Ceketeng Robayan
Ceketeng Robayan adalah sebuah Gapura paduraksa yang biasanya di bangun pada pintu masuk ke area yang dianggap suci atau inti.
Ceketeng Mbah Robaya | |
---|---|
Berkas:Gapura Robayan sebelum renovasi ke4 masjid robayan.jpg | |
Informasi umum | |
Gaya arsitektur | paduraksa |
Kota | Kalinyamatan, Robayan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. |
Negara | Indonesia |
Mitologi
Ceketeng Robayan merupakan Pintu gerbang Paduraksa yang bagian atasnya berbentuk menyerupai gunung dan sayap, hal tersebut terdapat kaitannya dengan Mitologi Hindu bahwa gunung memiliki sayap.
Gunung dalam mitologi Hindu mempunyai sayap. Pintu gerbang paduraksa juga melambangkan gunung, itulah sebabnya pada paduraksa bersayap. Selain itu makna sayap dalam mitologi hindu juga mengartikan pelepasan, sehingga dalam Ceketeng Robayan yang bersayap ini dapat pula diartikan sebagai siapapun yang memasuki area masjid maka harus melepaskan dirinya dari urusan duniawi.
Mitos
Ada mitos tentang Ceketeng Robayan. Yaitu ketika jalan raya dan pembangunan parit di depannya ingin diperlebarkan. Gapura harus dibongkar, tetapi setelah diukur ulang tiba-tiba gapura seolah-olah bergeser, sehingga tidak menghalangi perlebaran jalan.
Bahkan ketika Ceketeng dicat ulang warga masyarakat Desa Robayan harus meminta izin kepada waliyullah Mbah Robaya, dengan cara sowan ke makam beliau.
Cagar Budaya
Ceketeng Robayan yang terletak didepan Masjid Jami' Baiturrahman 1 Robayan sudah berusia ratusan tahun, gapura tersebut memiliki corak arsitektur Islam-Hindu-Jawa.
Ceketeng Robayan sangat disakralkan bagi warga masyarakat Desa Robayan. Oleh karena itu masyarakat Robayan tidak berani dan tidak pernah membongkar maupun menghilangkan, bentuk Ceketeng Robayan.
Ceketeng Robayan masih asli hanya di plester dengan semen, karena dahulunya hanya batu-batu bata saja. Maka Gapura Robayan (Gapura Masjid Jami' Baiturrahman I Robayan) menjadi salah satu Cagar Budaya di Jepara.
Sesuai dalam UU RI Nomor 11 Tahun 2010[1] juga dijelaskan tentang kriteria Cagar Budaya yaitu jika berusia 50 tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, dan memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.
Catatan kaki
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-25. Diakses tanggal 2015-12-25.
Pranala luar
- (Indonesia) Sejarah Gapura Masjid Robayan
- (Indonesia) Situs Budaya Masjid Robayan
- (Indonesia) Foto Ceketeng Robayan Foto Gapura Masjid Robayan