Waduk Penjalin
Waduk Penjalin adalah sebuah waduk yang dibangun di Winduaji, Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah untuk menampung air dari salah satu anak Sungai Pemali, yakni Sungai Penjalin.[1] Waduk ini terletak di perbatasan antara Banyumas dan Brebes, atau sekitar 12 kilometer dari Bumiayu. Waduk ini dibangun pada dekade 1930-an oleh pemerintah Hindia Belanda bersamaan dengan pembangunan Waduk Malahayu. Waduk ini berfungsi untuk menjamin pasokan air ke Saluran Irigasi Pemali Bawah.[2]
Waduk Penjalin | |
---|---|
Lokasi | Winduaji, Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah |
Kegunaan | Irigasi |
Status | Digunakan |
Mulai dibangun | 1930 |
Mulai dioperasikan | 18 Juni 1934 |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor | Pemerintah Hindia Belanda |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan tanah homogen |
Tinggi | 18 m |
Panjang | 842 m |
Volume bendungan | 396.000 m³ |
Ketinggian di puncak | 342,25 m |
Membendung | Sungai Penjalin |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Ogee |
Kapasitas pelimpah | 90,51 m³ / detik |
Waduk | |
Kapasitas aktif | 9.992.000 m³ |
Kapasitas nonaktif | 508.000 m³[1] |
Luas genangan | 120 hektar |
Struktur
Waduk ini dibangun di Winduaji untuk menampung air dari Sungai Penjalin, salah satu anak Sungai Pemali. Waduk ini memiliki luas sekitar 1,25 km2 dengan volume air waduk normal 9,5 juta m3. Di bagian muka waduk ini terdapat tanggul dengan ketinggian 18 meter dari dasar sungai, lebar puncak 4 meter, dan panjang puncak 842 meter. Waduk ini dikelilingi oleh pedukuhan Mungguhan, Keser Kulon, Kali Garung, Kedung Agung, Soka, Karangsempu, Pecikalan, dan Karangnangka. Sedangkan dukuh yang terletak di sebelah timur yang merupakan tanggul dan pintu gerbang waduk adalah dukuh Keser Tengah.
Pada tahun 1995, untuk mengatasi kebocoran pada waduk ini, dilakukan pemasangan dinding diafragma sepanjang 150 meter di bagian waduk yang bocor oleh Wijaya Karya. Dinding diafragma tersebut dibuat dari campuran semen bentonit dan air.[1]
Pemanfaatan
Waduk ini berfungsi untuk menjamin pasokan air ke Saluran Irigasi Pemali Bawah yang difungsikan untuk mengairi lahan pertanian seluas 29.000 hektar. Selain itu, warga sekitar juga memanfaatkan kekayaan alam di sekitar waduk ini sebagai tempat mencari nafkah, antara lain mencari ikan, memelihara keramba apung, dan pada saat lebaran, warga menyewakan perahu untuk rekreasi air keliling waduk. Saat ini, waduk ini banyak dimanfaatkan oleh pengunjung dari Purwokerto, Cilacap, dan Purbalingga untuk berlibur dan bersantai. Tiap Idul Fitri, diselenggarakan Pekan Wisata Idul Fitri dengan acara lomba menangkap itik, pentas dangdut, dan permainan ketangkasan anak.
Referensi
- ^ a b c Sinaro, Radhi (2007). Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) (dalam bahasa Indonesia). Tangerang Selatan: Bentara Adhi Cipta. ISBN 978-979-3945-23-1.
- ^ "Waduk Penjalin, Brebes, Jawa Tengah"[pranala nonaktif permanen]