Detasemen Jalamangkara

Satuan Antiteror TNI Angkatan Laut
Revisi sejak 23 Oktober 2023 17.05 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Menghapus LOGO_DENJAKA.png karena telah dihapus dari Commons oleh Yann; alasan: per c:COM:SPEEDY..)

Detasemen Jalamangkara (Denjaka) adalah sebuah detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) Marinir TNI-AL.[1]

Detasemen Jalamangkara
(Korps Marinir)
Dibentuk4 November 1982
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Laut
Tipe unitPasukan Antiteror
Peran- Anti-bajak kapal laut
- Anti-bajak pesawat udara
- segala bentuk teror aspek laut/darat/udara
- perang kota/hutan/pantai/laut
sabotase
- intelijen & kontra-intelijen
Jumlah personelDirahasiakan
Bagian dariTNI Angkatan Laut
MarkasKorps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan
JulukanDenjaka
MotoSatya Wira Dharma
Warna seragam      Hitam       Baret ungu
PersenjataanDirahasiakan
Tokoh
KomandanKolonel Mar -
Wakil KomandanLetkol Mar -
Tokoh berjasa1.Letnan Kolonel Mar (Anumerta) Arthur Solang
2. Mayjen TNI (Mar) Gafur Chalik
3. Mayjen TNI (Mar) Djoko Pramono
4. Letjen TNI (Mar) Nono Sampono
5. Letjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin
6. Letjen TNI (Mar) R.M. Trusono
7. Letjen TNI (Mar) Suhartono

Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan ini adalah 6 bulan. Denjaka dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut.

Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984. Detasemen Jalamangkara selain sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir yang berkedudukan langsung di bawah Dankormar, juga sebagai pelaksana utama Panglima TNI.

Sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir, Denjaka mempunyai tugas pokok dalam membina kekuatan dan kemampuan satuan Detasemen Jalamangkara.

Sedangkan sebagai pelaksana utama Panglima TNI, dalam hal ini Kabais TNI selaku penyelenggaraan pembinaan kemampuan khusus, meliputi: operasi anti-teror, anti-sabotase dan operasi klandestin yang beraspek laut maupun operasi-operasi khusus lainnya.

Sejarah

Pasukan Khusus TNI AL

 
Prajurit Denjaka

Pada 4 November 1982, KSAL membentuk organisasi tugas dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla).

Keberadaan Pasusla didesak oleh kebutuhan akan adanya pasukan khusus TNI AL guna menanggulangi segala bentuk ancaman aspek laut. Seperti terorisme, sabotase, dan ancaman lainnya.[2]

Pada tahap pertama, direkrut 70 personel dari YonTaifib dan Kopaska. Komando dan pengendalian pembinaan berada di bawah Panglima Armada Barat dengan asistensi Komandan Korps Marinir. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) bertindak selaku pengendali operasional. Markas ditetapkan di Mako Armabar.[2]

Detasemen Jala Mangkara (Denjaka)

 
Prajurit Yonmarhanlan VIII Bitung melaksanakan Ziarah ke Makam Letkol Mar (Ant) Arthur Solang di Taman Makam Pahlawan Kairagi Weru, Paal Dua kota Manado, Sulawesi Utara
 
Brevet "PTAL" Denjaka Korps Marinir
Berkas:Maritime Counter Terrorism - Jala Mangkara Detachment.png
Maritime Counter Terrorism - Jala Mangkara Detachment

Melihat perkembangan dan kebutuhan satuan khusus ini, Kasal menyurati Panglima TNI yang isinya berkisar keinginan membentuk Detasemen Jala Mangkara. Panglima ABRI menyetujui dan sejak itu (13 November 1984), Denjaka menjadi satuan Antiteror Aspek Laut.

Merunut keputusan Kasal, Denjaka adalah komando pelaksana Korps Marinir yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut atas perintah Panglima TNI.[2]

Berdasarkan peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/77/X/2010 tentang persetujuan dan pengesahan peningkatan kepangkatan dalam jabatan di lingkungan Korps Marinir diputuskan Komandan Detasemen Jalamangkara berpangkat Kolonel”.[3]

Pola rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando. Selangkah sebelum masuk ke Denjaka, prajurit terpilih mesti sudah berkualifikasi Intai Amfibi dan Kopaska. Dalam menjalankan aksinya, satuan khusus ini dapat digerakkan menuju sasaran baik lewat permukaan/bawah laut maupun lewat udara.

