Erna Garnasih Pirous

pelukis Indonesia

Erna Ganarsih Pirous merupakan seorang pelukis perempuan kelahiran Kuningan (Jawa Barat), 21 September 1941.[1] Menempuh pendidikan dan meraih gelar sarjana seni rupa di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung pada tahun 1968. Kemudian melanjutkan studinya di L'ecole Superieure Des Beaux Arts, Paris, Prancis pada tahun 1970. Gaya lukisannya yang beraliran Abstrak banyak dipengaruhi oleh Mazhab Bandung yang berkembang pada kurun tahun 1970-an. Sejak tahun 1969, Ia mulai aktif mengikuti pameran di dalam dan luar negeri. Bersama dengan Umi Dachlan, Farida Srihadi, dan sejumlah seniman wanita lainnya, Erna Pirous tergabung dalam sebuah kelompok yang menamakan dirinya sebagai Alumni Wanita Seni Rupa ITB dan berpameran bersama pada tahun 1989 di Bandung.[2]

Karya

Priangan I

Priangan I dibuat pada tahun 1990 menggunakan pasta pualam seri pertama dari seri Priangan yang dibuat dengan cat akrilik di atas kanvas denganukuran 145x145cm. Lukisan ini dilatarbelakangi oleh perjalanan Erna antara Bandung dan Jakarta untuk menengok puteranya yang saat itu sedang menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia. Sepajang perjalanannyaa, ia dihamparkan keindahan alam Jawa Barat yang membuatnya untuk terus bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, dihasilkannya seri Priangan ini sebagai media untuk menggambarkan kecintaan dan rasa syukurnya terhadap Priangan dan alam semesta.[3]

Pameran

  • 1969 - 10 Pelukis Wanita, Balai Budaya Jakarta
  • 1970 - Erna dan Soesi (Lukisan dan Keramik), Goethe Institute Jakarta
  • 1971 - Pameran Seni Rupa "18 Seniman Bandung, TIM, Jakarta
  • 1979 - "8th International Festival of Arts, United World College of South East Asia, Singapore
  • 1985 - "Lima Pelukis Wanita", Galeri Decenta, Bandung
  • 1989 - Biennale VIII, TIM, Jakarta
  • 1990 - Pameran Lukisan dan Grafis, Centre Culturel Francais, Bandung
  • 1990 - Pameran Lukisan dan Grafik 13 Seniman Bandung, Jawa Barat Trade Center, Bandung
  • 1991 - "2nd Asian Travelling Exhibition of Painting Photography and Childrens Art". IMF Visitors Center, Washington DC, United States of America
  • 1992 - "6th International Asian Art Exhibition", Fukuoka, Japan
  • 1992 - "6th International Asian Art Exhibition", Gedung Merdeka, Bandung
  • 1992 - "UMI & ERNA" Galeri Bandung, Bandung
  • 1993 - "8th International Asian Art Exhibition", Fukuoka dan Tanagawa, Japan
  • 1993 - "Lintasan Seni Indonesia - Denmark" oleh RC Pondok Indah, Jakarta
  • 1994 - "9th International Asian Art Exhibition", Taipeh, Taiwan
  • 1994 - Pameran Seni Rupa Kontemporer Islam dalam Pameran Tamaddun Islam Dunia, Kuala Lumpur, Malaysia
  • 1995 - "Contemporary Indonesian Art of Non Aligned Countries, TIM, Jakarta
  • 1995 - "10th International Asian Art Exhibition", Singapore
  • 1995 - Pameran Seni Rupa Kontemporer Islam, Festiva Istiqlal II, Jakarta
  • 1995 - "9th Contemporary Indonesian Artist Exhibition", Antwerp, Belgium (1995) and Cologne, Germany (1996)
  • 1996 - "11th International Asian Art Exhibition", Metropolitan Museum of Art, Manila, Philippines
  • 1996 - "From Script to Abstraction", Jordan National Gallery of Fine Arts, Amman, Jordan
  • 1997 - Dialog Rupa Seniman Indonesia 12 : Pameran Seni Rupa Kontemporer. Bandung, Indonesia, 1.-4-April[4]

Referensi

  1. ^ Indonesia, Galeri Nasional (Galeri Nasional Indonesia). "Tentang Pelaku Seni". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-23. Diakses tanggal 23 Maret 2018. 
  2. ^ Yuliman, Sanento (Kompas 25 Juni 1989). "Pameran 11 Wanita Perupa Bandung; Merebut Keaslian" (PDF). Diakses tanggal 23 Maret 2018 – via pdf arsip ivaa. 
  3. ^ "Erna Pirous:Bagai Buanga Raya Dia Mekar Setiap Hari". Serambi Pirous
  4. ^ "Dialog Rupa 12 Seniman Indonesia". Pameran Seni Rupa Kontemporer, Jakarta, Gedung Graha Niaga, 1-4 Apr 1997. Seniman Peserta: A.D.Pirous, Biranul Anas, Chusin Setiadikara, Ernah Garnasih Pirous, Hendrawan Riyanto, Made Wiyanta, Mochtar Apin, Nyoman Nuarta, Rita Widagdo, Umi Dachlan, Barli Samitawinata, Sunaryo. Katalog Rotary Club, Bandung, dan Financial Club, Jakarta, 40 hlm, 1997