Squalidae

Famili ikan hiu
Revisi sejak 17 Oktober 2023 03.12 oleh Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Squalidae
Rentang waktu: Zaman kapur atas–Sekarang
[1]
Cirrhigaleus barbifer
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Superordo:
Ordo:
Famili:
Squalidae

Bonaparte, 1834
Genus

Squalidae, Ikan anjing, atau Hiu anjing[2] adalah salah satu dari beberapa famili hiu dalam ordo Squaliformes.[3] Namanya didapat setelah sekelompok nelayan dilaporkan mengamati spesies ini mengejar ikan-ikan kecil secara berkelompok yang mirip seperti anjing pemburu,[4] Ikan ini memiliki tubuh yang ramping dan sederhana, biasanya lebih kompak dibandingkan spesies lain, dan moncong yang runcing. Ikan ini juga memiliki dua sirip punggung, masing-masing dengan duri halus, tetapi tidak memiliki sirip dubur, dan kulitnya umumnya kasar jika disentuh.[1] Saat dewasa, jantan biasanya berukuran maksimal 100 cm , sedangkan betina biasanya berukuran panjang 125 cm. Oleh karena itu, spesiesnya menunjukkan dimorfisme seksual yang dominan pada betina.

Ikan ini memiliki kulit berwarna abu-abu atau abu-abu kecokelatan dengan titik-titik putih yang menjadi lebih pucat (hampir putih) di sekitar daerah perut. Hiu ini mempunyai ciri-ciri gigi di rahang atas dan bawah yang ukurannya sama. Tangkai ekornya dengan lunas lateral, biasanya terdapat lubang precaudal bagian atas, dan sirip ekor tanpa lekukan subterminal.

Hiu ini merupakan ikan karnivora, terutama memangsa organisme yang lebih kecil dari dirinya. Beberapa mangsanya antara lain ikan haring, makerel, dan capelin. Dalam kasus khusus, mereka mungkin mengonsumsi ubur-ubur dan cumi-cumi. Bahkan pada usia muda, anakan ikan anjing berduri dapat berburu ikan yang ukurannya dua atau tiga kali lipat.[butuh rujukan] Tidak seperti semua spesies hiu lainnya, hiu ini memiliki bisa yang melapisi tulang punggung mereka. Bisa tersebut agak beracun bagi manusia dan akan berbahaya jika salah ditangani. Hati dan perut hiu ini mengandung senyawa Squalamina, yang memiliki khasiat mengurangi pertumbuhan pembuluh darah kecil pada manusia.[5] Hiu dogfish menggunakan rahangnya yang kuat dan giginya yang tajam untuk memakan mangsanya.

Ikan anjing berduri telah memecahkan beberapa rekor dalam bidang migrasi dan kehamilan. Hiu tersebut cenderung merupakan spesies yang bermigrasi jauh, yang tercatat melakukan perjalanan sejauh 8.000 km setelah ditandai di negara bagian Washington, Amerika Serikat, dan kemudian ditemukan lagi di Jepang. Selain migrasi jarak jauhnya, squalidae memegang rekor masa kehamilan terlama dibandingkan vertebrata lainnya, yaitu 22–24 bulan. Betina menghasilkan telur dan melahirkan anak hidup yang berukuran 20–33 cm.

Galeri

sunting
 
Squalus acanthias atau ikan anjing berduri (ikan dewasa), dengan warna tubuh abu-abu kecokelatan, dihiasi bintik-bintik kecil berwarna putih dengan jarak yang sama, dan perut bagian bawah yang berwarna lebih terang.
 
Hiu tinggam hitam (Cirrhigaleus barbifer) yang dicirikan dengan warna tubuh abu-abu kecokelatan, dihiasi rangkaian bintik-bintik hitam, dengan perut lebih terang, dan sungut hidung yang memanjang.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Froese, Rainer, and Daniel Pauly, eds. (2009). "Squalidae" in FishBase. January 2009 version.
  2. ^ "Squalidae". Integrated Taxonomic Information System. 
  3. ^ Straube, N.; Li, C.; Claes, J.M. (2015). "Molecular phylogeny of Squaliformes and first occurrence of bioluminescence in sharks". BMC Evolutionary Biology. 15 (162). doi:10.1186/s12862-015-0446-6 . PMC 4537554 . 
  4. ^ "Spiny Dogfish". Oceana (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-12. 
  5. ^ "From the Belly of a Shark, a Cancer Cure?". National Geographic. Vol. 193 no. 6. June 1998. hlm. 202. Diakses tanggal 2 January 2023.