WhatsApp

perusahaan asal Amerika Serikat
Revisi sejak 25 Juni 2023 06.14 oleh Kahlilg (bicara | kontrib) (link yang sudah tidak aktif ke situs yang masih aktif)

WhatsApp Messenger merupakan aplikasi perpesanan instan lintas platform gratis yang dirancang untuk ponsel cerdas. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya bertukar pesan tanpa pulsa, karena aplikasi ini berkomunikasi menggunakan jaringan Internet. Aplikasi WhatsApp digunakan untuk melakukan obrolan daring, berbagi file, bertukar foto, dan lain-lain.[3]

WhatsApp Messenger
Tipelayanan daring, Pengirim pesan instan, aplikasi seluler dan proyek
BerdasarkanXMPP
Versi pertamaJanuari 2009; 15 tahun lalu (2009-01)
Versi stabil
Versi sebelumnya
Android: 2.24.7.25 (29 Maret 2024)
GenrePesan instan dan media sosial
LisensiPerangkat lunak gratis
Klasifikasi Alexa 52 (Mei 2019)[1]
Karakteristik teknis
Sistem operasiAndroid, iOS, Windows Phone, BlackBerry OS, Symbian (ada aplikasi Windows, macOS, dan web yang beroperasi apabila tersambung dengan aplikasi seluler)
PlatformiOS, Android dan Windows
Formatunduhan digital
Metode inputlayar sentuh
Bahasa pemrogramanErlang
Format kode
Format berkas
Informasi pengembang
PembuatBrian Acton dan Jan Koum
PengembangWhatsApp Inc.
PenerbitBursa Microsoft, App Store dan Google Play
Informasi tambahan
Situs webwww.whatsapp.com
BlogBlog oficial
Stack ExchangeEtiqueta
Subredditwhatsapp
Facebook: WhatsApp Twitter: WhatsApp Instagram: whatsapp Telegram: whatsapp Youtube: UCAuerig2N-RZWJT8x75V9yw
Sunting di Wikidata Sunting di Wikidata • Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
WhatsApp Inc.
URLwww.whatsapp.com
Tipelayanan daring, Pengirim pesan instan, aplikasi seluler dan proyek
LisensiLisensi proprietarium
Bahasa pemrogramanErlang
PemilikWhatsApp LLC
PembuatBrian Acton dan Jan Koum
Web DeveloperWhatsApp LLC
Berdiri sejak24 Februari 2009
Blog resmihttps://blog.whatsapp.com/
Facebook: WhatsApp Twitter: WhatsApp Instagram: whatsapp Telegram: whatsapp Youtube: UCAuerig2N-RZWJT8x75V9yw
Melakukan obrolan daring di WhatsApp

Sejarah

2009-2014

WhatsApp dibuat oleh Brian Acton dan Jan Koum, yang sebelumnya karyawan di Yahoo!.

Pada Januari 2009, ketika membeli sebuah iPhone, Koum dan Acton menyadari akan potensi dari industri aplikasi software pada App Store(iOS), kemudian mereka mulai mengunjungi Alex Fishman yang merupakan seorang teman Koum di West San Jose untuk membicarakan model baru aplikasi berkirim pesan yang akan menunjukkan "status di samping nama individu".[4] Mereka tahu bahwa untuk melangkah lebih jauh dibutuhkan seorang pengembang iPhone. Fishman mengunjungi situs RentAcoder.com, menemukan developer berkebangsaan Rusia bernama Igor Solomennikov, dan memperkenalkannya kepada Koum.

Koum menamakan aplikasinya WhatsApp agar terdengar seperti "What's up" yang berarti apa kabar. Pada 24 Februari 2009 dia melegalkannya[5] menjadi perusahaan WhatsApp Inc. di California. Versi paling awal dari dari WhatsApp sering mengalami crash komputer, membuat Koum mempertimbangkan untuk menyerah dan mencari pekerjaan baru. Namun Acton memintanya bersabar menunggu untuk "beberapa bulan lagi".[4]

Pada Juni 2009, Apple meluncurkan push technology yang mengizinkan pengguna untuk di-ping ketika mereka tidak sedang menggunakan aplikasi, Koum beradaptasi dengan mengubah WhatsApp sehingga setiap orang dalam jaringan pengguna akan diberitahu ketika status pengguna diubah.[6] Ketika WhatsApp 2.0 dirilis dengan komponen berkirim pesan tiba-tiba jumlah pengguna aktif melonjak ke 250.000. Meskipun Acton sedang bekerja pada perusahaan rintisan lain, dia memutuskan untuk bergabung ke dalam perusahaan.[6] Pada Oktober 2009, Acton membujuk 5 orang temannya yang dikenalnya saat bekerja di Yahoo! untuk menginvestasikan $250.000 dalam pendanaan modal benih, selanjutnya Acton menjadi co-founder dan mendapatkan saham. Acton secara resmi bergabung dengan WhatsApp pada 1 November.[6] Sesudah berbulan-bulan setelah mode beta diluncurkan, aplikasi dirilis pada November 2009, eksklusif di App Store yang ada pada iPhone. Koum lalu memperkerjakan seorang teman di Los Angeles, Chris Peiffer, untuk mengembangkan versi BlackBerry, yang selesai 2 bulan kemudian.[6] Pada 2010, WhatsApp mendapatkan banyak tawaran akuisisi dari Google yang kemudian ditolak.[7]

Untuk menutupi biaya dari pengiriman teks verifikasi kepada pengguna, WhatsApp mengubah layanan gratisnya menjadi berbayar. Pada Desember 2009, menu berkirim poto ditambahkan untuk versi iOS. Pada awal tahun 2011, WhatsApp menjadi salah satu dari 20 aplikasi teratas di App Store Apple Amerika.[6]

Pada April 2011, Sequoia Capital menginvestasikan $8 juta dengan lebih dari 15% saham kepemilikan di perusahaan setelah proses negosiasi berbulan-bulan dengan pihak Sequoia yang diwakili Jim Goetz..[8][9][10]

Februari 2013, WhatsApp memiliki 200 juta pengguna aktif dan 50 staff. Sequoia mengucurkan dana lagi sebanyak $50 juta, menjadikan valuasi perusahaan bernilai $1.5 miliar.[6] Pada tahun yang sama WhatsApp mengakuisisi Santa Clara perusahaan berbasis rintisan, SkyMobius, pegembang Vtok,[11] sebuah aplikasi video dan panggilan suara.[12]

Pada Desember 2013 WhatsApp memposting di Whatsapp blog yang mengklaim bahwa 400 juta pengguna aktif menggunakan layanannya setiap bulan.[13]

Anak perusahaan Facebook (2014–sekarang)

Pada 19 Februari 2014, satu tahun setelah ventura kapital memvaluasikan $1.5 miliar valuasi,[14] Facebook, Inc. mengumumkan akuisisi pada WhatsApp dengan nilai US$19 miliar, akuisisi tersebut merupakan yang terbesar hingga saat ini, perusahaan ventura yang mendukung WhatsApp, Sequoia Capital menerima kira-kira 5000% keuntungan bersih dari investasi awalnya.[15] Facebook, yang diwakili oleh Allen & Co, membayar $4 miliar secara tunai, $12 miliar dalam bentuk kepemilikan saham di Facebook, dan sisanya (diwakili oleh Morgan Stanley) $3 miliar dalam bentuk unit saham terbatas diberikan untuk pendiri WhatsApp Koum dan Acton.[16] Saham karyawan dijadwalkan untuk dibagikan 4 tahun selanjutnya setelah penutupan.[17] Hari-hari sesudah pengumuman akuisisi, pengguna WhatsApp mengalami kehilangan layanan yang menyebabkan kemarahan di media sosial.[18]

Akuisisi menyebabkan besarnya jumlah pengguna yang mencoba dan atau pindah ke layanan berkirim pesan lainnya. Telegram klaim bahwa mereka memperoleh 8 juta pengguna baru;[19] dan Line, 2 juta pengguna.[20]

Dalam presentasinya sebagai pembicara utama pada Mobile World Congreess di Barcelona pada bulan Februari 2014, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa akuisisi Facebook terhadap WhatsApp sangat dekat hubungannya dengan visi dari Internet.org.[21][22] Sebuah artikel dari TechCrunch mengatakan bahwa ini adalah tentang visi dari Zuckerberg:[21]

Dia mengatakan, idenya adalah untuk mengembangkan sekelompok basis layanan internet yang akan digunakan secara gratis tanpa biaya – 'layaknya panggilan 911 melalui internet.' Hal ini bisa diterapkan pada layanan jejaring sosial seperti Facebook, layanan berkirim pesan, mungkin juga pencarian dan hal lainnya seperti cuaca. Menyediakan hal semacam ini secara gratis untuk pengguna akan bekerja seperti semacam obat-obatan yang mencandu – Pengguna yang mungkin mampu membeli layanan data dan telepon akhir-akhir ini tidak mengerti mengapa mereka membayar layanan data tersebut. Ini akan memberi mereka beberapa konteks mengapa layanan data penting, dan itu akan membuat mereka membayar lebih banyak layanan seperti ini - atau begitulah harapannya.

