Candi Lawang

bangunan kuil di Indonesia

Candi Lawang adalah candi bercorak Hindu yang terletak di Padukuhan Lawang, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dan dibangun pada abad ke-9.[1]

Penemuan

Keberadaan candi Lawang pertama kali dilaporkan oleh P.A. Hadiwijaya, Kepala Perkebunan Sukabumi di Paras, pada 1919. Dia mengatakan ada sebuah candi yang terkubur di tengah area kebun kopi. Setahun kemudian dilakukan ekskavasi atau penggalian di tempat ditemukannya candi.[2]

Lokasi dan Deskripsi

Candi Lawang berada pada sisi timur Gunung Merapi dan terletak pada ketinggian 915 m dpl. Candi ini terletak tidak jauh (sekitar 900 meter) dari Candi Sari Cepogo dan 25 meter dari Kali Gandul.

Pada kompleks ini terdapat satu candi induk yang dikelilingi empat candi perwara atau pendamping. Bagian candi induk yang berdenah bujur sangkar ini sudah tidak utuh atau runtuh. Batur (alas candi) berukuran 6,4 m × 6,4 m, sementara tubuh candi berukuran 5 meter dan menghadap ke barat. Dinding-dinding cella sudah tidak terlihat, tetapi bagian sumuran masih baik dan mempunyai kedalaman 3,6 meter.[3]

Batur candi induk tersusun dua tingkat dengan tinggi masing-masing 1,24 m dan berbentuk bingkai rata yang tebal. Di atas batur terdapat bagian kaki candi. Sementara bagian pipi tangganya berbentuk ikal lemah atau voluut. Tubuh candi Lawang tidak lengkap karena hanya tinggal sebagian, yaitu di sudut barat daya. Lantainya juga sudah rusak sehingga bagian sumuran candi terlihat.[4]

Di bagian selatan ada sebuah candi perwara dengan batur berukuran bujur sangkar bersisi 3,35 m dan menghadap ke barat. Perwara bagian selatan kemungkinan juga berdesain sama meskipun saat ini hanya terlihat satu baris batu.[3]

Temuan

Ada sebuah inskripsi bertuliskan ju thi ka la ma sa tka di ambang pintu candi.[3] Di tengah candi masih ada sebuah yoni dalam keadaan baik. Temuan lain di sekitar candi ini antara lain sesosok arca Agastya, arca Durga bertangan delapan (disimpan di Museum Radya Pustaka, Surakarta), pecahan makara, dan simbar.[2]

Galeri gambar

Referensi

  1. ^ Atlas budaya Indonesia, ISBN 978-602-9439-58-8, OCLC 964574538, diakses tanggal 2020-02-09 
  2. ^ Lompat ke: a b Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 978-602-17669-3-4. OCLC 886882212. 
  3. ^ Lompat ke: a b c Degroot, Véronique Myriam Yvonne (2009). Candi, space and landscape : a study on the distribution, orientation and spatial organization of Central Javanese temple. Leiden: Leiden University. hlm. 311–312. 
  4. ^ Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 978-602-17669-3-4. OCLC 886882212.