Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah sebuah wilayah administratif setara provinsi dengan status istimewa sebagai ibu kota Indonesia. Kepala eksekutif Jakarta disebut sebagai Gubernur, alih-alih Wali Kota. Gubernur Jakarta merupakan seorang politisi terpilih yang memegang pemerintahan strategis Jakarta bersama dengan wakil gubernur dan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta | |
---|---|
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta | |
Kediaman | Rumah Dinas Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat |
Masa jabatan | 5 tahun, dapat diperpanjang sekali |
Pejabat perdana | Suwiryo |
Dibentuk | 7 September 1945 |
Wakil | Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta |
Situs web | jakarta |
Secara historis, Jakarta pertama kali dipimpin oleh Suwiryo dengan nama jabatan Pemimpin Pemerintahan Kota Jakarta. Saat itu, Presiden Soekarno menunjuknya bersama dengan Bagindo Dahlan Abdullah sebagai wakil dan Suratno Sastroamidjojo sebagai sekretaris. Pemimpin Pemerintahan Kota Jakarta dibentuk di tengah masa peralihan pendudukan Jepang dengan Pemerintah Indonesia pada 19 September 1945. Kemudian, jabatan tersebut berganti nama menjadi Wali Kota Jakarta, sebelum akhirnya Jakarta kembali berada di bawah pengaruh Belanda hingga 1948 dan menjadi bagian dari Negara Pasundan sampai tahun 1949, di mana Jakarta menjadi daerah federal tersendiri di bawah Republik Indonesia Serikat.
Soemarno Sosroatmodjo, gubernur pertama Jakarta dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang dipercaya Soekarno untuk memimpin Jakarta bersama dengan Henk Ngantung, seniman Indonesia. Soemarno memimpin Jakarta selama dua periode masa jabatan yang tidak berturut-turut.[1][2] Sejak era kemerdekaan hingga September 1977, gubernur dipilih dan diperintah langsung oleh Presiden Indonesia. Setelah masa itu, gubernur dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pemilihan umum kepala daerah secara langsung oleh rakyat untuk memilih gubernur dan wakil gubernur dilaksanakan pertama kali pada 2007.[3] Alhasil, Fauzi Bowo dan Prijanto memenangkan pemilihan dan dilantik pada 7 Oktober 2007. Setiap gubernur yang menjabat memiliki batas kekuasaan selama lima tahun dan dapat dipilih satu kali masa jabatan.
Daftar
Masa Pendudukan Belanda di Jakarta
Pembentukan Daerah Federal Batavia ditetapkan dengan dasar hukum Staatsblad Nomor 63 pada Juni 1948. Daerah federal tersebut diberikan status otonomi di dalam lingkup Pasundan. Gubernur daerah federal pertama dan satu-satunya adalah Hilman Djajadiningrat yang dilantik pada tanggal 2 November 1948.
Sehubungan dengan perubahan nama daerah, Daerah Federal Batavia berubah nama menjadi Daerah Federal Jakarta pada tanggal 30 Desember 1949.[4]
Meskipun negara Pasundan dibubarkan pada tanggal 11 Maret 1950, daerah federal Jakarta tetap bertahan hingga pelantikan Suwirjo sebagai Wali Kota Jakarta Raya pada tanggal 30 Maret 1950.