Selang 3 hari setelah pengumuman pembelian oleh Facebook, Koum berkata mereka sedang bekerja untuk membuat panggilan suara. Dia menambahkan bahwa ponsel genggam yang baru akan dijual di Jerman dengan merek WhatsApp dan tujuan utamanya adalah WhatsApp ada di semua ponsel cerdas.[23]

Pada Agustus 2014, WhatsApp merupakan aplikasi berkirim pesan paling populer secara global, dengan lebih dari 600 juta pengguna.[24] Pada awal Januari 2015, Forbes memprediksi bahwa antara tahun 2012 sampai 2018, industri telekomunikasi akan mengalami penurunan $386 miliar karena layanan berbasis OTT seperti WhatsApp dan Skype.[25] Pada bulan itu juga WhatsApp mendapatkan lebih dari 800 juta pengguna.[26][27] Di September 2015, penggunanya naik 900 juta,[28] dan pada Februari 2016 menjadi 1 miliar.[29]

Menu pesan suara yang dapat dilakukan antara 2 akun ditambahkan pada aplikasi pada bulan Maret dan April 2015.[30]

Tepat 30 November 2015, pengguna WhatsApp Android yang membuat tautan ke layanan berkirim pesan lain, seperti Telegram tidak lagi bisa diklik dan disalin.[31][32][33] Banyak sumber mengkonfirmasi bahwa hal tersebut memang disengaja, bukan kutu (komputer),[33] dan telah diimplementasikan pada kode program Android yang langsung mengenali URLs Telegram teridentifikasi.[33] (kata "telegram" muncul pada kode WhatsApp.[33]) Beberapa orang berpendapat tindakan tersebut anti persaingan usaha,[31][32][33] namun pihak WhatsApp enggan memberikan penjelasan.

Kejadian baru-baru ini (2016–sekarang)

Tepat tanggal 18 Januari 2016 pendiri WhatsApp Jan Koum mengumumkan bahwa layanannya tidak akan lagi membebankan biaya kepada pelanggan sebesar $1 per tahun, ini adalah usaha untuk menghilangkan masalah yang dihadapi bagi pengguna yang tidak memiliki kartu kredit.[34][35] Dia menambahkan bahwa aplikasi tidak akan memunculkan iklan dari pihak ketiga, dan bahwa hal tersebut akan membawa kepada fitur baru yang cakap berkomunikasi dalam kegiatan bisnis.[29][36]

Juni 2016, lewat postingan blog perusahaannya, WhatsApp melaporkan bahwa lebih dari 100 juta pesan suara per hari telah terjadi.[37]

Di tanggal 10 November 2016, WhatsApp merilis versi beta dari dua-langkah-verifikasi untuk pengguna Android, yang mengizinkan pengguna untuk menggunakan alamat email mereka sebagai tindakan perlindunggan akun.[38] Pada bulan yang sama, Facebook berhenti menggumpulkan data untuk periklanan di Eropa.[39] Pada bulan selanjutnya, menu panggilan video antara 2 akun diperkenalkan.[40]

Pada 24 Februari 2017, (ulang tahun WhatsApp ke-8), WhatsApp merilis fitur baru Status yang sama dengan Snapchat dan Facebook stories.[41]

Pada 18 Mei 2017, dilaporkan bahwa Komisi Eropa akan mendenda Facebook €110 juta yang disebut dengan istilah "informasi menyesatkan" yang terjadi selama 2014 dalam proses pengambilalihan WhatsApp. Pihak Komisi menuduh bahwa di tahun 2014 ketika Facebook mengakuisisi WhatsApp, pihak facebook "secara keliru mengklaim bahwa secara teknik akan tidak mungkin menggabungkan informasi pengguna dari Facebook dan Whatsapp secara otomatis". Namun pada musim panas 2016, WhatsApp telah memulai berbagi data informasi pengguna dengan perusahaan induknya, yang mengizinkan informasi seperti nomor telepon yang digunakan di WhatsApp sebagai target dari iklan Facebook. Pihak Facebook mengakui pelanggaran tersebut, tetapi mereka mengatakan kesalahan dalam pengajuan di tahun 2014 tersebut "tidak disengaja".[39]

Pada September 2017, pendiri WhatsApp Brian Acton meninggalkan perusahaan untuk memulai organisasi nirlaba,[42] yang selanjutnya dikenal sebagai Signal Foundation, di mana sekarang berkembang menjadi kompetitor WhatsApp yaitu Signal.[43] WhatsApp juga mengumumkan bentuk bisnis mereka pada masa mendatang yang bisa menjangkau perusahaan-perusahaan penyedia layanan pelanggan,[44] dan maskapai penerbangan KLM dan Aeroméxico mengumumkan partisipasi mereka dalam tahap percobaannya.[45][46][47][48] Maskapai penerbangan tersebut sebelumnya telah meluncurkan layanan pelanggan mereka di Facebook Messenger.

Pada Januari 2018, WhatsApp merilis WhatsApp Bisnis untuk penggunaan bisnis kecil.[49]

Pada April 2018, pendiri WhatsApp dan CEO Jan Koum mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan perusahaan.[50] Facebook selanjutnya mengumumkan bahwa posisi Koum akan digantikan oleh Chris Daniels.[51]

Selanjutnya pada September 2018, WhatsApp memperkenalkan fitur panggilan audio dan video berkelompok.[52][53] Pada bulan Oktober pilihan, "Usap Untuk Membalas" ditambahkan pada Android versi beta, 16 bulan selanjutnya diperkenalkan untuk versi iOS.[54]

Tepat 25 Oktober 2018, WhatsApp mengumumkan dukungannya untuk penggunaan Stiker. Namun tidak seperti aplikasi lain, WhatsApp menyediakan aplikasi pihak ketiga untuk menambahkan Stiker ke kolom pesan diaplikasinya.[55]

Pada tanggal 25 November 2019, WhatsApp mengumumkan investasi sebesar $250.000 untuk ekosistem startup melalui kerja sama dengan perusahaan rintisan India, yang mana akan menyediakan 500 startup dengan dukungan iklan Facebook masing-masing $500.[56]

Bulan Desember 2019, WhatsApp mengumumkan bahwa update terbaru akan melarang pengguna Apple yang belum update ke iOS 9 atau lebih tinggi dan bagi pengguna Samsung, Huawei, Sony, dan Google yang belum melakukan update Android ke versi 4.0 per tanggal 1 Februari 2020. Perusahaan juga melaporkan bahwa sistem operasi Windows Phone tidak akan lagi didukung setelah tanggal 31 Desember 2019.[57] Pada bulan yang sama WhatsApp juga mengumumkan menjadi aplikasi ponsel cerdas nomor 3 terbanyak diunduh selama satu dekade terakhir dari 2010 hingga 2019.[58]

Di awal tahun 2020, Whatsapp merilis "mode gelap" untuk perangkat iPhone dan Android–sebuah desain baru yang dibuat dengan tema gelap.[59] Bulan Maret, WhatsApp berkerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF untuk menyediakan panggilan saluran siaga agar setiap orang mendapatkan informasi Pandemi COVID-19.[60] Bulan yang sama, WhatsApp memulai menguji coba sebuah fitur untuk menolong pengguna menemukan lebih banyak informasi dan konteks tentang informasi yang mereka terima.[61]

Pada Oktober 2020, WhatsApp meluncurkan fitur yang mengizinkan penggunanya untuk mensenyapkan di antara individu dan di grup chat untuk selamanya. Mode chat senyap sekarang bisa diatur dengan memilih '8 jam', '1 minggu', dan 'Selalu'. Pilihan 'Selalu' menggantikan pilihan '1 tahun' yang merupakan pilihan sebelumnya.[62] Fitur baru ini sekarang tersedia pada perangkat iOS dan Android, serta pada WhatsApp versi web.[63]

Pada Januari 2021, WhatsApp mengumumkan kebijakan privasi baru yang mana pengguna akan dipaksa untuk menerima atau berhenti menggunakan aplikasi per tanggal 8 Februari 2021. Kebijakan baru ini akan mengizinkan WhatsApp untuk berbagi data dengan perusahaan induknya, Facebook. Dikarenakan beberapa masalah WhatsApp menunda implementasi pembaruan kebijakan privasi ini yang seharusnya 8 Februari 2021 menjadi 15 Mai 2021.[64][65]

