Gas mulia
Gas mulia adalah unsur kimia golongan 8 atau VIIIA di tabel periodik. Golongan ini disebut juga sebagai golongan helium atau neon dan golongan aerogen. Golongan ini terdiri dari unsur helium (He), Neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), unsur radioaktif radon (Rn), dan unsur sintetis yang radioaktif oganeson (Og). Semua anggota unsur golongan 18 (VIIIA) merupakan gas mulia, bersifat nonlogam, dan berwujud gas pada suhu dan tekanan standar, kecuali oganeson (yang diprediksi akan berwujud padat dan bersifat seperti logam).
Gas mulia (golongan 18) dalam tabel periodik | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||||
↓ Periode | |||||||||||
1 | Helium (He) 2 | ||||||||||
2 | Neon (Ne) 10 | ||||||||||
3 | Argon (Ar) 18 | ||||||||||
4 | Kripton (Kr) 36 | ||||||||||
5 | Xenon (Xe) 54 | ||||||||||
6 | Radon (Rn) 86 | ||||||||||
7 | Oganeson (Og) 118 Sifat kimia tidak diketahui | ||||||||||
Legenda
| |||||||||||
Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Unsur pertama gas mulia yang ditemukan adalah argon, yang ditemukan oleh seorang kimiawan inggris bernama Sir William Ramsey[1]. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif). Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6 (xenon heksafluoroplatinat). Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian. Berikut adalah gas-gas mulia:
Oganeson, walaupun merupakan anggota golongan 18 (VIIIA), diperkirakan akan menjadi logam berwujud padat yang reaktif, tidak seperti gas mulia lainnya. Hal ini dikarenakan adanya efek relativitas.
Karakteristik
Z | Unsur | Jumlah elektron/kelopak | Konfigurasi elektron |
---|---|---|---|
2 | helium | 2 | 1s2 |
10 | neon | 2, 8 | [He] 2s2 2p6 |
18 | argon | 2, 8, 8 | [Ne] 3s2 3p6 |
36 | kripton | 2, 8, 18, 8 | [Ar] 3d10 4s2 4p6 |
54 | xenon | 2, 8, 18, 18, 8 | [Kr] 4d10 5s2 5p6 |
86 | radon | 2, 8, 18, 32, 18, 8 | [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6 |
118 | oganeson | 2, 8, 18, 32, 32, 18, 8 * | [Rn] 5f14 6d10 7s2 7p6 * |
* = prediksi
Lihat Juga
- Golongan tabel periodik
- Golongan 1 (IA) (Logam alkali)
- Golongan 2 (IIA) (Logam alkali tanah)
- Golongan 3 (IIIB) (Logam tanah jarang)
- Golongan 4 (IVB)
- Golongan 5 (VB)
- Golongan 6 (VIB)
- Golongan 7 (VIIB)
- Golongan 8 (VIIIB)
- Golongan 9 (VIIIB)
- Golongan 10 (VIIIB)
- Golongan 11 (IB) (Logam koin)
- Golongan 12 (IIB) (Logam volatil)
- Golongan 13 (IIIA) (Ikosagen/Triel)
- Golongan 14 (IVA) (Kristalogen/Tetrel)
- Golongan 15 (VA) (Pniktogen/Pentel)
- Golongan 16 (VIA) (Kalkogen)
- Golongan 17 (VIIA) (Halogen)
Referensi
- ^ Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid I. Jakarta: Erlangga.