Malaikat

makhluk gaib yang dipercaya dalam agama dan mitologi
Revisi sejak 16 Agustus 2009 10.37 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 2435592 oleh 125.163.79.207 (Bicara))

Malaikat (Bahasa Arabملاءكة)(baca: malaa-ikah) adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah.

Etimologi

Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.

Malaikat di dalam ajaran Islam

Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nuur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad,

“Malaikat telah diciptakan dari cahaya.” (HR. Muslim)

Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.

Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.

Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman berserta tugas-tugas mereka adalah:

Selain malaikat tersebut diatas, Al Qur'an dan hadits juga menyebutkan beberapa malaikat lainnya, seperti :

  • Hamalatul 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.[1]
  • Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan, akan dikabulkan atas izin Allah.[2]
  • Hafazhah (Para malaikat penjaga):[3]
    • Kiram al-Katibin - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mengawasi amal seorang hamba-Nya.[4][5]
    • Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara/ menjaga manusia yang datang silih berganti.[6]

Dalam buku yang berjudul Jawaahi al-Khamsah disebutkan nama-nama malaikat pelindung adalah sebagai berikut: Israfil, Jibril, Kalka'il, Darda'il, Durba'il, Raftma'il, Sharka'il, Tankafil, Isma'il, Sarakika'il, Kharura'il, Tata'il, Ruya'il, Hula'il, Hamwakil, 'Itra'il, Amwakil, 'Amra'il, 'Azrail, Mika'il, Mahka'il, Harta'il, 'Ata'il, Nura'il, Nukha'il.[7][8]

Para malaikat yang disebut diatas tadi belumlah jelas, berlandaskan dari hadits Muhammad atau bukan.

  • Malaikat pengurus hujan - pembagian hujan menurut kehendak Allah.[9]
  • Malaikat rahmat.[10]
  • Malaikat penentram hati kaum mukminin.[11]

Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik didalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah: 98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.

Nama Malaikat Maut Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut "Malak al-Maut" atau Malaikat Maut.

Walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, malaikat Jibril juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruhul Qudus, Ruhul Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dll.

Sifat Malaikat

Sifat-sifat malaikat yaitu mereka selalu patuh terhadap apa-apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Mereka tidak diciptakan untuk membangkang atau melawan kepada Allah. Malaikat tidak dilengkapi dengan hawa nafsu, tidak memiliki keinginan seperti manusia, tidak berjenis lelaki atau perempuan, dan tidak berkeluarga. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi.

Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Mereka tidak makan, minum atau tidur seperti manusia. Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan.

Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Luth, Maryam, Muhammad dan lain-lainnya.

Berbeda dengan ajaran Nasrani dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Iblis adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.

Tempat Yang Tidak Disukai Malaikat

Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat misalnya, rumah yang di dalamnya ada anjing, patung (gambar), dan bau busuk atau menyengat di rumah.

Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.

Muhammad bersabda: “ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)" [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah]

Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur.

Malaikat rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan anjing. Abu Haurairah mengatakan bahwa Muhammad bersabda : “ Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing". [HR. Muslim]

Malaikat di dalam ajaran Kristen

 
Malaikat Gabriel memberitakan kepada Maria bahwa ia akan mengandung bayi Yesus (El Greco, 1575)

Malaikat adalah makhluk surgawi yang bertugas membantu dan melayani Allah.

Michael = Panglima Perang Surga

Gabriel = Pembawa Sukacita

Rafael = Malaikat Penyembuh

Serafim & Kerubim = Peniup Sangkakala

Arti dari Michael adalah ‘Siapakah yang sama dengan Allah?’


Etimologi

Kata malaikat dalam bahasa Inggris, angel, berasal dari bahasa Latin, angelus, yang pada gilirannya meminjam dari kata Yunani ἄγγελος, ángelos, yang berarti "utusan" (dua gamma "γγ" dalam bahasa Yunani diucapkan sebagai "ng"). Kata terdekat dalam bahasa Ibrani untuk malaikat adalah מלאך, mal'ach 4397, yang juga berarti "utusan".