1 Maret 2021, WhatsApp mulai merilis dukungan untuk layanan pihak ketiga yang menyediakan stiker animasi yang tersedia di Iran, Brazil, dan Indonesia. Pengguna WhatsApp sekarang bisa menggunakan aplikasi populer seperti "Sticker Maker' dan mengimpor paket stiker animasi ke kolom chat.[66]

24 Maret 2021, WhatsApp memperluas dukungannya untuk layanan pihak ketiga yang menyediakan stiker animasi ke seluruh dunia.[67]

Gugatan peradilan 2019

Pada Mei 2019, WhatsApp diserang oleh peretas yang menanam perangkat pengintai pada sejumlah ponsel korbannya.[68] Peretasan, diduga dikembangkan oleh perusahaan teknologi pengawasan israel NSO Grup, menyuntikkan malware ke dalam ponsel pengguna WhatsApp via kutu ekspoit yang berada dalam fungsi panggilan suara yang menargetkan IP aplikasi. Wired melaporkan sejumlah catatan serangan yang terkena malware ini melalui panggilan untuk menargetkan ponsel, bahkan jika pengguna tidak menjawab panggilan.[69] Pada 29 Oktober, WhatsApp mengajukan gugatan melawan NSO Grup di peradilan San Francisco, yang mengklaim bahwa dugaan serangan cyber telah melanggar hukum AS termasuk pakta penyalahgunaan dan penipuan komputer.[70] Menurut pihak WhatsApp "exploit telah menargetkan setidaknya 100 tokoh pembela hak asasi manusia, jurnalis, dan anggota masyarakat sipil lainnya" dengan total 1400 pengguna di 20 negara.[71][72]

Platform yang didukung

Setelah beberapa bulan pada mode beta, rilis pertama secara resmi WhatsApp pada November 2009, eksklusif pada App Store yang ada di iPhone. Pada Januari 2010, ditambahkan untuk pengguna BlackBerry; dan kemudian untuk Symbian pada Mei 2010, dan untuk Android pada Agustus 2010. Agustus 2011, versi beta untuk nokia dengan sistem operasi Series 40 ditambahkan. Satu bulan kemudian, dukungan untuk Windows Phone ditambahkan, selanjutnya Blackberry 10 pada Maret 2013.[73] Pada April 2015, dukungan untuk operasi sistem Samsung, Tizen ditambahkan.[74] Perangkat tertua yang bisa mengoperasikan WhatsApp adalah Symbian untuk Nokia N95 yang rilis pada Maret 2007. (pada Juni 2017, WhatsApp tidak lagi kompetibel dengan OS ini.)

Pada Agustus 2014, WhatsApp merilis pembaruan untuk versi Android, menambahkan dukungan untuk jam tangan pintar wear OS.[75]

Pada 21 Januari 2015, WhatsApp meluncurkan WhatsApp Web, sebuah browser berbasis situs web yang bisa digunakan dengan sinkronisasi dari perangkat ponsel terhubung.[76]

Pada 26 Februari 2016, WhatsApp mengumumkan mereka akan berhenti mendukung layanannya untuk perangkat BlackBerry (termasuk BlackBerry 10), series 40, Symbian S60, serta versi yang lebih lama dari Android (2.2), Windows Phone (7.0), dan iOS (6), pada akhir tahun 2016.[77] BlackBerry, Series 40, dan Symbian selanjutnya diperpanjang hingga 30 Juni 2017.[78] Pada Juni 2017, dukungan untuk BlackBerry dan Series 40 sekali lagi diperpanjang sampai akhir tahun 2017, sementara Symbias diberhentikan.[79]

Dukungan untuk BlackBerry dan yang lebih lama (Versi 8.0), Windows Phone dan yang lebih lama (versi 6) dan perangkat iOS diberhentikan pada 1 Januari 2018, tetapi diperpanjang hingga Desember 2018 untuk Nokia Seri 40.[80] Pada Juli 2018, WhatsApp mengumumkan akan segera menyediakan layanannya untuk ponsel fitur KaiOS.[81][82]

Pada Oktober 2019, WhatsApp secara resmi meluncurkan sebuah fitur baru pengunci aplikasi menggunakan sidik jari bagi pengguna Android.[83]

WhatsApp Web

WhatsApp secara resmi menyediakan layanannya untuk PC melalui situs web, dengan nama WhatsApp Web,[84] Pada akhir Januari 2015 melalui pengumuman yang dibuat oleh Koum pada halaman Facebooknya: "situs web kami dirancang sederhana sebagai perpanjangan ponsel anda: web browser akan mencerminkan tampilan percakapan dan pesan layaknya dari perangkat ponsel Anda—ini artinya semua pesan Anda masih terhubung pada ponsel Anda". Para pengguna WhatsApp harus terhubung dengan internet agar browser aplikasinya berfungsi. Semua desktop browser didukung kecuali Internet Explorer. Antarmuka WhatsApp Web didasarkan pada mode default Android 1 dan bisa diakses melalui web.whatsapp.com. Akses diberikan sesudah pengguna memindai kode QR personal mereka melalui aplikasi WhatsApp di ponsel.

Tepat pada 21Januari 2015, versi desktop hanya tersedia untuk pengguna Android, BlackBerry, dan Windows Phone. Selanjutnya ditambahkan dukungan untuk iOS, Nokia seri 40, dan Nokia S60 (Symbian).[85][86]

Ada banyak kesamaan solusi untuk macOS, seperti open-source ChitChat , yang sebelumnya dikenal sebagai WhatsMac.[87][88][89]

Microsoft Windows dan Mac

Pada 10 Mei 2016, layanan pesan diperkenalkan oleh sistem operasi Microsoft Windows dan macOS. Baru-baru ini, WhatsApp menambahkan dukungan untuk panggilan video dan panggilan suara dari desktop browser mereka. Serupa dengan format WhatsApp Web, aplikasi akan disinkronkan dengan perangkat ponsel pengguna, layanan ini tersedia untuk diunduh pada situs web. layanan ini didukung sistem operasi dari Windows 8 dan OS X 10.10 dan di atasnya.[90][91][92]

Apple iPad

Cerita berputar pada tahun 2019 yang mana iPad mulai didukung.[93] Bagaimanapun semenjak April 2021, WhatsApp tidak lagi bisa dijalankan di iPad.[94]

Banyak pengguna iPad yang mencari WhatsApp sehingga banyak muncul klien pihak ketiga. Beberapa pencarian teratas bahkan mempunyai nama dan logo yang sama seperti WhatsApp itu sendiri, dan beberapa pengguna tidak menyadari bahwa mereka menggunakan klien pihak ketiga. Setiap kebijakan WhatsApp, penggunaan klien pihak ketiga bisa menyebabkan akun dilarang secara permanen.[95]

Hal-hal teknis

WhatsApp menggunakan versi penyesuaian dari standar terbuka protokol internet.[96] selama instalasi WhatsApp akan menciptakan akun penguna yang menggunakan satu nomor ponsel sebagai username (Jabber ID: [phone number]@s.whatsapp.net).

Perangkat lunak WhatsApp secara otomatis akan membandingkan semua nomor ponsel dari buku alamat yang ada pada perangkat dengan pusat database dari pengguna WhatsApp yang secara otomatis menambahkannya ke daftar kontak pengguna WhatsApp. Sebelumnya versi Android dan Nokia Seri 40 menggunakan hash MD5, versi sebaliknya dari IMEI ponsel sebagai password.[97] Sementara pada versi iOS menggunakan alamat MAC Wi-Fi ponsel sebagai ganti dari IMEI.[98][99] Pembaharuan pada tahun 2012 mengarahkan password secara acak pada server samping.[100] Secara alternatif pengguna bisa menggirim kontak siapapun di pangkalan data WhatsApp melalui alamat url https://api.whatsapp.com/send/?phone=[phone number] di mana[phone number] adalah nomor kontak yang juga termasuk kode negara.

