Kebutuhan

segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup
Revisi sejak 11 Desember 2023 08.17 oleh Alinarema (bicara | kontrib) (menambahkan definisi kebutuhan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kebutuhan atau keperluan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya secara alamiah melalui pencapaian kesejahteraan.[1] Kebutuhan juga merupakan suatu keadaan perasaan kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, tetapi kebutuhan itu terdapat dalam jaringan biologis dan kondisi manusia [2].

Kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan tingkat kepentingan, waktu, sifat, dan subjeknya.[3] Pemenuhan kebutuhan dapat berupa barang, jasa, sesuatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud.[4] Setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh keadaan alam, agama, adat, dan peradaban.[5] Sifat dari kebutuhan adalah tidak terbatas, meningkat dan selalu berubah.[6]

Prinsip dasar

sunting

Kebutuhan didasari pada prinsip bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan.[7] Dalam prosesnya, kebutuhan manusia tampak tersusun menjadi bertingkat-tingkat [8] Bila salah satu kebutuhan telah terpenuhi, kebutuhan lain akan muncul.[9] Kebutuhan yang telah terpenuhi kemudian tidak menjadi tujuan pemenuhan yang utama, sedangkan kebutuhan lain yang lebih tinggi menjadi lebih diutamakan pemenuhannya.[10]

Jenis-jenis

sunting

Berdasarkan intensitas kegunaannya

sunting

Kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.[11] Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang langsung berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia sehingga sangat penting dan wajib untuk terpenuhi.[12] Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang tidak mengganggu kelangsungan hidup tetapi sangat penting. Sedangkan kebutuhan tersier merupakan kebutuhan akan barang mewah yang ditujukan untuk menunjukkan status sosial seseorang dalam suatu masyarakat.[13]

Berdasarkan sifatnya

sunting

Kebutuhan dapat dipenuhi melalui sifat jasmani dan rohani.[14] Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan kondisi tubuh, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.[9][10] Sedangkan kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang diperlukan untuka kepuasan batin bagi jiwa manusia.[15]

Berdasarkan waktu pemenuhannya

sunting

Kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan waktunya, yaitu kebutuhan sekarang, kebutuhan masa depan, kebutuhan yang tidak pasti waktunya, dan kebutuhan sepanjang waktu.[15] Kebutuhan sekarang harus dipenuhi segera dan tidak dapat ditunda. Kebutuhan masa depan merupakan kebutuhan yang bersifat persiapan dan persediaan bagi kebutuhan yang dapat habis secara tiba-tiba. Sedangkan kebutuhan yang tidak pasti waktunya merupakan kebutuhan yang diperlukan pada saat terjadi musibah maupun bencana alam.[11] Sebaiknya, kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang pemenuhannya memerlukan sepanjang waktu.[16]

Berdasarkan subjeknya

sunting

Berdasarkan subjeknya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan perorangan dan kebutuhan kelompok.[5] Kebutuhan perorangan hanya diperlukan oleh masing-masing individu yang berbeda. Sedangkan kebutuhan kelompok merupakan kebutuhan yang digunakan secara bersama-sama dalam suatu masyarakat.[17]

Berdasarkan sosio-budaya

sunting

Lingkungan sosial dan budaya membuat timbulnya kebutuhan yang berkaitan dengan tradisi dan psikologi masyarakat. Kebutuhan ini dibedakan menjadi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis.[18] Kebutuhan sosial berkaitan dengan strata sosial yang membentuk status sosial dalam masyarakat. Sedangkan kebutuhan psikologi lebih berkaitan dengan psikologi masyarakat yang hanya sedikit dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.[14] Kebutuhan psikologis umumnya berupa kebutuhan akan rasa aman.[19] Kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis saling berkaitan satu sama lain.[19]

Referensi

sunting
  1. ^ Arifin 2009, hlm. 2.
  2. ^ Pujiastuti, Sri Lestari (2014). "EKMA4216 - Manajemen Pemasaran". web-suplemen.ut.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-11. 
  3. ^ Eko 2009, hlm. 3.
  4. ^ Widjajanta dan Widyaningsih 2009, hlm. 2.
  5. ^ a b Arifin 2009, hlm. 3.
  6. ^ Nurcahyaningtyas 2009, hlm. 3.
  7. ^ Rahmat Hidayat, Deden (2011). Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Ghalia Indonesia. hlm. 165–166. ISBN 978-979-450-654-7. 
  8. ^ (Inggris) Plotnik, Rod (2014). Introduction to Psychology, 10th Edition. Wadsworth. hlm. 332. ISBN 978-1-133-94349-5. 
  9. ^ a b (Indonesia)Feist, Jess (2010). Teori Kepribadian : Theories of Personality. Salemba Humanika. hlm. 331. ISBN 978-602-8555-18-0. 
  10. ^ a b Maslow, A.H. (1943). "A theory of human motivation". Psychological Review. 50 (4). doi:10.1037/h0054346 – via psychclassics.yorku.ca. 
  11. ^ a b Eko 2009, hlm. 4.
  12. ^ Mulyati, dkk. 2009, hlm. 7.
  13. ^ Mulyati, dkk. 2009, hlm. 8.
  14. ^ a b Sukardi 2009, hlm. 5.
  15. ^ a b Nurcahyaningtyas 2009, hlm. 8.
  16. ^ Widjajanta dan Widyaningsih 2009, hlm. 5.
  17. ^ Sukardi 2009, hlm. 6.
  18. ^ Sukardi 2009, hlm. 4.
  19. ^ a b G. Goble, Frank (1987). Mazhab Ketiga, Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Kanisius. hlm. 80. 

Daftar pustaka

sunting
  1. Arifin, Imamul (2009). Membuka Cakrawala Ekonomi 3: Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-697-7. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-10-31. 
  2. Eko, Yuli (2009). Ekonomi 1: Untuk SMA dan MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,. ISBN 978-979-068-701-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-10-31. 
  3. Mulyati, dkk. (2009). Ekonomi 1: Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-193-4. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-07. Diakses tanggal 2020-10-31. 
  4. Nurcahyaningtyas (2009). Ekonomi: Untuk Kelas X SMA/MA (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-704-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-11-06. Diakses tanggal 2020-10-31. 
  5. Sukardi (2009). Ekonomi 1 Untuk SMA/MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-194-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-10-31. 
  6. Widjajanta, B., dan Widyaningsih, A. (2009). Mengasah Kemampuan Ekonomi 1: Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-693-9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-10-31. 

Bacaan lanjutan

sunting