Mesiwah Pare Gumboh
Mesiwah Pare Gumboh (disingkat MPG) merupakan ritual adat perayaan panen suku Dayak Deah yang bermukim di desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Belakangan, ritual ini dijadikan sebagai festival budaya tahunan yang berlangsung pada bulan Juli. Sebelumnya Mesiwah Pare Gumboh dilangsungkan secara sendiri-sendiri oleh warga setempat. Beberapa tahun terakhir, mereka bersama-sama saling gotong-royong merayakan pesta panen. Kini Mesiwah Pare Gumboh juga dapat dinikmati oleh masyarakat luar.
Dalam Mesiwah Pare Gumboh, biasanya warga Suku Dayak Deah menyiapkan makanan sehari sebelumnya. Ada beberapa makanan wajib yang dibuat, semisal lamang dan sejumlah jenis kue tradisional. Kadang ada pula sajian-sajian dari kelapa bahkan ada sejumlah benda yang juga dimasukan dalam ritual. sejumlah ritual memiliki makna tersendiri. Ada ritual yang menggambarkan nazar dari warga, menghantarkan perlengkapan mentah yang akan dimasak, tolak bala, mesiwah pare dan ritual adat lainnya.[1]
Mesiwah Pare Gumboh (MPG) telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim, pada 30 September 2022.[2]
Pagelaran
Ritual Mesiwah Pare Gumboh dijadikan sebuah festival yang meriah pertama kali dilakukan pada tahun 2019 dengan tujuan melestarikan budaya lokal dan agar masyarakat luas mengenal kebudayaan asli Desa Liyu sehingga kebhinekaan terawat. Mesiwah Pare sendiri terdiri dari nyerah ngemonta, ngemonta, nengkuat mulukng, besoyokng, mengudang, nyerah tombai bukan sekadar ritual adat syukuran saja.[3]
Referensi
- ^ "Atraksi Mesiwah Pare Gumbuh". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 2023-07-20.
- ^ "Warisan Budaya Takbenda | Beranda". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-07-20. line feed character di
|title=
pada posisi 27 (bantuan) - ^ https://dinaspmd.kalselprov.go.id/2022/07/ritual-mesiwah-pare-gumboh-merawat-kebhinekaan/