Beberapa perangkat yang mendukung dual SIM mungkin tidak kompatibel dengan WhatsApp, meskipun ada beberapa pengerjaan solusi untuk hal ini.[101]

Pada Februari 2015, WhatsApp memperkenalkan fitur panggilan suara; fitur ini menolong WhatsApp untuk menarik pengguna dari segmen lain yang berbeda.[102][103] Pengkodean suara WhatsApp adalah Opus[104],[105][106] yang mana menggunakan modified modified discret cosine transform (MDCT) dan linear predictive coding (LPC) yang merupakan algoritma kompresi audio.[107] WhatsApp menggunakan Opus pada 8-16 kHz untuk taksiran pemprosesan sinyalnya.[104][106] Pada 14 November 2016, WhatsApp menambahkan fitur panggilan video bagi pengguna di semua perangkat Android, iPhone, dan Windows Phone.[108][109]

Pada November 2017, WhatsApp merilis fitur baru yang bisa membuat penggunanya menghapus pesan yang telah terkirim dikarenakan kesalahan dalam rentang waktu 7 menit.[110]

Pesan multimedia dikirim dengan mengunggah gambar, audio atau video yang dikirim ke server web dan selanjutnya mengirim tautan konten bersama tumbnail pengkodean Base64 encoded (jika berlaku).[111]

WhatsApp mengikuti mekanisme "simpan dan teruskan" untuk pertukaran pesan di antara 2 pengguna. Ketika pengguna mengirim sebuah pesan, pesan pertama akan pergi ke server WhatsApp di mana pesan disimpan, selanjutnya server secara berulang akan meminta si penerima pesan untuk mengkonfirmasi penerimaan pesan. Segera setelah pesan dikonfirmasi server akan mengirimkan pesan ke si penerima pesan; pesan tidak lagi ada di pangkalan data server. Server WhatsApp akan tetap menyimpan pesan dalam waktu 30 hari ketika pesan tidak terkirim (ketika WhatsApp si penerima pesan tidak aktif selama 30 hari).[112]

Enkripsi ujung-ke-ujung

Pada 18 November 2014, pengembang perangkat lunak Open Whisper System mengumumkan sebuah kerja sama dengan WhatsApp untuk menyediakan enkripsi ujung-ke-ujung dengan memasukkan protokol enkripsi yang digunakan di Signal ke setiap platform klien WhatsApp.[113] Pihak Open Whisper System mengatakan bahwa mereka telah selesai memasukkan protokol ke dalam klien WhatsApp versi terkini untuk Android, dan dukungan tersebut juga untuk klien lainnya seperti pesan grup/media, dan kunci verifikasi akan diselesaikan segera sesudahnya.[114] WhatsApp mengkonfirmasi kerja sama tersebut kepada awak media, akan tetapi tidak ada pengumuman atau dokumentasi mengenai fitur enkripsi pada website resmi mereka, dan permintaan untuk komentas yang lebih jauh mengenai hal tersebut ditolak.[115] Pada April 2015, majalah Jerman Heise Security menggunakan ARP spoofing untuk mengkonfirmasi bahwa protokol telah diimplementasikan untuk pesan Android-ke-Android, dan bahwa pesan WhatsApp dari atau ke iPhone yang dijalankan iOS tetap bukan enkripsi ujung-ke-ujung.[116] Mereka menyatakan keprihatinan bahwa pengguna WhatsApp biasa masih belum bisa membedakan antara pesan terenkripsi ujung-ke-ujung dan pesan biasa.[116]

Pada 5 April 2016, WhatsApp dan Open Whisper System mengumumkan bahwa mereka telah selesai menambahkan enkripsi ujung-ke-ujung untuk "setiap bentuk komunikasi" di WhatsApp, dan bahwa pengguna sekarang bisa memverifikasi kunci pengguna lain.[117] Pengguna juga diberikan pilihan untuk membolehkan mekanisme autentifikasi sebagai perintah untuk memberitahu jika kunci koresponden berubah.[118] Menurut buku putih yang rilis beserta dengan pengumuman tersebut, pesan WhatsApp dienkripsi dengan Signal Protocol,[119] sedangkan panggilan WhatsApp dienkripsi oleh SRTP, dan semua komunikasi server klien dilapisi dengan saluran enkripsi yang terpisah.[119]

Cade Metz, menulis di Wired, mengatakan, "WhatsApp lebih daripada perusahaan manapun sebelumnya yang telah menggunakan enkripsi dalam cakupan yang lebih luas."[120]

Fitur WhatsApp Payments

WhatsApp Payments (dipasarkan sebagai WhatsApp Pay) adalah fitur transfer uang pada jaringan peer to peer (P2P) yang saat ini hanya tersedia di India. WhatsApp telah mengantongi izin dari organisasi perusahaan pembayaran nasional India (NPCI) untuk menjalankan kerjasama dengan banyak bank pada Juli 2017[121] yang membuat pengguna bisa membayar dan transfer uang menggunakan United Payments Interface (UPI).[121] UPI memungkinkan transfer dari akun-ke-akun WhatsApp tanpa perlu detail dari bank penerima.[122] Pada 6 November 2020, WhatsApp mengumumkan bahwa telah menerima persetujuan untuk menyediakan layanan pembayaran, meskipun pada awalnya dibatasi maksimal 20 juta pengguna, setelah semua proses tersebut layanan ini diluncurkan di India.[123]

WhatsApp Cryptocurrency

Lihat juga: Libra (mata uang kripto)

Pada 28 Februari 2019, The New York Times memberitakan bahwa Facebook "berharap berhasil ketika Bitcoin gagal" dengan mengembangkan sebuah mata uang kripto sendiri yang akan dikelola langsung oleh WhatsApp. Proyek ini dilaporkan melibatkan lebih dari 50 teknisi dibawah arahan mantan presiden PayPal yaitu David A. Marcus. "Koin Facebook" ini akan menjadi koin stabil yang dipatok dengan nilai dari sekeranjang mata uang asing yang berbeda.[124]

Bulan Juni 2019, Facebook secara resmi mengumumkan bahwa proyek akan dinamakan Libra, dan perusahaan merencanakan membuat sebuah dompet digital yang dinamakan "Calibra" yang diintegrasikan kedalam Facebook dan WhatsApp.[125] Setelah banyak para regulator keuangan di AS, Eropa, dan negara lainnya khawatir, Calibra diubah menjadi Novi pada Mei 2020, dan Libra diubah menjadi Diem pada Desember 2020. Facebook menyatakan bahwa Novi akan memenuhi persyaratan pemerintah menggenai ID verifikasi dan perlindungan terhadap penipuan untuk penggunaan dompet digitalnya.[126][127]

Penggunaan

WhatsApp dapat digunakan untuk pengguna iPhone, BlackBerry, Android, serta Symbian (Nokia). Aplikasi WhatsApp hanya dapat bekerja untuk sesama pengguna yang memiliki aplikasi WhatsApp. Aplikasi WhatsApp ini dapat diunduh secara gratis di websitenya. Aplikasi ini menggunakan nomor telepon ponsel yang kita gunakan untuk berinteraksi dengan sesama pengguna WhatsApp. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Aplikasi ini menggunakan fitur push sehingga Anda dapat selalu memberitahukan pesan yang sedang diterima. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan WhatsApp adalah

Kestabilan Koneksi

WhatsApp ini mengandalkan koneksi internet melalui jaringan GPRS/EDGE/3G/4G atau Wi-Fi untuk menjalankannya. Aplikasi WhatsApp ini tidak keluar saat tidak tersambung dengan koneksi internet. Anda dapat melihat kontak maupun perbincangan dengan teman Anda walaupun tidak tersambung dengan koneksi internet, tetapi saat Anda coba untuk mengirim pesan, terdapat tanda jam yang menandakan pesan Anda ditunda pengirimannya sampai terdapat koneksi internet.

Notifikasi

Terdapat pilihan notifikasi untuk pemberitahuan pesan baru di bagian pengaturan. Anda dapat memilih menampilkan pesan baru secara Pop Up atau hanya tampil di bagian notifikasi. Anda pun dapat mengatur suara panggilan di bagian pengaturan.

Nomor ponsel sebagai PIN

WhatsApp untuk menambahkan teman, nomor ponsel teman Anda yang diperlukan. Anda tidak perlu menambahkan teman di dalam aplikasi WhatsApp tersebut. Cukup isi daftar kontak telepon Anda dengan teman Anda beserta nomor ponselnya, dan lakukan sinkronisasi dengan menekan tombol segarkan di option saat berada di daftar teman (+). Anda juga bisa men-scan QR yang disediakan WhatsApp untuk menambahkan Kontak tanpa menyimpan secara langsung. Apabila teman Anda terdaftar menggunakan nomor ponselnya tersebut, WhatsApp akan mencarinya sendiri dan menampilkan teman Anda langsung di daftar panggilan. Saat pertama kali menginstallnya, Anda akan mendapatkan daftar kontak WhatsApp yang terisi secara otomatis. WhatsApp langsung mengambil data di kontak telepon dan melakukan sinkronisasi dengan server. Apabila nomor ponselnya teman Anda terdaftar di WhatsApp, otomatis aplikasi ini akan mengenalnya.

