Munkar dan Nakīr (Arab: منكر و نكير) dalam eskatologi Islam adalah dua malaikat yang menanyakan atau menguji keyakinan dari orang yang telah mati di alam barzakh.[1]

Menurut ajaran Islam, setelah ruh meninggalkan jasad ( mati ), ruh akan menuju alam barzakh atau alam kubur, ruh akan ditanya oleh kedua malaikat Munkar dan Nakir. Pertanyaan akan dimulai ketika proses penguburan telah selesai dan 70 langkah orang terakhir meninggalkan tempat dikuburnya jenazah.

Pendapat lain mengatakan 40 langkah orang yang terakhir meninggalkan tempat kuburnya.

Munkar dan Nakir akan menanyakan beberapa hal berikut, "Siapakah Tuhanmu?", "Siapa Nabi mu?", "Apa agama mu?", jawaban bagi pertanyaan tersebut adalah Tuhanku adalah Allah, nabinya Muhammad dan agamanya adalah Islam, maka si jenazah akan diberikan keluasan dan diterangkan kuburnya sampai hari kebangkitan. Bagi yang tidak bisa menjawabnya akan mendapatkan siksa sampai hari kebangkitan.[2]

Dijelaskan bahwasanya yang menjawab pertanyaan tersebut bukanlah ucapan dari mulut si mayit, akan tetapi amal perbuatannya lah yang akan menjawab pertanyaan melalui ucapan si ruh.

Pendapat lain mengatakan malaikat munkar dan nakir memberi pertanyaan menggunakan bahasa arab dan si ruh akan menjawab dengan sendirinya menggunakan bahasa arab pula dan pertanyaan tersebut ada 7 pertanyaan.

Sedangkan ada pendapat lain yang mengatakan, jika yang mereka datangi adalah seorang mukmin yang diberi taufik, maka akan datang adalah para malaikat yang bernama Mubassyar dan Basyir.[3]

Kedatangan kedua Malaikat Ini

sunting

Kedua malaikat ini akan datang di saat manusia yang memakamkan jenazah itu selesai menguburkannya. Kedua malaikat ini datang, berwarna hitam dan biru. Manusia yang didatangi kedua malaikat ini akan didudukan, setelah sebelumnya terbaring, untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Menurut Syarah Aqidah Thahawiyah, manusia di alam kubur (alam barzakh) sudah tersadar terlebih dahulu sebelum kedatangan kedua malaikat tersebut. Dia akan terbangun dalam kondisi gelap gulita dan tubuh yang sudah dikafani. Dia akan menyadari keberadaannya di alam barzakh tepat sebelum kedua malaikat itu datang. Dia juga akan merasakan alam tersebut untuk menjawab pertanyaan kedua malaikat tersebut.

Akan tetapi, hadis-hadis yang shahih menunjukkan, kedua malaikat itu datang lalu mendudukkan orang tersebut. Bagi orang mukmin, dia diserupakan seperti Matahari yang akan terbenam. Adapun bagi orang-orang kafir dan munafik, dia akan menyaksikan kedua malaikat itu saat pertama kali matanya terbuka dengan penuh ketakutan. Kedua malaikat ini lantas menanyai orang itu dengan 3 pertanyaan. Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Apa pendapatmu mengenai lelaki yang diutus di tengah kalian ini?

Ketiga pertanyaan ini tidak semudah yang dibayangkan. Untuk menjawabnya, seseorang harus benar-benar bertuhankan Allah, beragama Islam, dan mengikuti ajaran Rasulullah S.A.W dengan sempurna. Orang-orang mukmin bisa mudah menjawabnya. Akan tetapi bagi orang-orang kafir, dan juga bagi orang munafik, dia (saking takutnya) akan mengucapkan, "saya tidak tahu". Akan tetapi ketika ditanyakan mengenai Rasulullah S.A.W, dia akan menjawab, "Saya dengar dulu orang-orang mengatakan, dia adalah Rasul Allah. Dan saya juga mengatakan demikian sekarang".