Malaikat dalam Tanakh

 
Patung malaikat di sebuah kuburan di Metairie, Louisiana.

Istilah "malaikat" dalam Alkitab, מלאך ('malakh"), mendapatkan artinya hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu Allah sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat TUHAN," atau "malaikat Allah" (Zakharia 12:8). Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Allah", (Kejadian 6:4; Ayub 1:6).


Malaikat disebut sebagai "penjaga" (Daniel 4:13). Mereka disebut sebagai "tentara langit" (Kitab Ulangan 17:3) atau bala tentara "TUHAN" (Yosua 5:14). "Bala tentara," צבאות Zebaot dalam gelar Yahweh Zebaot, TUHAN dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, YHWH membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang Musa menyembah "bala tentara surga".

Sebelum munculnya monoteisme di Israel, gagasan tentang malaikat ditemukan dalam Mal'akh Yahweh, malaikat TUHAN, atau Mal'akh Elohim, malaikat Allah. Mal'akh Yahweh adalah penampakan atau perwujudan Yahweh dalam bentuk manusia. Istilah Mal'akh Yahweh digunakan secara berganti-ganti dengan Yahweh (bandingkan Keluaran 3:2, dengan 3:4; 13:21 dengan 14:19). Mereka yang melihat Mal'akh Yahweh mengatakan bahwa mereka telah melihat Allah (Kejadian 32:30; Hakim-hakim 13:22). Mal'akh Yahweh (atau Elohim) menampakkan diri kepada Abraham, Hagar, Musa, Gideon, &c., dan memimpin bangsa Israel dalam tiang awan (Keluaran 3:2). Penyamaan Mal'akh Yahweh dengan Logos, atau Pribadi kedua dari Tritunggal, tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan Allah, namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Allah. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang Tritunggal, sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran Kabbalah.


Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan (Ulangan 6:4-5 dan Yesaya 43:10), kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab Yehezkiel. Nabi Yehezkiel, sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam agama Babel, dan mungkin oleh angelologi Zoroastrianisme. (Namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal). Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai kerub (suatu jenis malaikat). Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman Allah atas Yerusalem. Seperti dalam Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; mal'akh, karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan Zakharia, malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai mal'akh, dan Mal'akh Yahweh tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka (Zakharia 1:11).

Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi (barangkali bahkan sejak Zakharia [3:9, 4:10]; dan yang pasti dalam Daniel). Malaikat pun menjadi beragam, sebagian malah juga mempunyai nama.

Malaikat dalam Perjanjian Baru

 
Yakub bergumul dengan malaikat - Gustave Doré, (1855)

Dalam Perjanjian Baru malaikat seringkali muncul sebagai pelayan Allah adn pembawa penyataan (mis. Matius 1:20 (kepada Yusuf), 4:11. (kepada Yesus), Lukas 1:26 (kepada Maria), Kisah para Rasul 12:7 (kepada Petrus)); dan Yesus berbicara tentang malaikat yang melakukan tugas-tugas seperti itu (mis. Markus 8:38, 13:27), menyiratkan di dalam salah satu ucapannya bahwa mereka tidak menikah ataupun dinikahkan (Markus 12:25).

Malaikat juga memainkan peranan penting dalam tulisan Apokaliptik. Perjanian Baru tidak terlalu berminat terhadap hierarkhi malaikat, namun doktrin itu mempunyai jejaknya. Pembedaan antara malaikat yang baik dan jahat diakui. Kita mempunyai nama-nama, Gabriel (Lukas 1:19), dan Mikail (Daniel 12:1), dan malaikat jahat Beelzebub, (Markus 3:22) dan Setan (Markus 1:13). Sementara itu kesetiaan sebagian malaikat tidak begitu jelas seperti Abadon atau Apolion (Wahyu 9:11). Peringkat juga disiratkan: penghulu malaikat (Mikail, Yudas 9), malaikat-malaikat dan pemerintah-pemerintah (Roma 8:38; Kolose 2:10), singgasana dan kerajaan (Kolose 1:16). Malaikat muncul berkelompok empat atau tujuh orang (Wahyu 7:1). Dalam Wahyu 1-3 kita bertemu dengan para "Malaiat" dari Ketujuh Gereja di Asia Kecil. Mereka mungkin adalah para malaikat pelindung, yang mendampingi gereja-gereja sama seperti para "pangeran" di dalam Daniel yang berdiri mendampingi bangsa-bangsa. Para "malaikat" ini praktis merupakan personifikasi dari gereja-gereja.