Tanda pesan

WhatsApp menggunakan tanda, untuk memberikan info terkirim pesan.

  • Satu tanda centang (berwarna abu-abu) berarti pesan berhasil dikirim
  • Dua tanda centang (berwarna abu-abu) berarti pesan telah diterima tetapi belum dibaca *dua tanda centang berwarna biru berarti pesan telah di baca.[128] Apabila tidak ada koneksi internet, akan muncul tanda jam yang mengartikan pengiriman pesan tertunda.

Fitur

WhatsApp dapat mengirim File:

  1. Foto langsung dari kamera, pengelola berkas , dan galeri.
  2. Video langsung dari video kamera, pengelola berkas, dan galeri.
  3. Audio langsung merekam suara, pengelola berkas, audio.
  4. Lokasi
  5. Kontak (mengirim detail kontak dari kontak telepon).

Fitur lain yang terdapat di WhatsApp adalah:

  1. View Contact: Anda dapat melihat kontak di kontak telepon, WhatsApp juga muncul sebagai daftar kontak di kontak telepon
  2. Avatar: Anda tidak dapat mengganti Avatar secara manual, WhatsApp akan mengambil data avatar dari Profile phonebook. Apabila menggunakan sinkronisasi Facebook dengan Phonebook, maka avatar yang muncul adalah avatar Facebook.[butuh rujukan]
  3. tambah pintasan: dapat juga menambahkan pintasan ke layar depan.
  4. Email Conversation Anda pun dapat mengirim semua perbincangan melalui email.
  5. salin dan kutip: Setiap kalimat perbincangan juga dapat di salin, meneruskan dan menghapus dengan menekan dan menahan kalimat tersebut dilayar.
  6. emoji: Untuk menambahkan serunya perbincangan, Anda pun dapat menambahkan emoji dengan banyak pilihan.
  7. cari: fitur dasar setiap IM, Anda dapat mencari daftar kontak melalui fitur ini.
  8. Telepon: karena pin WhatsApp ini sama dengan nomor ponsel teman, Anda pun dapat melakukan panggilan langsung dari aplikasi WhatsApp ini.[butuh rujukan]
  9. WhatsApp Call: Pengguna bisa melakukan panggilan melalui WhatsApp dengan koneksi internet.[129] dan juga bisa menelpon lebih dari 2 orang.
  10. WhatsApp Video Call: Pengguna bisa menelepon seperti bertatapan langsung dengan orang yang di telepon. Selain itu juga ada fitur tambah kontak lain lebih dari 2 orang maksimal 8 orang.[130] Dan video call di WhatsaApp beta sudah bisa sampai 50 orang[131]
  11. Laporan Baca: Fungsi ini sebenarnya untuk melihat centang biru dan siapa yang baca status kita, jika kita matikan kita tidak bisa melihat apakah pesan sudah dibaca status kita sudah dibaca orang, termasuk sama yang kita ingin chat atau saat baca status seseorang tidak akan ketahuan apakah sudah baca atau belum.
  12. Blokir: digunakan untuk memblok kontak yang ingin diblokir.
  13. Info: Anda pun dapat mengganti Info yang sudah tersedia di WhatsApp seperti Ada, Sibuk, lagi sekolah, dll.
  14. Status: Anda dapat membuat status dan selama 24 jam lalu hilang. Fitur ini seperti pamer pamer sama teman sendiri, mengirim video, foto, dan teks polos yang bentuk font bisa diubah.
  15. Tidak hanya teks: WhatsApp memiliki fitur untuk mengirim gambar, video, suara, dan lokasi GPS melalui GPS atau Google Maps. Media tersebut langsung dapat ditampilkan dan bukan berupa tautan.
  16. Terintegrasi ke dalam sistem: WhatsApp, layaknya SMS, tidak perlu membuka aplikasi untuk menerima sebuah pesan. Notifikasi pesan masuk ketika ponsel sedang mati akan tetap disampaikan jika ponsel sudah hidup.
  17. Status Pesan: - Jam untuk proses loading di HP kita - Tanda centang jika pesan terkirim ke jaringan - Tanda centang ganda jika pesan sudah terkirim ke teman chat. - tanda seru (!) merah jika pesan gagal
  18. Broadcats dan Group chat: Broadcast untuk kirim pesan ke banyak pengguna. Group chat untuk mengirim pesan ke anggota sesama komunitas.
  19. Hemat Bandwidth: Karena terintegrasi dengan sistem, maka tidak perlu login dan loading contact/avatar, sehingga transaksi data makin irit. Aplikasi dapat dimatikan, dan hanya aktif jika ada pesan masuk, sehingga bisa menghemat baterai.[132]
  20. Hapus Pesan Ke Semua Orang: Fitur ini memungkinkan kita menghapus atau menarik kembali pesan yang telah terkirim. Awalnya fitur ini hanya tersedia untuk pengguna beta,[133][134] hingga kemudian dirilis ke publik.[135][136]

Whatsapp Berbasis Web untuk Komputer

WhatsApp secara resmi mengumumkan peluncuran fitur resmi bernama Whatsapp Web pada tanggal 22 Januari 2015. Fitur ini mencoba memfasilitasi penggunaan aplikasi ini untuk pengguna berbasis komputer. Laiknya WhatsApp berbasis telepon genggam, fitur ini membutuhkan koneksi internet sebagai jalur penyampaian informasi. WhatsApp bekerja melalui portal online yang disediakan oleh pengembang yang beralamat di web.whatsapp.com. WhatsApp web pada prinsipnya berfungsi untuk membuka akun WhatsApp melalui perangkat komputer.

Fitur ini pada periode awal lebih mudah digunakan melalui aplikasi Chrome yang dikembangkan oleh Google. Sinkronisasi dibutuhkan untuk membuka akun WhatsApp melalui web ini. Pengembang menyediakan barcode yang perlu dipindai melalui aplikasi WhatsApp mobile. Pemindaian akan secara langsung membuka aplikasi Whatsapp sesuai dengan akun yang berfungsi pada telepon genggam yang digunakan untuk pemindaian.

Percakapan yang terdapat pada aplikasi WhatsApp di telepon seluler akan turut disajikan pada versi web ini. Sinkronisasi akan dilakukan secara otomatis apabila terjadi perubahan pada salah satu aplikasi yang aktif.[137]

