Puteri Remaja
Puteri Remaja (bahasa Inggris: Little Women) adalah sebuah novel oleh pengarang Amerika Louisa May Alcott (1832–1888). Buku ini ditulis dan memiliki latar tempat di rumah keluarga Alcott, Orchard House di Concord, Massachusetts. Novel ini diterbitkan dalam dua volume pada tahun 1868 dan 1869. Novel ini berkisah tentang kehidupan empat perempuan bersaudara— Meg, Jo, Beth, dan Amy March—dan secara garis besar ditulis berdasarkan pengalaman masa kecil pengarang bersama ketiga saudara perempuannya. Volume pertama novel ini langsung laris dan mendapat pujian dari para kritikus sehingga diterbukan volume kedua berjudul Good Wives yang ternyata juga sukses. Novel ini kemudian diterbitkan dalam bentuk satu volume tunggal pada tahun 1880. Alcott melanjutkan Little Women dengan dua sekuel yang juga menampilkan March bersaudara, Little Men (1871) dan Jo's Boys (1886). Little Women telah diadaptasi sebagai sandiwara, musikal, opera, film, dan animasi.
Pengarang | Louisa May Alcott |
---|---|
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Inggris |
Genre | Keluarga Drama Komedi Pubertas |
Penerbit | Roberts Brothers |
Tanggal terbit | 1868 (bagian 1) 1869 (bagian 2) |
Jenis media | Cetak |
Diikuti oleh | Little Men, Jo's Boys |
Pada awalnya Louisa May Alcott diminta untuk menulis sebuah cerita anak perempuan untuk Thomas Niles, mitranya dalam perusahaan Boston Roberts Brothers. Alcott setuju, tetapi dalam buku hariannya, Alcott menulis "Aku bekerja keras pergi, meskipun aku tidak benar-benar menikmati hal semacam ini, aku tidak pernah menyukai gadis-gadis atau tahu banyak mengenai mereka, kecuali adik saya, tetapi sungguh aneh saat kita memainkan peran dan pengalaman dapat menghasilkan cerita yang menarik, meskipun aku ragu. itu".
Pada 1880 buku Little Women itu diterbitkan dalam satu jilid. Cerita Little Women menarik bagi perempuan dari segala jenis dan usia, penuh nilai dan keyakinan, dan merupakan gambaran yang sangat nyata tentang kehidupan Amerika yang paling pada saat itu. Alasan mengapa buku ini disebut menarik terletak pada semua kepribadian dari karakter Mrs Margaret March yang merupakan seorang wanita yang kuat dan mandiri yang tidak pantang menyerah. Selain itu ia juga seorang ibu yang menanam nilai-nilai kuat pada anak perempuan, sehingga nilai-nilai tersebut menjadi fondasi kuat pada keluarga March.
Keinginan Margaret yang terbesar adalah agar anak-anaknya mempunyai hubungan yang baik dengan semua orang, sama seperti bagaimana ia berbagi dan menjalin hubungan dengan anak-anak perempuannya, yang memiliki beragam sifat. Hal inilah yang menjadi pesan dalam buku ini bahwa ibu manapun di dunia ini pantas meniru apa yang sudah dilakukan Margaret March, dimana ia berusaha memahami seperti apa sifat dan bakat anak-anaknya, sehingga pemahaman ini berdampak positif saat ia menjalin komunikasi dan berteman dengan anak-anaknya, sehingga Margaret dapat mengagumi dan memiliki hati anaknya.
Seperti anaknya Jo, yang cenderung bandel namun memiliki bakat menulis, lalu ada Beth, yang selalu merasa tidak sehat dan rapun, tetapi mempunyai sikap yang manis, serta menyukai tinggal di dalam rumah, kemudian Amy, yang mewakili anak dengan bakat dan keindahan serta memiliki sfiat manja khas anak bungsu, sedangkan, Meg mewakili sifat wanita yang ingin dicintai, ingin mendapatkan nilai yang lebih baik dari semua wanita, tetapi kurang yakin tentang penampilannya.
Buku ini penuh dengan nilai-nilai dan kepercayaan pada masanya. Keluarga March, yang dulunya adalah keluarga kaya, dan mempunyai hubungan kekerabatan dengan kasta masyarakat "lebih tinggi", harus rela dan dengan terpaksa untuk kadang-kadang berkomunikasi dengan orang lain yang memandang rendah pada mereka, hanya karena mereka saat ini jatuh miskin. Buku yang berlatar belakang masa perang sipil, dimana banyak terjadi ketegangan antara kulit hitam dan kulit putih. Beberapa nilai yang diajarkan Mrs. Margaret March kepada anak-anaknya mengenai pentingnya berusaha dan jangan pernah menyerah untuk mencapai cita-cita, jangan untuk menjadi sesorang yang penting karena memiliki harta atau materi, tetapi menjadi penting karena memiliki kekuatan mental, dan terlepas dari apa yang dunia berikan kepada mereka, kedudukan mereka sama dengan laki-laki dan karena itu mereka mempunyai hak yang sama.Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref>
tidak sah;
Resensi
Little Women bercerita tentang kehidupan keluarga di sebuah kota yang tenang Massachusetts, selama masa perang sipil di Concord, Massachusetts.Terdiri dari 4 saudara, yaitu Meg, Jo, Beth, dan Amy March yang dibesarkan dalam kemiskinan sopan oleh Marmee, ibu mencintai mereka. Ayah mereka bekerja sebagai pengkhotbah Perang Saudara yang akhirnya tewas dalam perang. Gadis-gadis keluarga March menghibur diri mereka dengan memainkan dan memproduksi surat kabar mingguan. Mereka berteman Theodore Lawrence, cucu dari orang tua kaya. Beberapa tahun berlalu, Jo berusaha untuk menjadi seorang penulis, mandiri terkenal. Dia bersikeras untuk mengirimkan karyanya ke penerbit, dan akhirnya naskahnya diterima. Jo mencoba untuk membuat cerita fiksi namun segera menyadari bahwa cerita terbaik dari semua adalah dia menulis tentang hidupnya sendiri. Meg menikah dengan seorang guru bernama John Brooke, sedangkan Beth yang manis terkena “Scarlet Fever” dan meninggal karena jantung lemah. Laurie sebenarnya jatuh cinta terlebih dahulu dengan Jo, tetapi Jo menolak pinangannya, sehingga Laurie melarikan diri dengan kakeknya ke Eropa. Akhirnya, saudari Jo yaitu Amy –lah yang bertunangan dengan Laurie saat mereka bertemu di Paris. Jo, versi dari penulis sendiri, bersumpah untuk tidak pernah menikah. Dia ingin menjadi jurnalis, tapi dia frustrasi dengan peran dan nilai-nilai Kristen yang ketat. Dia pergi ke New York dan terus menulis. Akhirnya Jo menikah Profesor Bhaer, seorang sarjana yang lebih tua dari Jerman, meskipun ia telah putus asa tulisannya. Bersama-sama mereka mendirikan sekolah untuk anak laki-laki.[1]
Referensi
Pranala luar
- Little Women di Proyek Gutenberg
- Lesson plans untuk Little Women di Web English Teacher