Rumpun bahasa Barito Raya

salah satu rumpun bahasa
Revisi sejak 1 September 2023 23.12 oleh Nyilvoskt (bicara | kontrib) (Dikembalikan ke revisi 19635886 oleh InternetArchiveBot (bicara) (TW))

Rumpun bahasa Barito Raya adalah salah satu dari kelompok dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia. Bahasa rumpun ini terutama ditutur di Kalimantan. Namun dalam rumpun Barito Raya juga terdapat bahasa Malagasi, bahasa kebangsaan Madagaskar. Nama rumpun berasal dari sebuah sungai besar yang menjadi asal mula bahasa ini, yakni Sungai Barito. Bahasa Malagasi berasal dari bahasa Barito Tenggara, dan bahasa Ma'anyan adalah kerabat terdekatnya, dengan banyak kata pinjaman bahasa Melayu dan Jawa.[2][3] Diketahui bahwa orang-orang Ma'anyan dibawa sebagai buruh dan budak oleh orang-orang Melayu dan Jawa dalam armada dagang mereka, yang mencapai Madagaskar pada sekitar tahun 50-500 Masehi.[4][5][6]

Rumpun bahasa Barito Raya
Dituturkan diIndonesia, Madagaskar
WilayahKalimantan bagian selatan, Kepulauan Sulu, Madagaskar
Penutur
Bentuk awal
Kode bahasa
ISO 639-3
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
bart
Glottologgrea1283[1]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Rumpun Barito kadang-kadang dibagi ke dalam tiga cabang, yakni Barito Timur, Barito Barat, dan Mahakam, mengingat kemungkinan bahwa kesamaan mereka mungkin karena Sprachbund. Namun, analisis Austronesia Basic Vocabulary Database[7] pada tahun 2008 mendukung kesatuan Barito pada tingkat kepercayaan 97%.

Website www.ethnologue.com membagi rumpun ini dalam kelompok berikut:

Referensi

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Rumpun bahasa Barito Raya". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ Otto Chr. Dahl, Malgache et Maanjan: une comparaison linguistique, Egede-Instituttet Avhandlinger, no. 3 (Oslo: Egede-Instituttet, 1951), p. 13.
  3. ^ There are also some Sulawesi loanwords, which Adelaar attributes to contact prior to the migration to Madagascar: See K. Alexander Adelaar, “The Indonesian Migrations to Madagascar: Making Sense of the Multidisciplinary Evidence”, in Truman Simanjuntak, Ingrid Harriet Eileen Pojoh and Muhammad Hisyam (eds.), Austronesian Diaspora and the Ethnogeneses of People in Indonesian Archipelago, (Jakarta: Indonesian Institute of Sciences, 2006), pp. 8–9.
  4. ^ Dewar, Robert E.; Wright, Henry T. (1993). "The culture history of Madagascar". Journal of World Prehistory. 7 (4): 417–466. doi:10.1007/bf00997802. hdl:2027.42/45256 . 
  5. ^ Burney DA, Burney LP, Godfrey LR, Jungers WL, Goodman SM, Wright HT, Jull AJ (August 2004). "A chronology for late prehistoric Madagascar". Journal of Human Evolution. 47 (1–2): 25–63. doi:10.1016/j.jhevol.2004.05.005. PMID 15288523. 
  6. ^ Kumar, Ann. (1993). 'Dominion Over Palm and Pine: Early Indonesia’s Maritime Reach', in Anthony Reid (ed.), Anthony Reid and the Study of the Southeast Asian Past (Sigapore: Institute of Southeast Asian Studies), 101-122.
  7. ^ "Austronesian Basic Vocabulary Database". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-27. Diakses tanggal 2010-03-12. 

Pranala luar