Saleh Darat as-Samarani

Muhammad Sālih bin ʿUmar as-Samarānī[1] (محمد صالح بن عمر السماراني) dikenal sebagai Saleh Darat as-Samarani atau Kyai Saleh Darat adalah seorang ulama besar di Semarang, Jawa Tengah.

Saleh Darat as-Samarani
Muhammad Sālih
NamaSaleh Darat as-Samarani
NasabBin KH. Abdullah Umar bin KH. Muhammad Tasmin (Mbah Kyai Tasmin diyakini sebagai ulama besar yang merupakan simbah dari ulama-ulama berpengaruh dari Kota Ukir).
Nisbahas-Samarani

Awal kehidupan

Muhammad Sālih bin ʿUmar as-Samarānī atau lebih dikenal dengan KH. Saleh Darat lahir pada sekitar tahun 1820 di Dukuh Kedung Jumbleng, Desa Ngroto, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

Ayahnya, Kyai Umar merupakan seorang pejuang dan orang kepercayaan Pangeran Diponegoro di pesisir utara Jawa, di samping Kyai Syada’ dan Kyai Murtadha Semarang.

Nama Darat yang disematkan kepada Kyai Saleh berawal dari tempat tinggalnya yang dekat pantai utara Semarang yaitu tempat berlabuhnya (mendarat) orang-orang dari luar pulau Jawa. Kini, nama Darat tetap lestari dan dijadikan prasasti nama kampung, Nipah Darat dan Darat Tirto. Saat ini kampung Darat masuk dalam wilayah Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Wafat

KH. Saleh Darat wafat di Semarang pada hari Jum’at 28 Ramadan 1321 H/18 Desember 1903 M. Beliau dimakamkan di pemakaman Bergota, Semarang.

Murid

Kyai Saleh Darat adalah seorang guru bagi murid-muridnya yang di antaranya adalah:

  • KH Ahmad Dahlan - Kauman, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
  • KH Hasyim Asy'ari - Jombang, Jawa Timur
  • KH Amir Idris - Pekalongan, Jawa Tengah (menantu KH Saleh Darat)
  • KH Dahlan - Tremas, Pacitan, Jawa Timur
  • KH Dimyathi - Tremas, Pacitan, Jawa Timur
  • KH Munawir - Krapyak, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
  • KH Dalhar - Watucongol, Magelang, Jawa Tengah
  • KH Bisri Syansuri - Jombang, Jawa Timur
  • KH Kholil - Lasem, Rembang, Jawa Tengah
  • KH Sya'ban - Semarang, Jawa Tengah
  • KH Abdus Syakur Senorita - Tuban, Jawa Timur
  • KH Yasir Jekulo - Kudus, Jawa Tengah
  • KH Thoyib Semen - Mranggen, Demak, Jawa Tengah
  • KH Tubagus Ahmad Bakri - Purwakarta, Jawa Barat
  • Raden Mas Panji Sosrokartono - Jepara, Jawa Tengah
  • Raden Ajeng Kartini - Jepara, Jawa Tengah

Referensi

Bibliografi