Wikipedia:Artikel pilihan

Revisi sejak 25 Juli 2023 17.12 oleh Ariandi Lie (bicara | kontrib) (Membatalkan 3 suntingan oleh Fredy fran (bicara) ke revisi terakhir oleh Ariandi Lie(Tw))
Bantuan · Komunitas · Portal · ProyekWiki · Permintaan artikel · Pengusulan
Bintang ini melambangkan artikel pilihan di Wikipedia.
Bintang ini melambangkan artikel pilihan di Wikipedia.
Artikel pilihan adalah artikel-artikel terbaik di Wikipedia, yang ditentukan oleh komunitas. Sebelum dimasukkan ke dalam daftar ini, artikel-artikel tersebut dinilai dan dibahas di Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan, untuk memastikan keakuratan, kenetralan, kelengkapan, dan gaya penulisan, berdasarkan Wikipedia:Kriteria artikel pilihan.

Saat ini terdapat 394 artikel pilihan dari 711.273 artikel di Wikipedia, yang berarti ada satu artikel pilihan untuk setiap 1.805 artikel di Wikipedia.

Artikel yang berhasil mendapatkan status artikel pilihan akan diberikan bintang () pada pojok kanan atasnya. Selain itu, apabila suatu artikel merupakan artikel pilihan di Wikipedia bahasa lain, akan diberikan bintang pada pranala interwiki di sisi kiri bawah artikel.

Hapus singgahan

Artikel pilihan
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016 2017
2018 2019
2020 2021
2022 2023
2024 2025
Menurut topik
Usulan

Artikel pilihan:

Artikel pilihan periode ini

Ranavalona III

Ranavalona III adalah penguasa terakhir dari Kerajaan Madagaskar. Ia memerintah dari 30 Juli 1883 hingga 28 Februari 1897, yang mana masa pemerintahannya ditandai dengan upaya terus-menerus namun akhirnya sia-sia untuk menolak maksud pemerintah kolonial Prancis. Sebagai wanita muda, dia dipilih di antara beberapa Andriana (bangsawan) yang memenuhi syarat untuk menggantikan Ratu Ranavalona II setelah kematiannya. Seperti dua ratu sebelumnya, Ranavalona menjalani perkawinan politik dengan anggota elit Hova (orang merdeka) bernama Rainilaiarivony, yang dalam perannya sebagai Perdana Menteri Madagaskar bertanggung-jawab mengawasi jalannya pemerintahan sehari-hari serta hubungan luar negeri kerajaan. Selama pemerintahannya, Ranavalona mencoba untuk mencegah kolonisasi dengan memperkuat hubungan dagang dan diplomatik dengan Amerika Serikat dan Britania Raya. Namun, serangan Prancis terhadap kota-kota pelabuhan di pesisir dan terhadap ibu kota Antananarivo akhirnya menyebabkan jatuhnya istana kerajaan pada tahun 1895, sehingga mengakhiri kedaulatan dan otonomi politik kerajaan ini yang sudah berlangsung seabad lamanya. (selengkapnya)


Monumen "martir anak Palestina" di Bamako, Mali

Pembunuhan Muhammad ad-Durrah terjadi di Jalur Gaza pada 30 September 2000, saat protes dan kerusuhan merebak dalam Intifada Kedua. Muhammad ad-Durrah yang berusia 12 tahun dan ayahnya, Jamal, direkam oleh Talal Abu Rahma, seorang juru kamera lepas Palestina yang bekerja di stasiun televisi France 2, saat mereka berada di tengah-tengah baku tembak antara pasukan keamanan Israel dan Palestina. Rekaman video tersebut memperlihatkan keduanya sedang meringkuk di balik sebuah pipa beton. Kemudian, terjadi baku tembak dan diikuti munculnya semburan debu. Setelah itu, sang anak terlihat terkapar di lutut ayahnya. Potongan rekaman sepanjang 59 detik pertama kali disiarkan di Prancis dengan narasi yang disampaikan oleh Charles Enderlin, kepala biro France 2 di Israel. Berdasarkan informasi dari juru kamera, Enderlin berkata kepada para penonton bahwa keduanya merupakan "target penembakan dari pihak Israel" dan sang anak tewas. Pasukan Pertahanan Israel pada awalnya menyatakan bertanggung jawab atas penembakan ad-Durrah tetapi mereka kemudian menarik kembali pengakuan tanggung jawabnya. (Selengkapnya...)

Albertus Soegijapranata

Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ (18961963), lebih dikenal dengan nama lahir Soegija, merupakan Vikaris Apostolik Semarang, kemudian menjadi uskup agung. Ia merupakan uskup pribumi Indonesia pertama dan dikenal karena pendiriannya yang pro-nasionalis, yang sering disebut "100% Katolik, 100% Indonesia". Soegijapranata sampai sekarang dihormati orang Indonesia, baik pemeluk Katolik maupun bukan. Berbagai biografi tentangnya sudah ditulis oleh berbagai penulis, dan pada tahun 2012 sebuah film biopik fiksi garapan Garin Nugroho, yang diberi judul Soegija, diluncurkan. Namanya dijadikan sebagai nama sebuah universitas di Semarang, Universitas Katolik Soegijapranata. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya

Lihat pula