repp dapat sedikit usaha untuk melihat pengukur ketinggian di tempat Kapten Cherepanov. Yang lain lagi, sistem komunikasi yang sedikit pada pesawat Il-76. Lalu, koridor pesawat penumpang yang terlalu sedikit di bandara di India ini.

Ada banyak koridor (jalur) untuk pesawat militer di Bandara Indira Gandhi. Bahkan, di bandara sesibuk ini, hanya ada satu koridor untuk pesawat penumpang. Radar yang digunakan oleh petugas menara kendali Sua adalah radar utama, yang memiliki teknologi usang/kuno. Radar ini tidak menampilkan nama pesawat, nomor penerbangan, dan ketinggian. Petugas harus menuliskannya pada secarik kertas, dan dilakukan secara turun temurun. Jadi, tak ada caranya untuk yakin bagaimana mengatasi tabrakan.

Pesawat Saudi dan Kazakh itu juga tidak punya alat bernama TCAS. Teknologi TCAS berguna untuk menghindari tabrakan di udara, baik kru pesawat, maupun pengendali lalu lintas udara. Radar untuk menara darat yang memiliki teknologi lebih canggih adalah radar sekunder, yang menampilkan nama pesawat, nomor penerbangan pesawat, dan juga ketinggiannya secara langsung di layar radar. Radar jenis ini sudah dipesan oleh India, 2 minggu sebelum tabrakan maut ini terjadi. Namun, di hari kecelakaan, radar ini belum dibuka dari kemasannya.

Selain itu, koridor untuk pesawat penumpang yang akan terbang maupun mendarat di Bandara Indira Gandhi juga ditambah. Akhirnya, tak ada kecelakaan maut di bandara itu lagi.

Lihat pula

Pranala luar