Gabriel, sang penghulu malaikat, menampakkan diri kepada Maria untuk memberitahukan kepadanya bahwa anak yang akan dilahirkannya kelak adalah Mesias. Malaikat-malaikat lain hadir untuk menyambut kelahirannya. Dalam Matius 28:2, malaikat menampakkan diri pada kubur Yesus, membuat para pengawal Romawi ketakutan, menggulingkan batu dari kubur itu, dan kemudian memberitahukan kepada para perempuan yang datang membawa mur bahwa Yesus telah bangkit. Dalam versi yang lain, Markus 16:5 mengisahkan bahwa malaikat itu tidak kelihatan hingga para perempuan itu masuk ke kubur yang telah terbuka. Malaikat itu digambarkan semata-mata sebagai "seorang muda". Dalam versi Lukas tentang kisah kebangkitan (Lukas 24:4), dua malaikat tiba-tiba menampakkan diri di dekat para perempuan yang berada di dalam kubur itu. Mereka digambarkan mengenakan pakaian yang "berkilau-kilauan". Gambaran ini paling mirip dengan versi Yohanes 20:12 yang melukiskan Maria sendirian berbicara dengan "dua orang malaikat yang berpakaian putih" di dalam kubur Yesus.

Dua malaikat menyaksikan kenaikan Yesus ke surga dan menubuatkan kedatangannya yang kedua kali. Ketika Petrus dipenjarakan, seorang malaikat membuat para pengawal tertidur, melepaskannya dari belenggunya, dan membawanya keluar dari penjara. Malaikat memainkan berbagai peranan dalam Kitab Wahyu. Di antaranya adalah berdiri di sekitar takhta Allah dan menyanyikan " "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa."

Sebuah penafsiran tentang malaikat di dalam kitab-kitab Injil mengatakan bahwa mereka semata-mata adalah manusia yang membawa pesan ilahi. Memang, istilah "angelos" seringkali digunakan bukan untuk menggambarkan makhluk yang berkuasa, melainkan semata-mata mereka yang memberitakan suatu peristiwa penting.


Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Al Qur'an Surah Al-Haaqqah 17. "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka."
  2. ^ Malaikat Darda'il di situs web Dinul Islam.org
  3. ^ Macam-macam Malaikat dan Tugasnya
  4. ^ Gerak-gerik manusia dan perkataannya dicatat oleh para malaikat dalam Al Quran Qaaf 50 ayat 16:"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya", 17:"(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri". 18:"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir".
  5. ^ Surah Al Infithaar ayat 10: "Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)", 11: "yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)".
  6. ^ Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya, tercantum dalam Al Qur'an Ar-Ra’du 10-11. Allah berfirman; “Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (Ar-Ra’du: 10-11).
  7. ^ The book of Exorcism (da'wah) berjudul Jawaahi al-Khamsah.
  8. ^ A Dictionary of Islam by Patrick Hughes, page 15-16.
  9. ^ Kisah dari Abu Hurairah dari Muhammad bersabda, “Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah berbatu hitam, maka saluran air di situ-dari saluran-saluran yang ada – telah memuat air seluruhnya.” (Hadits riwayat Imam Muslim)
  10. ^ Al Qur'an Al Mursalaat 77 ayat 3: "...dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya."
  11. ^ Malaikat penentram hati kaum mukminin, Fushshilat 30, Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."(Fushshilat: 30)

Referensi