Purbaya Yudhi Sadewa diangkat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 tanggal 3 September 2020.

Berkas:Purbaya Yudhi Sadewa 1.jpg
Potret Resmi dari Dokumentasi LPS 2023.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan
03 September 2020 - sekarang.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Mei 2018-September 2020
Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
November 2015-Juli 2016
Gubernur Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)
2016
Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden Republik Indonesia
April 2015-September 2015
Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
2010-2014
Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Penyelesaian Kasus (Debottlenecking), yang lebih dikenal dengan “Pokja IV”, di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
2016
Anggota Indonesia Economic Forum
2015 - sekarang
Informasi Pribadi
Tempat dan Tanggal Lahir. Bogor, 7 Juli 1964.
kebangsaan : Indonesia
Almamater : Institut Teknologi Bandung.
Anak : 2

Pendidikan

Beliau meraih gelar Sarjana dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sementara gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi diperoleh dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Pendidikan
1 S1 Jurusan Teknik Elektro

Institut Teknologi Bandung.

2 Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi diperoleh dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Pengalaman

Sebelum menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, beliau pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Mei 2018-September 2020), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Juli 2016 - Mei 2018), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (November 2015-Juli 2016), Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (April 2015-September 2015), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2010-2014), Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010-2014), Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Penyelesaian Kasus (Debottlenecking), yang lebih dikenal dengan “Pokja IV”, di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Juni 2016-sekarang), Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (2016-sekarang) dan Anggota Indonesia Economic Forum (2015-sekarang).

Sebelum terjun di pemerintahan, Beliau memulai karir sebagai, Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989-1994), Senior Economist di Danareksa Research Institute (Oktober 2000-Juli 2005), Direktur Utama PT Danareksa Securities (April 2006-Oktober 2008), Chief Economist Danareksa Research Institute (Juli 2005-Maret 2013), dan sebagai Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) (Maret 2013-April 2015).   

Galeri

 
Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (2020 - 2025)









Daftar Referensi

  1. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200923112052-78-549786/jokowi-angkat-anak-buah-luhut-jadi-ketua-dekom-lps
  2. https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Purbaya_Yudhi_Sadewa
  3. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4363898/jokowi-angkat-4-dewan-komisioner-lps-purbaya-yudhi-sadewa-jadi-ketua
  4. https://www.antaranews.com/berita/1742157/purbaya-yudhi-sadewa-resmi-jadi-ketua-dewan-komisioner-lps
  5. https://maritim.go.id/detail/menko-luhut-pimpin-pelantikan-pejabat-pimpinan-tinggi-madya
  6. https://m.kbr.id/nasional/03-2015/luhut_panjaitan_tunjuk_lima_deputi_/69287.html
  7. https://katadata.co.id/arnold/berita/5e9a56c1484ed/luhut-tunjuk-purbaya-gantikan-widhyawan-sebagai-gubernur-opec
  8. https://keuangan.kontan.co.id/news/danareksa-incar-kelola-danap-23-triliun