Kerupuk

salah satu jenis camilan garing

Kerupuk atau krupuk adalah panganan pendamping khas Indonesia yang pertama kali muncul di Pulau Jawa dengan nama kerupuk Rambak dan tercatat dalam naskah Jawa Kuno sejak sebelum abad ke-10 masehi.[3] Dalam bahasa Tionghoa dialek Hakka khususnya di Kalimantan Barat, kerupuk secara harfiah diterjemahkan sebagai Ko-lo-pok; Hanzi: 粿粩餺. Kerupuk pada umumnya dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa, seperti udang atau ikan yang berasal dari Ponorogo, Indonesia.[4] Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sampai matang, kemudian dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering, dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Makanan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia sebagai hidangan tambahan serta sebagai jenis lomba makan utama pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Kêrupuk
Kerupuk di dalam kaleng
SajianCamilan
Tempat asalIndonesia[1][2]
DaerahJawa
Hidangan nasional terkaitIndonesia
Bahan utamaudang, ikan, dan bahan lainnya
VariasiVariasi berbeda menurut bahan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerupuk tidak selalu berbahan dasar tepung tapioka, tetapi lebih kepada 3 proses persiapan. Pembuatan, pengeringan, dan pemasakan (bisa digoreng dengan minyak atau pasir, atau dibakar).

Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng dan gado-gado.

Kerupuk udang dan kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang paling umum dijumpai di Indonesia. Kerupuk berharga murah seperti kerupuk aci atau kerupuk mlarat hanya dibuat dari adonan sagu dicampur garam, bahan pewarna makanan, dan vetsin.

Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng. Kerupuk ikan dari jenis yang sulit mengembang ketika digoreng biasanya dijual dalam bentuk sudah digoreng.

Kerupuk kulit atau kerupuk ikan yang sulit mengembang perlu digoreng sebanyak dua kali. Kerupuk perlu digoreng lebih dulu dengan minyak goreng bersuhu rendah sebelum dipindahkan ke dalam wajan berisi minyak goreng panas. Kerupuk kulit (kerupuk jangek) adalah kerupuk yang tidak dibuat adonan tepung tapioka, melainkan dari kulit sapi atau kerbau yang dikeringkan.

Sejarah

Kata "kêrupuk" berasal dari bahasa Jawa (baru) krupuk[5][6][7][8][9], bahasa Jawa (pertengahan) dan bahasa Jawa Kuno kurupuk. (Zoetmulder, 1995 : 544).[10][11] Istilah ini (kerupuk) juga terdapat pada Kakawin Ramayana (pupuh 26.25 (31)), Kakawin Bhomantaka atau Bhomakawya (pupuh 81.36), Kakawin Sumanasantaka (pupuh 113.10) yang ditulis oleh Empu Monaguna pada era kerajaan Kediri (abad ke-12 masehi).

Kerupuk sudah ada di Jawa sejak abad ke-9 atau ke-10 masehi. Dalam Prasasti Taji Ponorogo peninggalan kerajaan Mataram Kuno[12], bahwa krupuk rambak yang mengacu pada kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau, yang masih ada hingga saat ini sebagai krupuk kulit, dan biasanya digunakan dalam Masakan Jawa yang disebut krechek. Dalam perkembangannya, kerupuk menyebar ke seluruh nusantara dan rasanya bervariasi sesuai dengan bahannya. Dari Jawa, kerupuk menyebar ke berbagai wilayah pesisir Kalimantan, Sumatera, hingga Semenanjung Malaya.[13]

Varian kerupuk

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Adrian Vickers (3 November 2005). A History of Modern Indonesia . Cambridge University Press. hlm. 190–. ISBN 978-1-139-44761-4. 
  2. ^ Wirayudha, Randy (31 August 2017). "Kriuk Sejarah Kerupuk". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. Diakses tanggal 2020-10-11. 
  3. ^ Sejarah Kerupuk di Indonesia, Makanan Pokok pada Masa Penjajahan[1]
  4. ^ "Prasasti Taji, Bukti Kuliner Asli Indonesia Berusia 1000 Tahun". IndonesianCultures.Com. 2022-02-19. Diakses tanggal 2023-02-24. 
  5. ^ krupuk (krupU?) : K.N. het binnenste vleeschachtig gedeelte de buffelshuid, dat, gedroogd en in olie gebakken, als een lekkernij bij de rijst gegeten wordt. Sumber: Javaansch-Nederduitsch Woordenboek, Gericke en Roorda, 1847, #16.
  6. ^ krupuk : N.K. la partie interne et charnue de la peau du buffle, que l'on fait sécher pour être ensuite mangée avec le riz. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917.
  7. ^ krupuk : KN. een toespijs bij de rijst van het binnenste vleeschachtige gedeelte van buffelhuid (of ook wel van visch J.) broos in olie gebraden; vgl. krècèk, rambak. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918.
  8. ^ krupuk (krupU?) : kn. ar. lawuh gorèngan (kang digawe glêpung dicampur blêng, urang lsp). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.
  9. ^ krupuk : crisp fried chips. [x] lêgêndar crisp ground-rice chips. [x] têrung rice-flour chips. [x] urang shrimp chips. ng-[x] to fry chips as one's livelihood or as a source of income. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
  10. ^ kurupuk : krupuk. Sumber: Kawi - Indonesia, Wojowasito, 1977, #1019.
  11. ^ kurupuk : a delicacy, fried chips. Sumber: Kawi Lexicon, Wojowasito, 1980, #575.
  12. ^ News, Portal Indonesia. "Ini Kuliner Khas Indonesia Yang Eksis Sejak Abad ke-10 | Berita | Portal Indonesia News". portalindonesianews. Diakses tanggal 2023-02-24. 
  13. ^ Kriuk Sejarah Kerupuk[2]

Pranala luar