Sol Invictus
Sol Invictus ("Matahari yang Tak Terkalahkan") adalah dewa matahari resmi pada masa Kekaisaran Romawi akhir. Pada tahun 274, Kaisar Romawi Aurelianus menjadikannya kultus resmi di antara kultus tradisional Romawi yang lain. Para akademisi berbeda pendapat mengenai apakah dewa baru ini merupakan pembentukan ulang Sol dari kultus kuno Latini,[2] kebangkitan kembali kultus Elagabalus,[3] atau memang benar-benar baru.[4] Dewa ini digemari oleh kaisar-kaisar setelah Aurelianus dan ditampilkan dalam koin-koin mereka sampai masa Konstantinus I.[5] Inskripsi terakhir mengenai Sol Invictus bertarikh 387 M,[6] dan terdapat cukup banyak pemujanya pada abad ke-5 sehingga Agustinus merasa perlu menyampaikan khotbah untuk menentang mereka.[7]
Sol Invictus | |
---|---|
Dewa Matahari | |
Nama lain | Elagabalus |
Pusat pemujaan | Kuil Matahari |
Planet | Matahari |
Simbol | Sinar Matahari, matahari, Mahkota Surya |
Jenis kelamin | Laki-laki |
Festival | Festival Dies Natalis Solis Invicti |
Padanan | |
Palmyran | Shams |
Tradisi yang menyebutkan bahwa tanggal 25 Desember yang berdekatan dengan titik balik matahari dipilih sebagai perayaan Natal karena merupakan tanggal festival Romawi Dies Natalis Solis Invicti (Ulang Tahun Matahari yang Tak Terkalahkan), menurut karya tulis dari abad ke-12,[8] saat ini ditentang oleh sejumlah akademisi dari Gereja Inggris.[9] Penjelasan berbeda mengenai kesamaan tanggal itu dianggap sebagai "hipotesis layak yang mendalam secara akademis" oleh beberapa kalangan.[10] Kedua teori tersebut memiliki pendukung, beberapa kalangan mengklaim bahwa festival Dies Natalis Solis Invicti merupakan sinkretisasi di kemudian hari dengan perayaan Natal[11][12][13] dan kalangan lainnya berpendapat bahwa perayaan Kristen itu telah ada sebelum festival Dies Natalis Solis Invicti.[14][15]
Catatan kaki
sunting- ^ "Necropolis (Scavi) Tomb M". saintpetersbasilica.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-24. Diakses tanggal 2015-08-25.
- ^ S.E.Hijmans, "The sun that did not rise in the east", Babesch 71 (1996) hlm.115-150
- ^ Gaston Halsberghe, "The cult of Sol Invictus", Leiden: Brill, 1972
- ^ As Hijmans states (hlm.115): "Scholars have consistently postulated a clear distinction between the Republican Sol Indiges and the Imperial Sol Invictus." dan hlm.116 "We should keep in mind, however, that most scholars agree that this cult[Sol Indiges] was never important, and that it had disappeared altogether by the beginning of the second century AD"
- ^ Halsberghe, "The cult of Sol Invictus", hlm.155: "Up to the conversion of Constantine the Great, the cult of Deus Sol Invictus received the full support of the emperors. The many coins showing the sun god that these emperors struck provide official evidence of this." and p.169 "the custom of representing Deus Sol Invictus on coins came to an end in AD 323."
- ^ Halsberghe, "The cult of Sol Invictus", hlm.170 n.3: "CIL VI, 1778, dates from AD 387."
- ^ Halsberghe, hlm.170, n.4: "Augustine, Sermones, XII; juga dalam Ennaratio in Psalmum XXV; Ennaratio II, 3."
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMacMullen1997
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaCofE
- ^ Susan K. Roll, Toward the Origin of Christmas (Peeters Publications 1995 ISBN 978-90-3900531-6), p. 88
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaanderson2008
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaFlesh
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamacatholic_encyclopedia1908
- ^ Steven Hijmans, "Sol Invictus, the Winter Solstice, and the Origins of Christmas" in Mouseion, Number 47/3 (2003), pp. 384–385
- ^ Karen B. Westerfield Tucker, "Christmas" in Adrian Hastings, Alistair Mason, Hugh Pyper (editors), The Oxford Companion to Christian Thought (Oxford University Press 2000 ISBN 978-0-19860024-4), p. 124
Referensi
sunting- Berrens, Stephan (2004), Sonnenkult und Kaisertum von den Severern bis zu Constantin I. (193–337 n. Chr.), Geschichte (Franz Steiner Verlag); Historia (Wiesbaden, Germany) (dalam bahasa German), F. Steiner, ISBN 978-3-515-08575-5
- Hijmans, S (2003), "Sol Invictus, the Winter Solstice, and the Origins of Christmas", Mouseion Calgary, 3.3: 377–398, ISSN 1496-9343, OCLC 202535001
- Hijmans, Steven E (2009), Sol : the sun in the art and religions of Rome (PDF), ISBN 90-367-3931-4, diarsipkan dari versi asli (Thesis/dissertation) tanggal 2012-02-25, diakses tanggal 2011-06-25
- Matern, Petra (2002), Helios und Sol : Kulte und Ikonographie des griechischen und römischen Sonnengottes (dalam bahasa German), Ege Yayınları, ISBN 978-975-8070-53-4
- Weitzmann, Kurt, ed., Age of spirituality: late antique and early Christian art, third to seventh century, 1979, Metropolitan Museum of Art, New York; fully online from The Metropolitan Museum of Art
Pranala luar
sunting- Encyclopedia Britannica Online: Sol
- Probus and Sol, includes images of coins
- Roman-Emperors: Aurelian
- Gibbon's Decline and Fall: Triumph of Aurelian
- Gibbon's references for Aurelian's Temple of Sol Invictus
- Clement A. Miles, Christmas in Ritual and Tradition, Christian and Pagan (1912): December 25 and the Natalis Invicti
- Catholic Encyclopedia (1908): Christmas
- Ancient sources