Sega lengko

salah satu jenis hidangan nasi
Revisi sejak 25 November 2023 17.10 oleh Creutzen (bicara | kontrib) (par intro + #etym + sumber)

Nasi lengko (bahasa Jawa: sega léngko pengucapan bahasa Jawa: [səga lɛŋkɔ]) atau cukup lengko saja, adalah hidangan nasi khas Cirebon dan Indramayu. Umumnya, nasi lengko terdiri dari nasi yang disajikan dengan irisan tempe goreng, irisan tahu kulit goreng, tauge yang telah dicelur singkat, mentimun segar yang diiris dadu, dan irisan daun kucai yang kemudian disiram bumbu kacang atau kecap manis yang umumnya telah diencerkan dengan dicampuri minyak goreng atau rempah seperti irisan cabai.

Nasi Lengko
Seporsi nasi lengko.
Nama lainBahasa Jawa nasi léngko
Tempat asalIndonesia
DaerahCirebon, Indramayu, dan daerah sekitarnya.
Suhu penyajianHangat, suhu ruangan.
Bahan utamaNasi, tempe goreng, tahu kulit goreng, tauge, daun kucai, dan kecap manis atau bumbu kacang.
Bahan yang umum digunakanKerupuk dan lauk tambahan hewani seperti sate ayam, sate kambing, telur.
VariasiPenggunaan lontong ketimbang nasi.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Karena proses pembuatannya yang sederhana dan praktis, nasi lengko umumnya dihidangkan sebagai menu sarapan atau menu makan siang. Meski pada aslinya adalah makanan sederhana, dapat juga ditemui ragam penyajian nasi lengko yang disertai lauk tambahan hewani seperti beragam sate dan telur.

Etimologi

Istilah léngko diyakini berasal dari modifikasi kata Bahasa Jawa dialek Cirebon langka "tidak ada, jarang".[1][2] Istilah tersebut juga diyakini berasal dari Bahasa Sunda lekoh "kaya, kental", merujuk pada tekstur makanan setelah diaduk dan dicampur.[3] Asal-usul populer lainnya yakni diyakini istilah tersebut adalah lakuran dari Bahasa Indonesia "lengkap" dan "ekonomis", merujuk pada proses pembuatannya yang sederhana.[2][3]

Penyebaran

Makanan ini juga dikenal oleh sebagian masyarakat pesisir pantai utara Jawa seperti Tegal, Brebes, Kuningan, Majalengka, dan Indramayu. Masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam penyajiannya. Di Indramayu, Sega lengko disajikan dengan tidak menggunakan daun kucai, sedangkan di Brebes dan Tegal, Sega lengko disajikan menggunakan kerupuk mi sebagai pengganti kerupuk putih.

Rasa khas yang dihasilkan dari bumbu kacang dan harga yang terjangkau membuat makanan ini diminati oleh banyak kalangan.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Tresnasih, Ria Intani (2005). Ragam Makanan Tradisional Cirebon. Bandung: BKSNT Bandung. 
  2. ^ a b Purwoningrum, Siti (2018-09-16). "Kenapa dengan Nasi Lengko? Ternyata Inilah Sejarahnya Hingga Sabet Rekor ORI". Pojok Jabar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-11-25. Diakses tanggal 2023-11-25. “Maka itulah disebut lengko karena lauknya langka (tidak ada),” sebut Raffan [S. Hasyim] 
  3. ^ a b Adhitya, Bagus G.; Supriadi, R. Anggi P.; Ramadhani, R.; Audita, V.; Andrianto, R. (2021). "Cirebon Culinary Travel Pattern". Enhancing Innovation in Gastronomic for Millenials. 1: 72–78. doi:10.5220/0009516800720078.