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Hilman Djajadiningrat (1896–1963) |
Independen | 2 November 1948 | 30 Maret 1950 | 1 tahun, 148 hari | [5] |
Pengganti sementara Gubernur
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Pejabat | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Gubernur definitif | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tidak diketahui (Pelaksana Tugas) |
Nonpartisipan | 4 Oktober 2002 | IX (1997) |
Sutiyoso 1997–2007 |
[6] | ||||
Prijanto (Pelaksana Tugas) (lahir 1951) |
PDI-P | 24 Juni 2012 | 24 Juni 2012 | 4 hari | XI (2007) |
Fauzi Bowo 2007–2012 |
[7] | ||
30 Juni 2012 | 30 Juni 2012 | ||||||||
3 Juli 2012 | 3 Juli 2012 | ||||||||
6 Juli 2012 | 6 Juli 2012 | ||||||||
14 September 2012 | 16 September 2012 | 2 hari | [8] | ||||||
Basuki Tjahaja Purnama (Pelaksana Tugas) (lahir 1966) |
Gerindra | 31 Mei 2014 | 1 Juni 2014 | 1 hari | XII (2012) |
Joko Widodo 2012–2014 |
[9][10] | ||
1 Juni 2014 | 22 Juli 2014 | 51 hari | [11] | ||||||
Soni Sumarsono (Pelaksana Tugas) (lahir 1959) |
Nonpartisipan | 28 Oktober 2016 | 11 Februari 2017 | 1 hari | Basuki Tjahaja Purnama 2014–2017 |
[12] | |||
7 Maret 2017 | 15 April 2017 | 39 hari |
Galeri foto
-
Suwirjo, Wali Kota Jakarta Raya (1945–1947 dan 1950–1951)
-
Sjamsuridjal, Wali Kota Jakarta Raya (1951–1953)
-
Sudiro, Wali Kota Jakarta Raya (1953–1960)
-
Sumarno Sosroatmodjo, Gubernur DKI Jakarta (1960–1964 dan 1965–1966)
-
Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta (1966–1977)
-
Tjokropranolo, Gubernur DKI Jakarta (1977–1982)
-
Suprapto, Gubernur DKI Jakarta (1982–1987)
-
Wiyogo Atmodarminto, Gubernur DKI Jakarta (1987–1992)
-
Surjadi Sudirdja, Gubernur DKI Jakarta (1992–1997)
Lihat pula
Daftar pustaka
- Damais, Sudarmadji Jean Henry (1977). Karya Jaya: Kenang-Kenangan Lima Kepala Daerah Jakarta 1945-1966.
Referensi
- ^ "A Day in J-Town" (dalam bahasa Inggris). Jetstar Magazine. April 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-01. Diakses tanggal 2 Januari 2013.
- ^ Suryodiningrat, Meidyatama (2007-06-22). "Jakarta: A city we learn to love but never to like". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-21. Diakses tanggal 2017-05-19.
- ^ "Jakarta holds historic election". BBC News (dalam bahasa Inggris). BBC. 8 Agustus 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-01. Diakses tanggal 2018-08-06.
- ^ Mukaromah, Vina Fadhrotul. "30 Desember 1949, Kisah Batavia Berganti Nama Jadi Jakarta". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-04-22.
- ^ "Raden Hilman Djajadiningrat wordt gouverneur van Batavia". De nieuwsgier. 2 November 1948. Diakses tanggal 15 Desember 2019.
- ^ "Meski Cuti, Sutiyoso Pimpin Rapat Muspida". Tempo.co. 10 November 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-09. Diakses tanggal 30 Mei 2020.
- ^ "Foke Cuti Empat Hari, Alex Cuti Dua Pekan". Republika. Jakarta. 18 Juni 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-16. Diakses tanggal 30 Mei 2020.
- ^ "Foke Cuti Kampanye 14-16 September, Prijanto Jadi Gubernur". Detik.com. Jakarta. 7 September 2012. Diakses tanggal 23 Juni 2020.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Menghadap Presiden, Jokowi Ajukan Cuti Sebagai Gubernur". VOA Indonesia. 13 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-11. Diakses tanggal 7 Mei 2023.
- ^ "Basuki:Jokowi Masih Sah Gubernur DKI". Berita Jakarta. Jakarta. 19 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-25. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ "Mulai Hari Ini, Ahok Resmi Jalankan Tugas Plt Gubernur DKI". detikcom. Detik News. 1 Juni 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-29. Diakses tanggal 2014-11-20.
- ^ "Soni Sumarsono Resmi Jabat PLT Gubernur DKI Jakarta". Kemendagri. 26 Oktober 2016.[pranala nonaktif permanen]