Pembicaraan:Serabi
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Serabi. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Serabi" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
salah tuh gambarnya. Itu gambar kue ape. Serabi pake kuah, lebih mirip kue apem! Kembangraps 20:39, 26 April 2007 (UTC)
- Gambar dipindah ke Kue ape. Kembangraps 20:45, 26 April 2007 (UTC)
Serabi tidak selalu pakai kuah lho! Serabi Solo itu tidak pakai kuah. Mungkin yang pakai kuah itu serabi Sunda atau surabi. Di Jawa Tengah baru disebut apem. Meursault2004ngobrol 11:17, 27 April 2007 (UTC)
- Aneh dong ya. Ibuku orang Solo, kalau buat serabi pakai kuah (warnanya coklat-coklat, rasanya manis). Serabinya sendiri cuma gurih. Kembangraps 11:22, 27 April 2007 (UTC)
Lha itu mungkin kue apem. Di Solo sendiri kalau beli serabi pasti bentuknya mirip sama yang di gambar sebelah ini. Di Solo biasa dijual di pinggir jalan Slamet Riyadi di Pasar Pon dan yang terkenal adalah Serabi Notosuman di sebelah selatan Solo. Meursault2004ngobrol 11:26, 27 April 2007 (UTC)
- bingung** Sebenarnya bisa dicek dari rasanya. Krn tepung beras dan tepung terigu rasanya berbeda. Nanti kalau pulang dicek lagi. Yg penting: uenak-e, perkoro jeneng, kuwi urusan liya. Kembangraps 11:48, 27 April 2007 (UTC)
Iya serabi Solo dibuat dari tepung beras. Tapi kalau lihat gambar ini saya nggak pasti pakai beras atau terigu. Tanya Midori. Atau kalau telpon ke Jakarta tanya deh ... Bener mas sing penting rasané. Dadi luwé aku, nèng kéné ora ana sing adol srabi :-D Aku tuku poffertjes waé ... Meursault2004ngobrol 11:52, 27 April 2007 (UTC)
- Gawe dhewe. ana resepe ning wikibooks. Nek wis dadi dikirim ya. Kembangraps 12:02, 27 April 2007 (UTC)
Maaf, kalau tidak salah ingat, serabi di foto adalah buatan salah satu hotel di kawasan Senayan, enak sekali, mungkin adonannya bukan dari tepung terigu, dan ditulis di counter sebagai "serabi". Semua makanan yang ada di sana diberi papan nama, sayang tulisan tidak sekaligus difoto jadi tidak bisa dijadikan bukti. Makan di sana lagi? Mahal. Memang di dunia ini banyak sekali makanan yang mirip-mirip. Sakurai Midori 13:03, 27 April 2007 (UTC)
- Terima kasih banyak mas. Iya kelihatannya setelah saya perhatikan fotonya, strukturnya lain dari kue yang terbuat dari terigu. Lagipula ada alas daun pisangnya. Kue dari terigu sepengetahuan saya jarang yang dialasi daun pisang.
- @Ya nèk wis dadi tak-kirim ... fotoné nyang commons hahaha Meursault2004ngobrol 13:07, 27 April 2007 (UTC)
Kok mung foto, ra wareg no? :-p Kalau begitu, kue ape saya akan saya masukkan di daftarnya Hariadhi untuk difoto :-D. Tak suruh ke sekolahan beli kue ape terus bikin fotonya (kalo perlu sama abang penjualnya sekalian) .... Kembangraps 13:17, 27 April 2007 (UTC)
- Ya wis, aku diparingi alamaté mas, mengko tak-kirimané! (Nanging ora bisa janji mengko bosok nèng dalan apa ora :-) hahaha) Meursault2004ngobrol 23:52, 27 April 2007 (UTC)
- setelah riset (tanya sana-sini) beberapa waktu , ternyata Surabi (Bahasa Sunda) dengan di Indonesiakan menjadi Serabi, adalah makanan jaman dulu dengan bahan Tepung beras dan dicampur dengan parutan kelapa, yang asalanya hanya menggunakan Oncom sebagai tambahan ditengah yang rasanya hanya sedikit asin ,untuk pemanisnya digunakan Gula merah yang sudah dicairkan, dan tidak sama dengan yang ada dijawa tengah dan timur yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus (saya lupa namanya) ..:), setelah pergeseran jaman (Moderinisasi) Serabi yang tadinya hanya oncom kini ada berbagai macam rasa (ada keju, pisang... dll). --•• Jagawana ⌨ 16:11, 6 Mei 2007 (UTC)
Di Jateng (Solo) serabi ngga pernah dibungkus. Apalagi dg daun pisang .... . Serabi yg dibuat nyokap gw (orang Solo) dipanasin pake "wajan" kecil dari tanah liat yg ditaruh di atas anglo. Kembangraps 16:20, 6 Mei 2007 (UTC)
Kue Ape Vs Surabi
Rev, itu mbah kembang yang bener. Mungkin namanya kue ape ya.