Referensi

  1. ^ "Whatsapp.com Traffic, Demographics and Competitors - Alexa". www.alexa.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-02. Diakses tanggal 8 May 2019. 
  2. ^ Ainsley O'Connell (February 21, 2014). "Inside Erlang, The Rare Programming Language Behind WhatsApp's Success". fastcompany.com. Diakses tanggal December 20, 2017. 
  3. ^ Hartanto, AAT: " Panduan Aplikasi Smartphone", halaman 100.Gramedia Pustaka Utama, 2010. ISBN 100-6762-33-5
  4. ^ a b Parmy Olsen (February 2, 2014). "Exclusive: The Rags-To-Riches Tale Of How Jan Koum Built WhatsApp Into Facebook's New $19 Billion Baby". Forbes. Diarsipkan dari postingan aslinya February 20, 2014. Diakses 26 Maret 2021
  5. ^ "Article of Incorporation on California's Secretary Of State website". Diarsipkan 2022-03-18 di Wayback Machine. February 24, 2009.
  6. ^ a b c d e f Parmy Olsen (February 2, 2014). "Exclusive: The Rags-To-Riches Tale Of How Jan Koum Built WhatsApp Into Facebook's New $19 Billion Baby". Forbes. Diakses 26 Maret 2021
  7. ^ Neeraj Arora (July 3, 2020). Neeraj Arora on learnings from his WhatsApp journey. Accel India. kutipan pada menit ke-19.
  8. ^ Levy, Ari (February 19, 2014). "Sequoia Said to Reap $3.5 Billion in Deal". Bloomberg.com. DIakses kembali 26 Maret 2021.
  9. ^ McBride, Sarah (February 21, 2014). "With WhatsApp deal, Sequoia Capital burnishes reputation". Reuters. Diarsipkan dari postingan asli pada May 21, 2017. Diakses kembali 26 Maret 2021
  10. ^ Wauters, Robin. "Sequoia Invests $8 Million In Messaging App Maker WhatsApp". TechCrunch.com. Diarsipkan dari postingan asli pad May 4, 2017. Diakses kembali 26 Maret2021.
  11. ^ "SkyMobius: Voice messaging app developer". tracxn.com. December 19, 2019. Diarsipkan dari postingan asli January 15, 2021. Diakses kembali 26 Maret 2021.
  12. ^ "Vtok". twitter.com. Diarsipkan pada January 15, 2021. Diakses kembali 26 Maret 2021.
  13. ^ Jan Koum (December 19, 2013). "400 Million Stories". WhatsApp Blog. WhatsApp. Diarsipkan dari postingan asli April 12, 2014. Diakses kembali 26 Maret 2021.
  14. ^ Tsotsis, Alexia (February 22, 2014). "WhatsApp Was Valued At ~$1.5B In Final Round Before Sale". TechCrunch. Diarsipkan dari postingan asli pada February 22, 2014. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  15. ^ Neal, Ryan W. (February 20, 2014). "WhatsApp Investors Make Billions From Facebook Acquisition: Sequoia Capital Sees 50x Return on $1.3 Billion Investment". IBTimes.com. Diarsipkan pada 1, 2018. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  16. ^ "WhatsApp's Founder Goes From Food Stamps to Billionaire". Bloomberg News. Diarsipkan dari postingan asli pada Februari 20, 2014. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  17. ^ "Facebook to Acquire WhatsApp" (Press release) pada February 19, 2014. Diarsipkan pada February 20, 2014. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  18. ^ Dassanayake, Dion (February 23, 2014). "Twitter outrage as users claim WhatsApp has gone down days after Facebook purchase". Daily Express.Diarsipkan pada June 8, 2015. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  19. ^ sotsis, Alexia (February 25, 2014). "Telegram Saw 8M Downloads After WhatsApp Got Acquired". TechCrunch. Diarsipkan dari postingan asli pada February 26, 2014. Diakses kembali pada 28 Maret 2021.
  20. ^ Lomas, Natasha (February 25, 2014). "Line saw 2m new users after the outage of Whatsapp". TechCrunch. Diarsipkan sesuai postingan asli pada February 26, 2014. Diakses kembali pada 28 Maret 2021.
  21. ^ a b Lunden, Ingrid (February 24, 2014). "WhatsApp Is Actually Worth More Than $19B, Says Facebook's Zuckerberg, And It Was Internet.org That Sealed The Deal". TechCrunch. Diarsipkan pada February 25, 2014. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  22. ^ Fitzsimmons, Michelle (February 24, 2014). "Mark Zuckerberg: WhatsApp is worth more than $19 billion". Techradar. Diarsipkan pada February 27, 2014. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  23. ^ "WhatsApp permitirá llamadas de voz". Expansión (dalam bahasa spanyol). February 24, 2014. Diarsipkan pada 14, 2014.Diakses kembali 28 Maret 2021.
  24. ^ Olsen, Parmy (August 25, 2014). "WhatsApp Hits 600 Million Active Users, Founder Says". Forbes. Diarsipkan dari postingan asli pada 29 September 2014. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  25. ^ Parmy Olsen (April 7, 2015). "Facebook's Phone Company: WhatsApp Goes To The Next Level With Its Voice Calling Service". Forbes. Diarsipkan pada October 19, 2017. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  26. ^ Seetharaman, Deepa (April 17, 2015). "WhatsApp Hits 800 Million Users — 1 Billion by Year-End?". The Wall Street Journal. Dow Jones & Company. DIarsipkan pada October 18, 2017. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  27. ^ Nate Ralph (April 18, 2015). "WhatsApp touts 800M monthly active users". CNET. Diarsipkan dari postingan asli April 19, 2015. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  28. ^ Guynn, Jessica (September 4, 2015). "Facebook's WhatsApp hits 900 million users, aims for 1 billion". USA Today. Diarsipkan pada October 18, 2017. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  29. ^ a b Statt, Nick (February 1, 2016). "WhatsApp has grown to 1 billion users". The Verge. Vox Media, Inc. Diarsipkan pada April 13, 2016. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  30. ^ WhatsApp finally adds voice calls for all Android users, iOS coming soon Diarsipkan June 12, 2020, melalui Wayback Machine – James Vincent, The Verge, March 31, 2015
  31. ^ a b Lomas, Natasha (December 1, 2015). "WhatsApp Is Blocking Links To Rival App Telegram On Android". TechCrunch. DIarsipkan pada December 6, 2015. Diakses kembali pada 28 Maret 2021.
  32. ^ a b Brandom, Russell (November 30, 2015). "WhatsApp is blocking links to a competing messenger app". The Verge. Diarsipkan pada December 8, 2015.Diakses kembali 28 Maret 2021.
  33. ^ a b c d e Lobao, Martim (December 1, 2015). "[Update: Smoking Gun] WhatsApp Is Blocking Telegram Links In Its Android App". Android Police. Diarsipkan pada September 9, 2016. Diakses pada 28 Maret 2021.
  34. ^ Ina Fried (January 18, 2016). "Facebook's Whatsapp is Now Free". Re Code. Vox Media, Inc.Diarsipkan pada May 19, 2016. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  35. ^ Drozdiak, Natalia (January 18, 2016). "Whatsapp to Drop Subscription Fee". Wall Street Journal. Diarsipkan pada Januari 18, 2016. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  36. ^ "Finally! Whatsapp removes $1 annual subscription fee". Phonearena.com. Phone Arena. January 18, 2016. Diarsipkan pada Agustus 1, 2018.
  37. ^ Perez, Sarah (June 24, 2016). "WhatsApp hits 100 million calls per day". TechCrunch. Diarsipkan pada Juni 25, 2016.Diakses kembali 28 Maret 2021
  38. ^ "WhatsApp brings Two-step verification for Android 'beta' users: How to enable". November 11, 2016. Diarsipkan pada November 11, 2016. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  39. ^ a b "Facebook fined €110m by European Commission over WhatsApp deal" (PDF). Komisi Eropa Mei 18, 2017. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  40. ^ "WhatsApp Is Now Rolling Out Video Calling For iPhone, Android And Windows Phone" Diarsipkan Juni 12, 2020, melalui Wayback Machine – Amit Chowdhry, November 15, 2016
  41. ^ "WhatsApp Status: What is This New Snapchat-Like Feature?". February 24, 2017. Diarsipkan pada Februari 25, 2017. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  42. ^ Russell, Jon (September 13, 2017). "WhatsApp co-founder Brian Acton is leaving to start a non-profit". TechCrunch. Diarsipkan dari postingan asli pada 16 Oktober 2018. RetrievedDiakses kembali 28 Maret 2021.
