Dadap serep
| Dadap serep | |
|---|---|
_Merr._inflorescence.jpg)
| |
| Perbungaan majemuk dadap serep | |
| Klasifikasi ilmiah | |
| Kerajaan: | |
| Divisi: | |
| Kelas: | |
| Ordo: | |
| Famili: | |
| Subfamili: | |
| Tribus: | |
| Genus: | |
| Spesies: | E. subumbrans
|
| Nama binomial | |
| Erythrina subumbrans | |
| Sinonim | |
|
Hypaphorus subumbrans Hassk. | |
Dadap serep adalah salah satu pohon yang termasuk dalam suku Fabaceae.[1][2] Ia juga memiliki nama lain seperti; dadap lesang, dadap limit, dadap minyak (Sd.); dadap lenga, dadap srep, dadap lisah (Jw.); dedap serap, dedap minyak (Mly.); dadap licin (Lam.); dhâddhâ' oleng (Mdr.).[3]
Pertelaan
Pohon dadap serep cukup besar dengan tinggi yang dapat mencapai 22 meter.[1][3] Batangnya berduri dan kadang juga ditemui tanpa duri. Batang muda berwarna kelabu kehijau-hijauan dengan gari-garis pucat yang membujur.[1] Daun majemuk menyirip berjumlah 3 helai, helaian daun berbentuk hampir bulat hingga belah ketupat, bagian pangkal bulat, bagian ujung lebih besar, bagian tepi rata.[3] Perbungaan sedikit; benang sari yang terdepan seringkali sampai pangkalnya terlepas.[3] Dadap serep biasanya berbunga pada musim hujan, yaitu antara bulan Oktober sampai Desember.[1] Biji bertipe polong khas Fabaceae.[3] Pohon ini jamak ditemui di Asia Tenggara.[3] Dadap serep banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun kopi, dan kebun lada; di kebun-kebun ia ditanam orang untuk pohon pelindung kakao dan kopi atau sebagai panjatan tanaman lada dan sirih; hidup pada ketinggian tempat 1 - 1.500 m dpi.[1][3] Jenis tanah yang dikehendaki adalah tanah aluvial, dan berpasir.[3]
Manfaat
Selain ditemukan liar di kebun-kebun atau hutan, dadap serep juga kerap ditanam di pinggir pekarangan sebagai tanaman obat keluarga, atau hanya sebagai patok dan pagar hidup. Secara tradisional, daunnya biasa dipakai sebagai penurun panas, dengan cara diguiungkan daunnya dan diremas-remas sampai layu, kemudian ditempelkan di dahi anak yang demam. Cara ini terbilang cukup ampuh, dengan beberapa kali pengulangan, dan diganti daunnya jika sudah kering.[1] Lumatan daunnya juga biasa dipakai untuk menyembuhkan gigitan serangga. Sementara, cairan dari kulit batang dan cabang tersebut dapat digunakan untuk cuci mata.[1] Daunnya juga berkhasiat untuk mengurangi rasa sakit pasca haid.[1] Selain itu dapat pula digunakan untuk menambah jumlah air susu.[1] Daunnya yang masih muda dapat dimakan sebagai lalapan (setelah direbus/dilayukan terlebih dahulu) atau dibuat sayur.[1]
Dadap serep kerap disamakan dengan dadap ayam, karena jika dilihat dari kejauhan keduanya lumayan mirip. Pembedanya ialah, daun dadap serep agak lebih kaku dan warnanya agak tua dibanding dadap ayam. Sedangkan daun dadap ayam lebih lemas dan warnanya lebih hijau muda. Perbungaannya pun juga berbeda, bunga dadap serep lebih jarang dan tandannya lebih pendek dibanding dadap ayam.
Galeri
_Merr._(30910868470).jpg)
_Merr.jpg)
_Merr._(30910819490).jpg)
_Merr._inflorescence_side.jpg)
_Merr._pods.jpg)
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. hlm. 734.
- ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 18 Juni 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e f g h "Dadap serep, IPBiotics - View TumbuhanObat". ipbiotics.apps.cs.ipb.ac.id. Diakses tanggal 2020-04-15.