HIM Damsyik
Haji Incik Muhammad Damsyik (14 Maret 1929 – 3 Februari 2012[1]), atau yang lebih dikenal sebagai HIM Damsyik, aktor senior Indonesia dan penari. Ia mulai terkenal karena memerankan tokoh Datuk Maringgih dalam sinetron Siti Nurbaya yang ditayangkan TVRI pada tahun 1992, sehingga akhirnya ia dikenal juga sebagai Datuk Maringgih dan karena kepiawaiannya berdansa menjadikannya memperoleh julukan Datuk Dansa.
HIM Damsyik | |
---|---|
Lahir | Incik Muhammad Damsyik 14 Maret 1929 Teluk Betung, Lampung, Hindia Belanda |
Meninggal | 3 Februari 2012 Depok, Jawa Barat, Indonesia | (umur 82)
Nama lain | HIM Damsyik |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1959 – 2012 |
Orang tua | Intji Djaafar (ayah) |
Biografi
Masa kecil
Kedua orang tuanya berasal dari Minangkabau dan termasuk kaum terdidik Minang pada masa itu yang banyak bekerja pada perusahaan-perusahaan Belanda.[2] Sejak kecil putra dari kepala pegawai di perusahaan pelayaran Belanda, Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) ini telah senang menari. Setiap ada pesta atau perayaan, Damsyik selalu turut ambil bagian dalam menyanyi. Bakatnya semakin terasah saat hijrah ke Jakarta untuk kuliah. Saat itu pada tahun 1950-an masih banyak orang Belanda yang bermukim di Jakarta, sehingga budaya dansa-dansa masih dominan sebagai alat pergaulan termasuk di kalangan mahasiswa.[3] Semasa kuliah, Damsyik pernah aktif sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada).[2]
Karier
Karier menari
Sejak menjuarai Lomba Dansa Ballroom di Jakarta, kepercayaan diri Damsyik semakin tinggi dan dia memutuskan untuk menekuni dansa secara profesional.[3] Damsyik mendalami dansa selama empat tahun di Rellum Dancing School, Belanda dan menjadi salah satu dari sedikit instruktur dansa Indonesia yang berhasil mengantongi ijazah dansa berkelas internasional.[4] Damsyik pernah menjadi juara kedua pada lomba dansa internasional di Bangkok. Nama Damsyik pun mulai terkenal sebagai guru dansa untuk tarian jenis ball room dan Amerika Latin pada tahun 1950-an.[3][4]
Popularitas dansa sempat meredup pada akhir tahun 1950-an saat Partai Komunis Indonesia mencapnya sebagai produk gaya hidup imperialis. Namun lagu resmi Piala Dunia tahun 1998 di Prancis, “La Copa de la Vida” yang disenandungkan oleh Ricky Martin secara apik dalam pakem tarian salsa yang atraktif, turut menghidupkan kembali popularitas dansa. Tentu saja hal ini juga membawa imbas positif pada kemampuan menari Damsyik. Selain sering mengajar dansa di kelas-kelas dansa profesional yang tersebar di banyak tempat di Jakarta serta mengajar privat, ayah lima anak ini juga mengajar di sekolah dansa miliknya, Damsyik School of Dance.[3]
Setelah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengakui dansa sebagai olahraga, maka dibentuklah Ikatan Olahraga Dansa Indonesia yang bernaung di bawah keanggotaan KONI. Damsyik menjadi ketua umum pertamanya sejak sejak 12 Juli 2002.[3]
Karier akting
Damsyik mulai bermain film pada tahun 1959 dalam Bertamasja.[4] Awalnya Damsyik diajak bermain sebagai aktor oleh sutradara Wim Umboh yang sebelumnya telah biasa mengajak dia sebagai koreografer untuk film-filmnya. Namun Damsyik sempat berhenti dan mulai bermain kembali pada tahun 1981. Namanya mulai melejit saat berperan sebagai Datuk Maringgih dalam sinetron Siti Nurbaya (1992).[4][5] Sampai tahun 1994, Damsyik tercatat telah bermain dalam 62 film bioskop.[4]
Meninggal dunia
Pada tanggal 3 Februari 2012, HIM Damsyik mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Cinere, Depok, Jawa Barat.[2] Sebelumnya, ia dirawat selama sebulan di rumah sakit MMC Kuningan.[6] Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Karet Bivak keesokan harinya.[7]
Kehidupan pribadi
Damsyik menikahi Linda Damsyik, seorang instruktur dansa.[8] Pasangan ini dikaruniai lima orang anak[4] dan menjalankan beberapa studio dansa di Jakarta.[8] Sebelum kematiannya, Damsyik memiliki tinggi 1,8 m (5 ft 11 in) dan bobot 55 kilogram (121 pon).[3]
Filmografi
Film
Sinetron
Referensi
- Catatan kaki
- ^ MetroTV - Aktor Senior HIM Damsyik Meninggal Dunia Diarsipkan 2012-02-04 di Wayback Machine.. Diakses pada 17 Februari 2012
- ^ a b c The Jakarta Post 2012, Senior actor HIM.
- ^ a b c d e f Sofyan 2012, Dunia Dansa Si.
- ^ a b c d e f Krismantari 2012, Obituary: Dancing actor.
- ^ Eneste 2001, hlm. 48.
- ^ Maullana and Kamil 2012, Melemah, HIM Damsyik.
- ^ Maullana and Kamil 2012, Gerimis Iringi Pemakaman.
- ^ a b The Jakarta Post 2000, Dance as if.
- Daftar pustaka
- "Dance as if nobody is watching you". The Jakarta Post. 9 April 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2012. Diakses tanggal 17 February 2012.
- Eneste, Pamusuk (2001). Bibliografi Sastra Indonesia. Magelang, Indonesia: Yayasan Indonesiatera. ISBN 978-979-9375-17-9.
- Krismantari, Ika (4 February 2012). "Obituary: Dancing actor HIM Damsyik". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2012. Diakses tanggal 17 February 2012.
- Maullana, Ika; Kamil, Ati (3 February 2012). "Gerimis Iringi Pemakaman HIM Damsyik". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2012. Diakses tanggal 17 February 2012.
- Maullana, Ika; Kamil, Ati (13 February 2012). "Melemah, HIM Damsyik Dirawat di Rumah Sakit". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2012. Diakses tanggal 17 February 2012.
- "Senior actor HIM Damsyik dies at 82". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 3 February 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2012. Diakses tanggal 17 February 2012.
- Sofyan, Eko Hendrawan (3 February 2012). "Dunia Dansa Si Datuk Maringgih". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2012. Diakses tanggal 17 February 2012.
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di situs web Tokoh Indonesia Diarsipkan 2007-12-17 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- H.I.M. Damsyik di IMDb (dalam bahasa Inggris)