  43. ^ Greenberg, Andy (February 21, 2018). "WhatsApp Co-Founder Puts $50M Into Signal To Supercharge Encrypted Messaging". Wired. Condé Nast. Diarsipkan pada 15 September 2018. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  44. ^ "Building for People, and Now Businesses". WhatsApp.com. Diarsipkan pada 8 September 2017. Diakses kembali 28 Maret 2021.
  45. ^ Garcia, Marisa (September 5, 2017). "KLM claims airline first with WhatsApp Business Platform". Phocuswire. Diarsipkan pada 5 Februari 2020. Diakses kembali 29 Maret 2021.
  46. ^ "Aeroméxico te atenderá por WhatsApp durante 2018". Forbes México (dalam bahasa spanyol). October 26, 2017. Diarsipkan pada 2 Juli 2018. Diakses kembali 29 Maret 2021.
  47. ^ Redacción (October 27, 2017). "Podrás hacer 'check in' y consultar tu vuelo con Aeroméxico a través de WhatsApp". Huffington Post. Diarsipkan pada 10 Maret 2018. Diakses kembali 29 Maret 2021.
  48. ^ "Building for People, and Now Businesses". WhatsApp Blog. September 5, 2017. Diarsipkan pada 9 Februari 2018. Diakses kembali 30 Maret 2021.
  49. ^ Ong, Thuy (January 19, 2018). "WhatsApp launches a separate app for small businesses". The Verge. Diarsipkan pada 19 Januari 2018. Diakses kembali 30 Maret 2021.
  50. ^ Dwoskin, Elizabeth (April 30, 2018). "WhatsApp founder plans to leave after broad clashes with parent Facebook". The Washington Post. Diarsipkan pada 30 September 2018. Diakses kembali pada 30 Maret 2021.
  51. ^ Wagner, Kurt (May 8, 2018). "WhatsApp has a new boss: Chris Daniels, the guy who's been running Internet.org". Recode. Vox Media. Diarsipkan pada 18 Oktober 2018. Diakses kembali 30 Maret 2021.
  52. ^ Chowdhry, Amit. "WhatsApp's Group Audio And Video Calling Features Arrive On iPhone And Android". Forbes. DIarsipkan pada 20 September 2018. Diakses kembali pada 30 Maret 2021.
  53. ^ "WhatsApp group video call feature finally rolls out; step by step guide for beginners". businesstoday.in. Diarsipkan pada 20 September 2018.Diakses kembali pada 30 Maret 2021.
  54. ^ Singh, Jagmeet (October 3, 2018). "WhatsApp for Android Gets 'Swipe to Reply' Gesture Support; Ability to Download External Sticker Packs Tipped". NDTV. Diarsipkan dari postingan asli pada 7 Oktober 2018. Diakses kembali 30 Maret 2021.
  55. ^ "Introducing Stickers". October 25, 2018. Diarsipkan dari postingan asli pada 11 Juni 2020.Diakses kembali 30 Maret 2021.
  56. ^ "Whatsapp to support Indian startups through ad credits". November 25, 2019. Diarsipkan pada 7 Januari 2020. Diakses kembali 30 Maret 2021 – via The Economic Times.
  57. ^ "WhatsApp is about to stop working on millions of phones". The Independent. December 10, 2019. Diarsipkan pada 12 Desember 2019. Diakses kembali 30 Maret 2021
  58. ^ Miller, Chance (December 17, 2019). "These were the most-downloaded apps and games of the decade". 9to5Mac. Diarsipkan pada 17 Desember 2019. Diakses kembali 30 Maret 2021.
  59. ^ March 2020, Cat Ellis 04. "How to get WhatsApp dark mode". TechRadar. Diarsipkan dari postingan asli pada 7 Maret 2020. DIakses kembali 4 Maret 2020.
  60. ^ Singh, Manish (March 18, 2020). "WhatsApp unveils $1M grant, info hub to fight coronavirus rumors". TechCrunch. Diakses kembali 11 Mei 2020.
  61. ^ Singh, Manish (March 21, 2020). "WhatsApp tests new feature to fight misinformation: Search the web". TechCrunch. Diakses kembali 11 Mei 2020.
  62. ^ October 2020, via Twitter. "Whatsapp on Twitter". Diakses kembali Oktober 23, 2020.
  63. ^ New feature, (23 October 2020). "You can now mute a WhatsApp chat forever". The Indian Express.
  64. ^ Kharpal, Arjun (January 18, 2021). "WhatsApp delays privacy update over user 'confusion' and backlash about Facebook data sharing". CNBC. Diakses kembali 18 Januari 2021.
  65. ^ "WhatsApp loses millions of users after terms update". the Guardian. January 24, 2021. Diakses kembali 25 January 2021.
  66. ^ "Rolling out possibility to import animated sticker packs". 1 Maret 2021. Diakses kembali 26 Maret 2020.
  67. ^ "Animated stickers enabled worldwide". 2 Maret 2021. Diakses kembali 26 Maret 2020.
  68. ^ "WhatsApp Hack Target: I Fear More Victims Are Out There". Forbes. 14 Mei 2019. Diarsipkan berdasarkan postingan asli pada 4 Mei 2019. Diakses kembali 28 April 2021.
  69. ^ Newman, Lily Hay (May 14, 2019). "How Hackers Broke WhatsApp With Just a Phone Call". Wired. ISSN 1059-1028. Diarsipkan pada 3 Juni 2019. Diakses kembali 28 April 2021.
  70. ^ "WhatsApp sues Israeli firm NSO over cyberespionage". Agence France-Presse. Diarsipkan pada 30 Oktober 2019. Diakses kembali 28 April 2021.
  71. ^ Satter, Raphael; Culliford, Elizabeth (October 30, 2019). "WhatsApp sues Israel's NSO for allegedly helping spies hack phones around the world". Reuters. Diarsipkan berdasarkan postingan asli pada 30 Oktober 2019. Diakses kembali 28 April 2021.
  72. ^ Bajak, Frank (October 29, 2019). "Facebook sues Israeli company over WhatsApp spyware". Associated Press. Diarsipkan pada 30 Oktober 2019, diakses kembali pada 28 April 2021.
  73. ^ "WhatsApp messenger for BlackBerry – Free Download". GetSpool – Jailbreak Tweaks, iOS News. 22 Mei 2015. Diarsipkan pada 25 Juni 2014. Diakses kembali 28 April 2021.
  74. ^ Ash (April 9, 2015). "[Application] NEW Native WhatsApp clients hits the Tizen Store, Goodbye ACL WhatsApp Messenger". Tizen Experts. Diarsipkan pada 9 Oktober 2015, diakses kembali 21 April 2021.
  75. ^ Page, Carly (August 5, 2014). "Whatsapp update adds support for Android Wear smartwatches". The Inquirer. Diarsipkan pada 11 Agustus 2014.
  76. ^ "WhatsApp Web". WhatsApp Blog. January 21, 2015. Diarsipkan pada 22 Januari 2015.
  77. ^ "WhatsApp support for mobile devices". WhatsApp Blog. Februari 26, 2016. Diarsipkan pada 3 Maret 2016. Diakses kembali 29 April 2021.
  78. ^ "WhatsApp support for mobile devices". WhatsApp Blog. Diarsipkan dari postingan asli pada.31 Desember 2016.
  79. ^ "WhatsApp extends Nokia S40, BlackBerry support till end of 2017, drops Symbian support". Nokiapoweruser. June 16, 2017. DIarsipkan pada 1 Agustus 2018.
  80. ^ "WhatsApp FAQ – Support for older operating systems". WhatsApp.com. DIarsipkan pada 3 Agustus 2018, Diakses kembali 29 April 2021.
  81. ^ Snelling, David (July 11, 2018). "The WhatsApp news we have been waiting for will transform these popular phones". Diarsipkan pada 3 Agustus 2018. Diakses kembali pada 29 April 2021.
  82. ^ "*Update* KaiOS officially getting Whatsapp". July 5, 2018. Diarsipkan berdasarkan postingan asli pada 3 Agustus 2018, diakses kembali 29 April 2021.
  83. ^ "WhatsApp Brings Fingerprint Lock Feature to Android, Months After iPhone". NDTV Gadgets 360. Diakses kembali pada 29 April 2021.
  84. ^ Woods, Ben (January 21, 2015). "WhatsApp finally launches on the Web". The Next Web. DIakses kembali 29 April 2021.
  85. ^ Kashmira Gander (January 21, 2015). "WhatsApp web: messaging client now available on internet browsers". The Independent. Diarsipkan pada 22 Januari 2015. Diakses kembali 29 April 2021.
  86. ^ Tweedie, Steven. "WhatsApp Is Now Accessible On The Web, But iPhone Users Are Out Of Luck". Business Insider. Business Insider. Diarsipkan pada 4 Februari 2015. Diakses kembali pada 29 April 2021.
  87. ^ stonesam92 (October 2, 2018). "Chit Chat A Mac app wrapper around WhatsApp's web client". GitHub. DIarsipkan pada tanggal 26 Juli 2016.
  88. ^ "WhatsApp for Mac". OSXDaily. 25 Mei 2015. Diarsipkan pada 11 April 2016.
  89. ^ "ChitChat for Mac". MacUpdate. Oktober 5, 2015. Diarsipkan pada 18 Oktober 2017.
  90. ^ "Introducing WhatsApp's desktop app". WhatsApp Blog. May 10, 2016. Archived from the original on May 11, 2016. Retrieved May 11, 2016.
  91. ^ Swanner, Nate (May 11, 2016). "WhatsApp now has an official desktop app for Windows and Mac". The Next Web. Archived from the original on May 11, 2016. Retrieved May 11, 2016.
  92. ^ "WhatsApp Desktop on the Mac App Store". Archived from the original on January 3, 2020. Retrieved December 27, 2019.
  93. ^ "WhatsApp update finally brings popular app to iPad". Archived from the original on March 21, 2020. Retrieved March 21, 2020.