TNI AL masih memiliki satu pasukan khusus lagi, yaitu Komando Pasukan Katak (Kopaska). Kedua satuan pernah beberapa kali melakukan latihan gabungan dengan Navy SEAL, Amerika Serikat.[2]

Detasemen Opsional Satuan

Denjaka terdiri dari satu markas zedenk detasemen, satu tim markas, satu tim teknik dan tiga tim tempur.

Sebagai unsur pelaksana, prajurit Denjaka dituntut memiliki kesiapan operasional mobilitas kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi serta medan operasi yang berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah pantai.

Disamping itu juga memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui laut, bawah laut dan vertikal dari udara.

Kursus PTAL

Kursus Penanggulangan Teror Aspek Laut atau (PTAL) merupakan program khusus Mabesal yang tertuang dalam perencanaan pendidikan TNI AL, dalam rangka memberikan pembekalan, melengkapi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan bagi prajurit Intai Amfibi Marinir dan Komando Pasukan Katak sehingga dapat mencapai standar kualifikasi perorangan dasar yang dipersyaratkan sebagai personel Detasemen Jala Mangkara, sebagai Pasukan Anti Teror yang beraspek Laut.[4]

Pendidikan PTAL yang berlangsung selama epat sampai lima setengah bulan ini akan melalui berbagai metode latihan, diantaranya latihan keras dalam menempuh kondisi disegala cuaca, medan dan musuh sehingga dapat menguras waktu, tenaga dan pikiran bagi para siswa itu sendiri.

Selain ltu, siswa juga dituntut untuk menjaga keselamatan dirinya walaupun kondisi alamnya sangat beresiko dan tidak memungkinkan. Dengan pendidikan tersebut diharapkan akan membentuk prajurit individu yang lethal, mematikan serta menjadikan prajurit yang memiliki keistimewaan lebih jika dibandingkan dengan prajurit yang lainnya.

Kursus PTAL yang dilaksanakan tersebut diikuti oleh personel pilihan dari prajurit Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir dan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska). Mereka yang lulus selanjutnya akan bergabung dengan Denjaka yang merupakan salah satu satuan elite TNI.

Daftar Gelombang Periode Kursus Teror Aspek Laut (PTAL)

  • Dik PTAL 01 1984

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Dik PTAL 02 1991

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Dik PTAL 03

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Dik PTAL 04

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Dik PTAL 05 1998

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Sus PTAL 06 2002

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Dik PTAL 07

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Sus PTAL 08

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Dik PTAL 09 2007

Jumplah Siswa: Lulus: -

  • Sus PTAL 10 2009

Jumplah Siswa: 16 Lulus: 13

  • Sus PTAL 11 2011

Jumplah Siswa: 24 Lulus: 24

  • Sus PTAL 12 2014

Jumplah Siswa: 22 Lulus: 22

  • Sus PTAL 13 2015

Jumplah Siswa: 21 Lulus: -

  • Sus PTAL 14 2017

Jumplah Siswa: 22 Lulus: -

  • Sus PTAL 15 2019

Jumplah Siswa: 23 Lulus: 20 (1 lulus bersyarat)

  • Sus PTAL 16 2021

Jumplah Siswa: 14 Lulus: -

Pendidikan yang dilakukan

 
Denjaka - Terjun Stabo

Kursus awal

Setiap prajurit Denjaka dibekali kursus penanggulangan antiteror aspek laut yang bermaterikan:

  • Intelijen,
  • Taktik dan teknik anti-teror, dan anti-sabotase
  • Dasar-dasar spesialisasi
  • Komando kelautan dan keparaan lanjutan

Kursus ini dilaksanakan setiap kurang lebih 5,5 bulan bertempat di Jakarta dan sekitarnya.

Kursus lanjutan

Dilanjutkan dengan materi pemeliharaan kecakapan dan peningkatan kemampuan kemahiran kualifikasi Taifib dan Paska, pemeliharaan dan peningkatan kemampuan menembak, lari dan berenang, peningkatan kemampuan bela diri, penguasaan taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat, laut dan udara, penguasaan taktik dan teknik untuk merebut dan menguasai instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan dan personel yang disandera di objek vital di laut, penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek laut, pengetahuan tentang terorisme dan sabotase, penjinakan bahan peledak, dan peningkatan kemampuan survival, pelolosan diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.

