Agustinus Wibowo

Revisi sejak 13 Desember 2023 06.23 oleh Gaung Tebono (bicara | kontrib) (clean up: kategori "Tokoh dari Lumajang" jadi "Tokoh Lumajang" (😆))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Agustinus Wibowo adalah seorang penulis dan fotografer perjalanan Indonesia yang (lahir 08 Agustus 1981. Setelah menyelesaikan kuliah di bidang Ilmu Komputer di Universitas Tsinghua Beijing. Tahun 2005 Agustinus memulai petualangan keliling Asia melalui darat. Berawal tanggal 31 Juli 2005 dari China kemudian melintasi negara-negara Asia Selatan dan Asia Tengah [1], hingga menetap sebagai Jurnalis foto di Afganistan selama tiga tahun.

Agustinus Wibowo
Lahir08 Agustus 1981 (umur 43)
IndonesiaLumajang, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
KewarganegaraanIndonesia
Pekerjaan
  • Penulis
Situs webagustinuswibowo.com

Agustinus membiayai perjalanannya dengan mandiri, dan berhenti di satu negara untuk bekerja apabila tabungan keuangan sudah mulai habis dengan mengirimkan artikel ke berbagai media lokal maupun internasional serta menjadi fotografer di media. Catatan hariannya dalam perjalanan petualangan itu dimuat sebagai rubrik reguler “Petualang” di Kompas.com. Catatan perjalanan itu kemudian diterbitkan dalam bentuk buku oleh Gramedia Pustaka Utama dan menjadi pionir dalam penulisan narasi perjalanan dengan gaya nonfiksi kreatif di Indonesia.

Buku pertamanya adalah Selimut Debu: Impian dan Kebanggaan dari Negeri Perang Afghanistan (2010), disusul dengan Garis Batas: Perjalanan di Negeri-Negeri Asia Tengah (2011). Buku ketiganya, Titik Nol: Sebuah Makna Perjalanan (2013) adalah sebuah catatan perjalanan dengan gaya penulisan yang orisinal dipadukan dengan memoar, akan segera diproduksi dalam bentuk film. Kedalaman tulisan Agustinus sangat dipengaruhi kemampuannya berkomunikasi dengan penduduk setempat, dan itu ditunjang oleh kecintaannya terhadap bahasa. Agustinus menguasai bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, juga pernah mempelajari bahasa Rusia, Jepang, Jerman, Prancis di bangku sekolah, dan secara otodidak mempelajari banyak bahasa di antaranya Bahasa Urdu, Farsii, Bangsa Tajik, Bahasa Kirgiz, Bahasa Kazakh, Bahasa Uzbek, Bahasa Mongol, Bahasa Turki, dan Bahasa Tok Pisin.[butuh rujukan] Tahun 2016 Agustinus Wibowo menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair.[2]

Pendidikan

sunting
  • Selimut Debu[3]
  • Garis Batas[4]
  • Titik Nol[5]
  • Jalan Panjang Untuk Pulang[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Profil Penulis "Garis Batas", Tribun News. Akses: 11 Februari 2022.
  2. ^ Afrisia, Rizky Sekar. "Agustinus Wibowo Bercerita di Panggung Buku Beijing". hiburan. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  3. ^ Wibowo, Agustinus (2010). Selimut Debu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 461. ISBN 9789792274639. 
  4. ^ Wibowo, Agustinus (2011/14 April). Garis Batas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 528. ISBN 9789792268843. 
  5. ^ Wibowo, Agustinus (2013/Februari). Titik Nol. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 568. ISBN 9789792292718. 
  6. ^ Wibowo, Agustinus (2021/10 Januari). Jalan Panjang Untuk Pulang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 464. ISBN 9786020647579.