  94. ^ "WhatsApp Messenger". Archived from the original on March 21, 2020. Retrieved April 14, 2021.
  95. ^ "Use a third-party WhatsApp client and you could be banned for life". Archived from the original on March 21, 2020. Retrieved March 21, 2020.
  96. ^ Shakal (March 22, 2011). "WhatsApp? Nicht ohne Risiken" [WhatsApp? Not without risks] (World Wide Web log) (di Jerman). DE. Disisipkan dari postingan asli (Google Terjemah) pada 26 Juni, 2015. DIakses kembali 30 April 2021.
  97. ^ Team Venomous (venomous0x) (September 29, 2018). "Interface to WhatsApp Messenger". GitHub (blog). Diarsipkan pada 26 Mei 2013. Diakses kembali pada 30 April 2021.
  98. ^ Amodio, Ezio (September 11, 2012). "Whatsapp – iOS password generation". IT. Diarsipkan pada 29 Januari 2013. Diakses kembali pada 30 April 2021.
  99. ^ Granger, Sam (September 5, 2012). "WhatsApp is using IMEI numbers as passwords". Diarsipkan dari postingan asli pada 11 September 2012, Diakses kembali pada 30 April 2021.
  100. ^ "Wassapp login issues" (blog). Lowlevel Studios. 11 Desember 2012. Diarsipkan pada 20 Desember 2012. Diakses kembali30 April 2021. "Wassapp is a PC application developed to be a non-official client for WhatsApp Messenger"
  101. ^ Emenike, Kelechi (September 16, 2013). "Download WhatsApp on non-compatible Dual-SIM Phones" (blog). NG: ECHO. Diarsipkan dari postingan asli pada 26 Oktober 2013, diakses kembali pada 30 April 2021.
  102. ^ Chowdhry, Amit (March 26, 2015). "WhatsApp For iOS Will Receive Voice Calling Feature In A Few Weeks". Forbes. Diarsipkan pada 9 Oktober 2017, diakses kembali pada 30 April 2021.
  103. ^ Perez, Sarah (February 2, 2015). "WhatsApp Voice-Calling Feature Spotted In The Wild". TechCrunch. Diarsipkan dari postingan asli pada 9 Oktober 2017, diakses kembali pada 30 April 2021.
  104. ^ a b Leyden, John (October 27, 2015). "WhatsApp laid bare: Info-sucking app's innards probed". The Register. Diarsipkan pada 19 Oktober 2019. Diakses kembali pada 30 April 2021.
  105. ^ Hazra, Sudip; Mateti, Prabhaker (September 13–16, 2017). "Challenges in Android Forensics". In Thampi, Sabu M.; Pérez, Gregorio Martínez; Westphall, Carlos Becker; Hu, Jiankun; Fan, Chun I.; Mármol, Félix Gómez (eds.). Security in Computing and Communications: 5th International Symposium, SSCC 2017. Springer. pp. 286–299 (290). doi:10.1007/978-981-10-6898-0_24. ISBN 9789811068980.
  106. ^ a b Srivastava, Saurabh Ranjan; Dube, Sachin; Shrivastaya, Gulshan; Sharma, Kavita (2019). "Smartphone Triggered Security Challenges: Issues, Case Studies and Prevention". In Le, Dac-Nhuong; Kumar, Raghvendra; Mishra, Brojo Kishore; Chatterjee, Jyotir Moy; Khari, Manju (eds.). Cyber Security in Parallel and Distributed Computing: Concepts, Techniques, Applications and Case Studies. Cyber Security in Parallel and Distributed Computing. John Wiley & Sons. hal. 187–206 (200). ISBN 9781119488057.
  107. ^ Valin, Jean-Marc; Maxwell, Gregory; Terriberry, Timothy B.; Vos, Koen (Oktober 2013). High-Quality, Low-Delay Music Coding in the Opus Codec. 135th AES Convention. Audio Engineering Society.
  108. ^ "Whatsapp Video Calling" (blog). November 14, 2016. Archived from the original on November 18, 2016. Retrieved November 18, 2016.
  109. ^ Alawadhi, Neha (November 15, 2016). "Whatsapp Video Calling". The Economic Times (News). Archived from the original on November 19, 2016. Retrieved November 18, 2016.
  110. ^ "WhatsApp Now Lets You Delete Messages Sent by Mistake". Smatt Geeks Media. November 1, 2017. Archived from the original on March 8, 2018. Retrieved March 8, 2018.
  111. ^ Team Venomous (venomous0x) (November 28, 2012) [May 29, 2012]. "WhatsAPI / README.md" (blog). GitHub. Archived from the original on June 22, 2015. Retrieved January 29, 2013.
  112. ^ Gaurav Rathee (June 25, 2015) [June 25, 2015]. "How WhatsApp Works" (blog). Diarsipkan pada 30 Juni 2015. Diakses kembali pada 30 April 2021.
  113. ^ Evans, Jon (November 18, 2014). "WhatsApp Partners With Open WhisperSystems To End-To-End Encrypt Billions Of Messages A Day". TechCrunch. Diarsipkan dari postingan asli pada 18 November 2014. Diakses kembali pada 30 April 2021.
  114. ^ "Open Whisper Systems partners with WhatsApp to provide end-to-end encryption". Open Whisper Systems. November 18, 2014. Diarpsipkan pada 18 November 2014. Diakses kembali 30 April 2021.
  115. ^ Snyder, Benjamin (November 18, 2014). "Facebook's messaging service WhatsApp gets a security boost". Forbes. Diarsipkan pada 20 November 2014. Diakses kembali pada 30 April 2021.
  116. ^ a b Scherschel, Fabian A. (April 30, 2015). "Keeping Tabs on WhatsApp's Encryption". Heise Security. Diarsipkan pada 30 April 2015. Diakses kembali pada 30 April 2021.
  117. ^ Lomas, Natasha (April 5, 2016). "WhatsApp completes end-to-end encryption rollout". TechCrunch. Diarsipkan pada 6 April 2016. Diakses kembali pada 30 April 2021.
  118. ^ Budington, Bill (April 7, 2016). "WhatsApp Rolls Out End-To-End Encryption to its Over One Billion Users". Deeplinks Blog. Electronic Frontier Foundation. Diarsipkan pada 12 September 2016. Diakses kembali 30 April 2021.
  119. ^ a b "WhatsApp Encryption Overview – Technical white paper" Diarsipkan 2021-04-30 di Wayback Machine. (PDF). WhatsApp Inc. April 4, 2016. Diarsipkan(PDF)pada 5 April 2016 Diakses kembali 30 April 2021.
  120. ^ Metz, Cade (April 5, 2016). "Forget Apple vs. the FBI: WhatsApp Just Switched on Encryption for a Billion People". Wired. ISSN 1059-1028. Diarsipkan pada 9 April 2017. Diakses kembali pada 11 Mei 2021.
  121. ^ a b Mishra, Digbijay (July 11, 2017). "WhatsApp gets nod for UPI payments through multi bank partnerships". The Times of India. Diarsipkan berdasarkan postingan asli pada 12 Juli 2017. Diakses kembali pada 15 Mei 2021.
  122. ^ Russell, Jon (April 4, 2017). "WhatsApp will reportedly launch peer-to-peer payments in India within 6 months". TechCrunch. Diarsipkan pada 6 Juli 2017. Diakses kembali 15 Mei 2021.
  123. ^ Bhargava, Yuthika (November 6, 2020). "WhatsApp payment service goes live in India". The Hindu. Diakses kembali pada 15 Mei 2021
  124. ^ Popper, Nathaniel; Isaac, Mike (February 28, 2019). "Facebook and Telegram Are Hoping to Succeed Where Bitcoin Failed". The New York Times. Diarsipkan pada 5 Maret 2019. Diakses kembali pada 15 Mei 2021.
  125. ^ Boorstin, Julia (June 18, 2019). "Facebook launches a new cryptocurrency called Libra". CNBC. Diakses kembali pada 15 Mei 2021.
  126. ^ Lecher, Colin (June 18, 2019). "European regulators are already pressing Facebook about its cryptocurrency". The Verge. Diakses kembali pada 15 Mei 2021.
  127. ^ Bursztynsky, Jessica (December 1, 2020). "Facebook-backed Libra Association has been renamed Diem". CNBC. Diakses kembali pada 15 Mei 2021.
  128. ^ "Apa artinya tanda centang biru di pesan WhatsApp?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06. Diakses tanggal 2015-01-13. 
  129. ^ WhatsApp Android Bisa Telepon Gratis
  130. ^ 1 Mei 2020, Video Call 8 Orang di WhatsApp Sudah Bisa Digunakan
  131. ^ Pertiwi, Wahyunanda Kusuma. Nistanto, Reska K., ed. "Pengguna WhatsApp Beta Sudah Bisa "Video Call" 50 Orang". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-05-19. 
  132. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-14. Diakses tanggal 2013-12-26. 
  133. ^ Mix (2017-09-12). "WhatsApp testing unsend feature that lets you delete embarrassing texts". The Next Web (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-17. 
  134. ^ Black, Marie. "How to Delete a Sent WhatsApp Message". Tech Advisor (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-17. 
  135. ^ "Wow! WhatsApp Siapkan Fitur Hapus Pesan yang Sudah Terkirim". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-17. Diakses tanggal 2017-10-17. 
  136. ^ Darenti, Talitha Desena. "WhatsApp Akan Munculkan Fitur 'Unsend', Bisa Hapus Pesan yang Udah Dikirim!". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2017-10-17. 
  137. ^ WhatsApp Beta

Pranala luar