Setelah itu, terdengarlah seruan dari langit : "Hamba-Ku benar", "Maka, bentangkanlah jalan menuju Surga untuknya". Bagi orang-orang mukmin, yang pertama kali terlihat adalah Neraka. Kemudian, disana ada satu sel (penjara) penyiksaan yang tertulis namanya. Orang itu pun ketakutan. Khawatir segera dimasukkan kesana. Maka, kedua malaikat itu pun menenangkannya. Dengan mengatakan, tempat itu telah disegel untuknya selama-lamanya karena dia telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Kemudian, diperlihatkan kepadanya Surga. Dengan satu istana megah dan mewah yang tertulis namanya. Dia ingin segera menuju kesana, tetapi kedua malaikat itu mencegahnya. Kedua malaikat ini mengatakan, tunggulah sampai Hari Kiamat terjadi. Maka, dia pun berdoa agar Hari Kiamat itu disegerakan. Kemudian, ruhnya pun diangkat menuju langit dan berada di taman Surga (Al Mala'ul A'la) bersama orang-orang mukmin lainnya sampai Hari Kiamat.

Adapun bagi orang kafir, dan juga orang munafik, maka setelah dia tidak berhasil menjawab pertanyaan kedua malaikat itu, maka terdengarlah seruan dari langit : Hamba-Ku dusta. Maka, bentangkanlah jalan menuju Neraka untuknya". Yang pertama kali diperlihatkan kepadanya adalah pemandangan Surga. Dia ingin segera menuju kesana, tetapi para malaikat mencegahnya. Kedua malaikat itu mengatakan, kalaulah dia dahulu masuk Islam, beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, pasti dia akan dimasukkan kesana. Sayangnya, karena dia kafir atau munafik kepada Allah S.W.T sampai ajalnya tiba, dan dia sudah berada di alam barzakh, maka dia tidak akan bisa dimasukkan kesana. Tempat itu disegel untuknya selama-lamanya. Kemudian, diperlihatkan kepadanya pemandangan Neraka. Dengan satu sel (penjara) penyiksaan yang tertulis namanya. Dia pun ketakutan. Kedua malaikat itu mengatakan, dia hanya bisa memasukinya setelah Hari Kiamat. Dia pun berdoa, semoga Allah memperlambat waktu terjadinya Kiamat. Karena, dia khawatir akan segera dimasukkan kesana.

Kemudian, didatangkanlah seorang yang berwajah buruk, berbau busuk, dan berbadan besar lagi hancur. Orang ini pun bertanya, siapakah engkau, sungguh wajahmu sangat buruk. Orang yang berbadan besar ini menjawab, saya adalah amal burukmu. Yang engkau kerjakan selama di dunia dulu sampai engkau masuk ke alam ini. Kemudian, didatangkanlah seorang malaikat yang tidak mempunyai pendengaran dan penglihatan, lantas mengangkat sebuah besi yang kalau semua jin dan manusia bersatu, mereka tidak akan bisa mengangkatnya. Besi ini lantas dihantam dan dipukulkan diantara kedua telinganya. Yang berarti di tengah-tengah wajahnya. Dia pun menjerit dan berteriak, dengan teriakan yang bisa didengar semua makhluk yang ada di sekitar makamnya kecuali jin dan manusia.

Tidak hanya itu, kubur pun menjepitnya sampai tulang-tulang rusuknya beradu dan berserakan. Dia pun kemudian dijebloskan ke lapisan Bumi yang ketujuh. Dia berada di jurang diantara jurang-jurang Neraka (Asfalash Shafillin). Dia bergabung dengan semua orang-orang kafir lainnya dan disiksa disana (sesuai kadar dosanya) sampai Hari Kiamat.

Referensi

sunting

Lihat pula

sunting