Dar-al Musthafa

sekolah di Yaman


Dar-al Musthafa atau Pondok Pesantren Darul Musthafa adalah pesantren yang terletak di Kota Tarim, Hadramaut, Yaman yang berjarak 30 km sebelah timur laut Kota Seiwun, didirikan oleh Habib Umar bin Hafidz.[1] Pembangunan Darul Musthafa dilakukan pada bulan Syawal tahun 1410 H dan peresmian pertama pada hari Selasa, tanggal 29 Dzulhijjah 1411 H bertepatan dengan hari wafatnya Al-Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz ibn Abu Bakar bin Salim, dan peresmian kedua pada bulan Muharram 1417 H.[5] Pesantren ini merupakan sebuah bukti benteng Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah dengan Mazhab Syafi'i di Negeri Yaman.[1] Dar-al Musthafa adalah tempat multikultural yang penuh dengan pelajar dari Indonesia hingga California.[6]

Dar-al Musthafa
دار المصطفى
Alamat
,
Situs webdaralmustafaedu.com
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiIslam
Didirikan1993[1]
PendiriHabib Umar bin Hafidz
PengasuhHabib Umar bin Hafidz
Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
Lain-lain
Sloganbil hikmah wal mauidzah hasanah 'ala Thariqah al-Ba'alawi (Dengan santun dan bijak, serta berjalan di atas Thariqah Alawiyah)[1]
AlumniAl Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa[2]
Al Habib Jindan bin Novel bin Jindan[2]
Al Hamid Ja'far Al Qadri[3]
Al Habib Sholeh bin Muhammad Al Jufri[4]
Moto


Asas[5][7]

Pesantren ini memiliki 3 bagian asas, yakni:

  1. Penguasaan ilmu-ilmu Islam secara murni.
  2. Pembersihan jiwa dan pemurnian akhlak.
  3. Dakwah.

Program[5][7]

Adapun program-program untuk mencapai sasaran dan menghasilkan hasil yang memuaskan, Dar Al-Musthafa membuat program program pada tiap-tiap tujuan:

Ilmu

Pelajar diberi dua pilihan:

  1. Belajar kitab kitab yang sudah ditetapkan di Dar Al-Musthafa.
  2. Menghafal Al-Quran disertai dengan belajar fiqh dan nahwu.
Suluk

Dianjurkan bagi tiap pelajar meresapi dan mengamalkan dasar dasar suluk:

  1. Pembersihan diri dari sifat sifat tercela.
  2. Mempunyai perhatian dengan sunnah-sunnah dan adab nabi SAW.
  3. Beradab dengan pergaulan sesama makhluk.

Selalu mentaati petunjuk dan nasihat-nasihat. Dalam hal ini Al Habib Umar bin Hafidz mengumpulkan untuk santri-santrinya adzkar dan awrad dalam satu kitab yang diberi nama “Khulasah Al Madad Annabawi”, yang mana dianjurkan kepada para santri-santrinya untuk membacanya pada waktu yang sudah ditentukan.

Dakwah

Pihak pengurus membuat satu jadwal bagi para santri yang punya kemauan dalam dakwah, seperti khuruj da’wah (keluar dakwah) mingguan setiap hari Kamis sampai hari Jum’at. Keluar dakwah tahunan selama 40 hari, ini bagi para santri yang sudah membaca kitab ‘Umdatus Salik dan menziarahi para ulama, tempat-tempat bersejarah, masjid-masjid dan maqam-maqam para aulia yang ada di Hadhramaut. Selain itu, ada juga dakwah di lingkungan Dar Al-Musthafa, seperti pertemuan santri-santri yang berasal dari satu daerah.

Waktu Belajar

Pelajaran dimulai setelah shalat subuh, diajarkan tiga mata pelajaran, setiap satu mata pelajaran memakan waktu 45 menit sampai jam 08.30 pagi, kemudian pelajaran diteruskan setelah shalat dzuhur, (satu mata pelajaran), selanjutnya pelajaran diteruskan kembali setelah shalat maghrib satu mata pelajaran dan setelah shalat isya setoran hafalan.[5][7]

Lama belajar setiap murid rata-rata selama empat tahun, tanpa menganut sistem kenaikan kelas, yang mana para murid belajar secara berjenjang memahami beberapa kitab di bawah bimbingan para guru pengajar yang ahli dan memiliki sanad keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan.[8] Setelah diuji dan lulus, mereka baru bisa melanjutkan belajar ke kitab yang lebih sulit, jika tidak lulus, maka harus mengulanginya lagi.[8]

Kitab-kitab yang dipelajari

Fiqih
Aqidah
Nahwu
Hadits
Tasawuf
  • Bidayatul Hidayah[9]
  • Ihya Ulumuddin[9]
  • ar- Risalatul Mu'awwanah[9]
Metode pengajaran adalah sistem halaqah.

Setelah pelajar meyelesaikan kitab kitab diatas, pelajar diberi pilihan untuk masuk jurusan (takhasus), penjurusannya sebagai berikut:

  1. Al Quran wa Ulumih[5][7]
  2. Al Hadits wa Ulumih[5][7]
  3. Sirah[5][7]
  4. Lughah Arabiyah[5][7]
  5. Fiqh wa Ushulih[5][7]

Dar Al Musthafa juga mengadakan pesantren kilat (dauroh) pada masa liburan musim panas untuk para mahasiswa-mahasiswa, pegawai dan guru-guru selama 40 hari, dan juga mengadakan pesantren kilat untuk para kiai selama tiga bulan.[7]

Para Murid yang belajar di Dar-al Musthafa, selain belajar ilmu dzahir, Al Habib Umar juga memberikan amanat untuk memperhatikan keilmuan batiniah, diantaranya meneladani akhlaq Nabi Muhammad SAW, Ahlul Bait, dan para sahabat beserta salafunassalih.[9]

Al Habib Umar juga menekankan kepada para murid agar selalu membersihkan hati dan jiwa serta sifat-sifat tercela seperti sombong, iri, dengki, hasut, riya', dan juga penyakit-penyakit hati lainnya.[10] Para murid juga dituntut untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama saudara muslim, terutama kepada yang lebih tua.[10]

Sarana dan Fasilitas[5][7]

  • Asrama bagi para santri, setiap kamar dilengkapi dengan AC, kipas angin, almari, meja belajar dan ranjang
  • Toserba
  • Ruang makan
  • Warnet
  • Wartel
  • Klinik
  • Perpustakaan
  • Toko buku
  • Transportasi sebanyak 4 bis
  • Money changer
  • Rumah tamu
  • Stasiun radio
  • Travel umrah dan haji

Catatan Kaki

Daftar Pustaka

Website
Sumber Buku Bacaan
  • Tim Pustaka Basma (2012). Memahami Pribadi Suci Baginda Nabi SAW Melalui Maulid Dhiya'ullami. Malang, Indonesia: Pustaka Basma. ISBN 978-979-19699-7-0. 
  • Basyaiban, Muhsin; As-Syamfuriy, Sya'roni (2013). Basyaiban, Muhsin, ed. Majelisnya Pecinta Ulama & Habaib. Yogyakarta, Indonesia: Layar Creativa Mediatama. ISBN 602-148-330-5. 
  • Al Qadri, Alhamid Ja'far (2012). Dairobi, Ahmad, ed. Bijak Menyikapi Perbedaan Pendapat, Telaah atas Pemikiran Al Habib Umar bin Hafizh dalam membina Ukhuwah dan Membangun Dialog. Jakarta, Indonesia: Mizan Pustaka. ISBN 978-979-433-753-0. 


Pranala luar