Mbang, waktu itu Revo pernah tanya karena banyak penjual kue ape di Blok M, tapi gue diem aja, karena di Jakarta kue tersebut (seperti terlihat digambar) dinamakan kue tete, karena bentuknya yang "menonjol". I don't want to initiate anything that is not necessary *grin*.
Surabi sendiri persis penjelasannya seperti apa yang di katakan kembang. Serenity 08:29, 30 April 2007 (UTC)
- Makanya itu mungkin tergantung tempatnya di mana. Mungkin nama "serabi" merupakan nama umum atau generik. What do you mean "I don't want to iniate [...] that's not necessary" ?Meursault2004ngobrol 08:41, 30 April 2007 (UTC)
Tepatnya: Yah gue ngomongnya MALU kalee :p - Have you seen me blush? I don't do that often and dodge every opportunity if I could help it. Serenity 08:43, 30 April 2007 (UTC)
- Kue ape a.k.a. kue tetek gw masukin ke teks. Kembangraps 08:47, 30 April 2007 (UTC)
Oh NO, itu pelecehan seksual *hiks* honest, yang salah kan cuman Revo... Serenity 08:49, 30 April 2007 (UTC)
- Kue apem di Jawa Tengah memang kadang-kadang digunakan sebagai eufemisme payudara. Meursault2004ngobrol 09:26, 30 April 2007 (UTC)
OMG, tadi gue ketemu kue serabi Solo... bener bentuknya persis kue ape tapi lebih lebar tengahnya, sementara bagian pinggirnya lebih tipis. Yang diatas itu kuenya midori adalah serabi solo kadang kadang diisi pisang juga. – komentar tanpa tanda tangan oleh Serenity (b • k).
Sudah tidak dipertanyakan keakuratannya?
Apakah artikel ini sudah tidak lagi dipertanyakan keakuratannya? bennylin 08:01, 7 Agustus 2007 (UTC)
Masih, tp sepertinya nama serabi/surabi mengacu ke (paling tidak) dua jenis kue pipih yang agak berbeda. Jd teksnya mau gw ganti
Serabi adalah kue tradisional Indonesia berbentuk pipih. Serabi tidaklah seragam di berbagai tempat. Paling tidak ada dua jenis menurut penyajiannya: serabi tanpa kuah dan serabi kuah. dst tentang penjelasan keduanya.
Bgmn? Kembangraps 08:09, 7 Agustus 2007 (UTC)
External links found that need fixing (Oktober 2023)
Hello fellow editors,
I have found one or more external links on Serabi that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:
- https://www.pinhome.id/blog/cara-bikin-serabi/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20221211130337/https://www.pinhome.id/blog/cara-bikin-serabi/ to the original URL.
- https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4492126/serabi-bandung-dan-serabi-solo-di-mana-perbedaannya is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230205021128/https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4492126/serabi-bandung-dan-serabi-solo-di-mana-perbedaannya to the original URL.
- https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/serabi-notosuman/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230128041955/https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/serabi-notosuman/ to the original URL.
- https://kumparan.com/kumparanfood/perbedaan-serabi-dan-surabi-jajanan-pasar-serupa-tapi-tidak-sama-1yrvPwkuktX is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230128162640/https://kumparan.com/kumparanfood/perbedaan-serabi-dan-surabi-jajanan-pasar-serupa-tapi-tidak-sama-1yrvPwkuktX to the original URL.
When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.
This notice will only be made once for these URLs.
Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 16 Oktober 2023 06.16 (UTC)