Gimjang

salah satu metode pengawetan
Revisi sejak 5 Agustus 2023 14.17 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 6 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Gimjang (Hangeul: 김장), juga dapat dibaca kimjang[1] adalah tradisi persiapan dan pengawetan kimchi atau hidangan acar sayur pedas Korea yang disajikan pada musim dingin yakni di bulan November sampai Desember.[2] Selama berbulan-bulan di musim panas, kimchi dibuat dari sayur-sayuran segar yang kemudian akan difermentasi terlebih dahulu.[2] Selama satu bulan, dari bulan kesepuluh setiap tahunnya, orang-orang mulai menyiapkan kimchi dalam jumlah besar untuk menyediakan nutrisi sepanjang musim dingin.[3][4] Tradisi ini bukan merupakan tradisi perorangan, tetapi tradisi nasional yang dilakukan secara beramai-ramai. Biasanya setiap wilayah akan memiliki giliran untuk mengolah kimchi tersebut.[5]

Gimjang
Persiapan untuk gimjang: bahan-bahan untuk membuat kimchi dalam skala besar
Nama Korea
Hangul
김장
Alih AksaraGimjang
McCune–ReischauerKimjang

Tradisi Gimjang telah masuk ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia UNESCO pada bulan Desember 2013.[6]

Proses Tradisi

sunting

Kimchi merupakan makanan pendamping (banchan) dalam hampir semua makanan dan merupakan bagian penting dari budaya Korea. Resepnya berasal dari abad ke-13 yang dibuat dari sayuran, acar, dan garam atau campuran alkohol. Lada merah ditambahkan ke dalam campuran bahan tersebut pada abad ke-17. Kimchi modern biasanya terbuat dari kubis napa dan lobak putih. Meskipun ada ratusan variasi olahan, kimchi umumnya terdiri atas lobak, daun bawang, wortel, dan bawang putih.

Dalam cuaca yang lebih dingin di bulan November, proses pembuatan gimjang dimulai. Proses pembuatan ini akan dibagi kepada beberapa keluarga, kerabat, dan tetangga. Selama proses pembuatan, sekelompok orang akan berkumpul untuk memotong sayuran, mencucinya, dan menambahkan garam untuk mengawetkan makanan dan memulai proses fermentasi. Kimchi sulit untuk disimpan dalam waktu lama, karena akan membeku jika suhu terlalu dingin, dan akan terfermentasi berlebihan serta berubah menjadi asam jika suhu terlalu hangat. Solusi tradisional sebelum pendinginan yang efektif adalah dengan menyimpan kimchi dalam toples gerabah di dalam tanah, dikubur hingga setinggi leher toples untuk mencegah isinya membeku. Saat suhu turun di bawah 0 °C, fermentasi dihentikan dan makanan diawetkan, kegiatan itu dilakukan kembali saat suhu meningkat di musim semi.

Kebiasaan gimjang terus diturunkan dari generasi ke generasi. Di daerah perkotaan, orang-orang biasanya menyimpan toples besar berisi kimchi fermentasi di balkon rumah. Banyak masyarakat menggunakan lemari es sekunder yang dirancang khusus untuk menyimpan kimchi, karena aroma kimchi yang kuat dapat mencemari produk lain di lemari es.

Dalam upaya untuk memopulerkan popularitas kimchi dengan pembuatan secara massal dalam kehidupan modern, Seoul telah menciptakan satu-satunya museum kimchi di dunia, di mana wisatawan dan masyarakat lokal dapat mencicipi berbagai jenis hidangan fermentasi, dan belajar tentang proses gimjang tradisional.[2] Meskipun angka konsumsi telah turun, orang Korea masih mengonsumsi 25 kilogram (55 lb) kimchi per orang setiap tahunnya.

Referensi

sunting
  1. ^ Dongyun Lee, Sunjoo Kim, Jinhee Cho and Jeongho Kim, "Microbial population dynamics and temperature changes during fermentation of kimjang kimchi" Diarsipkan 2019-12-21 di Wayback Machine., The Journal of Microbiology, Vol. 46, Number 5, 590-593
  2. ^ a b c Jill DuBois (2004), Korea, Cultures of the world, 7 (edisi ke-2), Marshall Cavendish, ISBN 978-0-7614-1786-6, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05, diakses tanggal 2010-04-14 
  3. ^ Martin Robinson, Ray Bartlett, Rob Whyte (2007), "Lonely planet Korea", Country Guides, Travel Survival Kit Series (edisi ke-7), Lonely planet, ISBN 978-1-74104-558-1, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05, diakses tanggal 2010-04-14 
  4. ^ Koreana Quarterly, 4 (1), International Research Centre, 1962, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05, diakses tanggal 2010-04-14 
  5. ^ Setyanti, Christina Andhika. "Gimjang, 'Pesta Nasional' Pembuatan Kimchi di Korea". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 2021-11-27. 
  6. ^ "Kimchi-Making Culture Joins UNESCO Intangible Heritage List". Chosun Ilbo. 2013-12-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-02. Diakses tanggal 2013-12-06. 

khimchi adalah makanan yang telah difermentasi. ada berbagai macam kimchi, tidak hanya dari sawi tetapi dari lobak pun bisa lho kawan kawan