Persenjataan

Untuk mendukung operasi personel Denjaka dibekali antara lain:

Pistol Mitraliur

Senapan Serbu

Senapan Runduk

Senapan Mesin Ringan

Pistol

Pelontar Granat

  • HK AG-36 (diperuntukan secara khusus untuk senapan serbu HK G36)
  • Pindad SPG-1 (pelontar granat M203 produksi lokal, diperuntukkan bagi senapan serbu HK416 dan karabin M4)

Komandan

Beberapa perwira yang pernah memimpin Denjaka antara lain adalah Letjen TNI (Mar) Nono Sampono (AAL 1976), Mayjen TNI (Mar) Yussuf Solichien (AAL 1973) dan Letjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin (AAL 1981). Komandan Denjaka yang sekarang menjabat adalah Kolonel Marinir Bambang Wahyuono, S.AP.,.[5]

Daftar Komandan Denjaka

Berikut daftar Komandan Denjaka:

No. Nama Dari Sampai Alumni Ket
Pasukan Khusus Laut (Pasusla)
1. Mayor Mar Arthur Solang 22 Juli 1982 22 November 1985 AAL 1967 Letkol Mar (Anumerta)
2. Letnan Kolonel Mar Gafur Chalik 1983 1984 AAL 1965 Mayjen TNI Mar
Detasemen Jalamangkara (Denjaka)
3. Letnan Kolonel Mar Djoko Pramono 1983 1985 AAL 1966 Mayjen TNI Mar
4. Mayor Mar Hasan Hariadinata 1985 1986 AAL 1970 Kolonel Mar
5. Mayor Mar H. Yussuf Solichien M, M.BA., M.Si., PH.D. 1986 1987 AAL 1973 Mayjen TNI Mar
6. Letnan Kolonel Mar Frans L. Kansil 1987 1988 AAL 1970 Brigjen TNI Mar
7. Letnan Kolonel Mar Nono Sampono 1988 1993 AAL 1976 Letjen TNI Mar
8. Letnan Kolonel Mar M. Alfan Baharudin 1993 1998 AAL 1981 Letjen TNI Mar
9. Mayor Mar RM. Trusono 1998 2002 AAL 1985 Letjen TNI Mar
10. Letnan Kolonel Mar Suprayogi 2002 2004 AAL 1985 Brigjen TNI Mar
11. Letnan Kolonel Mar Kasirun Situmorang 2004 7 Maret 2005 AAL 1987 Mayjen TNI Mar
12. Letnan Kolonel Mar Suhartono, M.Tr.(Han). 7 Maret 2005 2008 AAL 1988 Irjen TNI
13. Letnan Kolonel Mar Widodo 2008 2009 AAL 1992 Dirlat Kodiklatal
14. Letnan Kolonel Laut (E) Yudhi Bramantyo Nur Sasongko 2009 2011 AAL 1992 Kadispamal
Detasemen Jalamangkara (Validasi Organisasi)
15. Kolonel Mar Suhartono, M.Tr.(Han). 2011 2012 AAL 1988 Irjen TNI
16. Kolonel Mar Budi Purnama, S.Ip. 2012 21 Januari 2013 AAL 1988 Mayjen TNI Mar
17. Kolonel Mar Nur Alamsyah, M.Tr.(Han). 21 Januari 2013 10 September 2015[6] AAL 1989 Dankodiklatal
18. Kolonel Mar Supriyono, S.E., M.M. 10 September 2015 27 Mei 2017[7] AAL 1992 Wadan Koopsus TNI
19. Kolonel Mar Bambang Wahyuono, S.AP. 27 Mei 2017 9 Mei 2018[8] AAL 1992 Wadan Lantamal XIII/Tarakan
20. Kolonel Mar Nanang Saefulloh, S.E. 9 Mei 2018 27 Februari 2021 AAL 1996 Asops Dankormar
21. Kolonel Mar Kresno Pratowo, S.E., M.M., M.Han. 27 Februari 2021 26 Juni 2022 AAL 1996 Wadan Lantamal VII/Kupang
22. Kolonel Mar Samson Sitohang, S.I.p., M.M. 26 Juni 2022 28 Juli 2023 AAL 1998 Dankodikmar
23. - - - AAL - Dandenjaka

Perwira Tinggi Denjaka

Purnawirawan Denjaka

Lihat pula

Referensi

Pranala luar